Johan Liebert adalah villain terbaik. Dia bisa membuatmu hancur hanya dengan beberapa kalimat
Kebanyakan manga, apalagi yang selalu diklaim sebagai “The Big 3”, selalu punya villain yang ikonik. Sebut saja Madara, Muzan, Meruem, Juha Bach, Aizen, dan lain-lain. Mereka selalu punya penggemar tersendiri. Entah karena ideologinya yang dianggap mashok, atau memang karisma mereka yang tak bisa disangkal.
Rata-rata karakter di atas punya jurus yang flashy, kekuatan yang nggak masuk akal. Intinya, mereka seakan-akan tak tertandingi.
Tapi, menurut saya, nama-nama di atas, belum bisa menandingi satu villain, yang menurut saya, lebih mengerikan karena dia bisa mengacau, padahal tak punya kekuatan yang hebat serta jurus yang flashy. Yang saya maksud adalah Johan Liebert.
Johan Liebert merupakan karakter dalam series manga berjudul Monster karya Naoki Urasawa. Sebetulnya Johan bukan nama aslinya. Yang mengetahui nama asli dari Johan sampai sekarang hanya Tuhan, Naoki Urasawa, Dr. Tenma, dan Vera Cerna ibu kandungnya. Dia merupakan karakter berkebangsaaan Jerman dan menjadi villain dalam manga Monster ini.
Tujuan Johan sebenarnya agak abu-abu, namun yang pasti ia ingin menghilangkan semua orang yang tau identitasnya sebagai Johan Liebert. Johan ingin tak ada seorang pun yang tau tentang dirinya, layaknya dia nggak pernah ada di dunia ini. Lantas apa yang membuatnya spesial?
Johan Liebert hanya manusia biasa
Dalam Monster Johan Liebert selayaknya mas-mas biasa, nggak punya kekuatan ra mashok, bisa capek, laper, dan lain sebagainya. Pokoknya kayak manusia biasa yang bisa kita jumpai di dunia nyata. Johan Liebert yang tanpa kekuatan super-nya justru mampu mengendalikan dunia dalam manga Monster ini.
Diceritakan lahir sebagai ras unggul, Johan mengandalkan kecerdasan dan karismanya dalam memanipulasi orang lain. Salah satu aksi paling creepy adalah ketika Johan Liebert memanipulasi seorang detektif bernama Richard Brown.
Richard Brown merupakan detektif yang sedang menyelidiki Johan. Namun, ia punya masa lalu yang kelam karena pernah tak sengaja menembak seorang anak muda, saat Richard dalam pengaruh alkohol. Hubungan dengan keluarganya pun jadi bermasalah. Untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya ia pun berhenti mengonsumsi alkohol.
Saat hubungan keluarganya sudah mulai membaik yang ditandai dengan sang anak ingin bertemu dengan Richard lagi, Johan Liebert datang dan mengubah semuanya.
Masa lalu Richard Brown menjadi senjata Johan untuk memanipulasinya dengan kalimat pamungkas dari Johan Liebert kepada Richard, “Apakah dosamu akan hilang jika kamu berbohong?”
Hadirkan suasana kelam dan frustrasi
Selama membaca Monster, kita diberi sudut pandang dari Dr. Kenzo Tenma dalam pencariannya terhadap Johan Liebert. Awal-awal membaca raut muka masih lempeng mengikuti chapter demi chapter, layaknya Dr. Tenma yang raut mukanya masih penuh senyum dan kayak nggak ada beban.
Namun lama kelamaan, Johan Liebert sukses bikin kita stres sendiri. Perjalanan Dr. Tenma mencari Johan Liebert lambat laun berubah jadi gelap. Kalian akan melihat perlahan-lahan raut wajah Dr. Tenma makin suram seiring berjalannya waktu.
Tak perlu banyak muncul
Johan Liebert tak banyak muncul dalam series Monster, saya rasa penampilan terbanyaknya hanya di saat arc Hans Schuwald. Sisanya bener-bener jarang muncul.
Namun, jarangnya sosok Johan muncul bukannya bikin lebih tenang, ia layaknya mastermind. Keseluruhan cerita Monster tetap tertuju kepada dirinya. Ketika dia tidak muncul, setiap karakter lain yang muncul pasti berhubungan dengan Johan Liebert, dari anak kecil sampai orang penting sekalipun. Ini bikin teror Johan Liebert menghantui sepanjang manga.
Johan Liebert layaknya filsuf
Membaca Monster kita seperti bukan hanya membaca, tapi juga seperti melakukan perjalanan spiritual melalui perspektif Dr. Tenma. Dr. Tenma punya pandangan hidup jika semua orang setara, semuanya layak dibantu tanpa terkecuali, semua layak bahagia.
Sampai dalam pencarian Dr. Tenma terhadap Johan Liebert, sepanjang chapter demi chapter kita akan diperlihatkan bangsatnya kehidupan. Johan Liebert membawa Dr. Tenma kepada pandangan hidup yang lain. Ia seperti menunjukkan kepada Dr. Tenma dunia yang sebenarnya.
Banyak yang berpendapat jika Johan punya pandangan nihilisme yang memandang kehidupan kosong dan tanpa tujuan. Kalimat ikonik ada pada akhir chapter yang ia sampaikan di bawah rintik hujan kepada Dr. Tenma, “Tidak ada yang setara di dunia ini, manusia setara hanya ketika mereka dihadapkan dengan kematian”
Johan menunjukkan bahwa ia tak perlu jadi manusia super untuk mengirim teror kepada manusia. Dengan “kunci” yang tepat, ia bisa membuat orang menderita. Johan juga menunjukkan bahwa siapa saja, bisa jadi jahat dengan mudah.
Apa kalian sudah yakin bahwa diri kalian ini orang baik, atau jadi baik karena kalian aslinya jahat?
Sumber gambar: Naoki Urasawa Monster Wiki
Penulis: Pasthiko Pramudhito P
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Gin Detective Conan: Villain Terbaik yang Nggak Jualan Kisah Menye-menye