Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Gadget

Jangan Pernah Kredit Hape, kecuali Hobi Kalian Adalah Menderita karena Angsuran

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
23 April 2025
A A
Jangan Pernah Kredit Hape, kecuali Hobi Kalian Adalah Menderita karena Angsuran

Jangan Pernah Kredit Hape, kecuali Hobi Kalian Adalah Menderita karena Angsuran (Amanz via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Beli barang secara kredit memang bukanlah hal yang disarankan. Terlebih jika barang tersebut adalah hape. Serius, kredit hape adalah cara paling menyenangkan menuju penderitaan.

Saya tahu, mayoritas orang tidak punya duit sebanyak itu di rekening dan tabungan. Maka, beli barang secara kredit kerap jadi jalan keluar. Misal, kredit rumah atau motor. Untuk rumah, saya amat memakluminya. Saya sendiri pelaku, dan saya masih melihat keuntungan dari kredit rumah. Untuk kredit motor, well, okelah. Motor bisa jadi penunjang produktivitas, jadi, hantamannya tak begitu mengerikan.

Tapi kalau kredit hape, ini beda cerita. Tidak ada untungnya sama sekali, justru banyak kasus malah jadi sumber penderitaan abadi.

Barang seringkih itu kok dikredit

Saya tidak sedang menghakimi. Keputusan orang membeli barang secara kredit itu amat personal, setiap orang (dan keluarga) punya perhitungan sendiri. Tapi, untuk hape, ini beneran mengerikan.

Kenapa saya bilang mengerikan, karena bunga dari kredit hape itu sampai 30 persen (bahkan lebih), tapi depresiasi hape itu kelewat cepet. Terlebih hape itu barang yang jujur saja, amat ringkih, tapi spare partnya mahalnya minta ampun. Apalagi kalau hape yang kamu kredit Samsung tipe S, terus LCD-nya kena, modyar. Sudah cicilannya tinggi, harga LCD-nya gila.

Pengin tahu berapa? Untuk LCD S21+ yang rilisnya 4 tahun lalu saja, harganya 2.5 juta rupiah. Ngising beling.

Saya dulu pernah kredit hape, jujur saja. Soalnya, hape saya sudah beneran tidak layak, tapi duit nggak ada. Orang tua nggak masalah kalau mau bayarin kredit, asal patungan. Saat itu, saya kredit Samsung A7 2018. Harganya, 4.5 juta rupiah. Tapi setelah dikredit, tenor setahun, total harganya jadi 6 jutaan. Po ra asu?

Untung hape itu nggak rewel, nggak rusak, meski pernah pecah LCD sekali, dan harganya agak terjangkau, 900 ribuan. Coba kalau hapenya rewel, pecah ini kepala.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau kredit hape murah sih nggak masalah. Tapi saya yakin, kalian tidak kepengin kredit hape kayak Samsung A06. Kredit hape entry level itu kek nggak mungkin, meski ya ada. Oleh karena merasa bisa memilih dan nggak perlu keluar duit gede di awal, orang bakal milih seri yang lumayan.

Lagi-lagi, harga hape tidak mungkin naik. Jadi, kredit hape jelas merugi. Kalau rumah masih bisa untung karena harganya naik. Misal nih, kalian kredit rumah harga 200 juta, plus bunga, total bayar kalian jadi 300 juta. Rugi? Iya, jelas, 100 juta je. Tapi kalian nggak sadar kalau rugi itu masih bisa ketutup harga rumah yang jelas akan di atas 300 juta setelah kredit kelar.

Apalagi kalau rumahnya di titik yang strategis, dan kotanya sedang berkembang, jelas bakal naik harganya. Drastis, malah. Lha hape?

Kenapa bunganya kelewat gede?

Kenapa kredit hape itu gede banget bunganya?

Jadi, saya pernah nanya ini ke kawan saya yang merupakan DC (atau apalah lupa namanya) dari salah satu penyedia jasa kredit. Dia bilang, hape ini salah satu barang yang paling banyak dicari, tapi juga mudah raib. Banyak nasabah yang gagal bayar, dan hape juga barang yang mudah raib. Kayak, misal kalau dijual, kan kalau gagal bayar, nggak bisa disita barangnya.

Plus banyak yang tiba-tiba menghilang dari tempat tinggal saat ditagih. Nah, kalau motor kan masih bisa dicari tuh. Wong banyak yang masih bisa dilacak DC. Tapi kalau hape, beda. Dijual doang, udah nggak ketemu tuh barang.

Sebenarnya nggak cuman hape sih. Pada dasarnya barang elektronik kalau dikredit, bunganya gede. Cuman saya pernah kredit TV, malah bisa dapet lebih murah. Kok bisa?

Jadi, di tanggal kembar, saya kredit TV TCL di store resmi mereka. Kalau lunas, harganya tiga juta sekian, belum sama ongkos kirim dan packing kayu. Tapi kalau pake paylater, cuman jadi 2.7 juta, plus ongkir packing kayu. Yo kugas lah.

Tapi, saya belum pernah nemu promo kek ginian kalau kredit hape. Jadi ya, gitu deh.

Kredit hape nggak boleh, kecuali…

Jadi, apakah kredit hape itu beneran nggak boleh?

Kecuali kalau kepepet banget nget nget, jangan. Kalau kepepet, ya sudah, mau gimana lagi. Kecuali jika memang penghasilan kalian gede dan kalian nggak mau cashflow keganggu, ada jaminan cicilan itu tak mengganggu dompet, ya silakan.

Apalagi jika kalian pakai promo kredit 0 persen. Ini sering saya temui di hape flagship sih, itu pun kalau punya credit card. Nggak masalah.

Tapi kalau kalian penghasilannya muepet, dan hape itu belum tentu membantu kalian menghasilkan duit, sebaiknya hindari. Soalnya ya, ruginya banget nget nget. Pokoknya kalau nggak kepepet, jangan pernah kredit hape.

Atau jika kalian menghitung ruginya, dan bisa manageable. Kapan hari, saya pernah iseng cek kredit hape pake Shopee Paylater, untuk Samsung A16. Kredit 6 bulan, kalau nggak salah ruginya di angka 300-450. Gede, tapi manageable. Kalau 3 bulan, ruginya di angka 150 ribuan. Memang angsurannya gede, tapi masih bisa dibayar dan masih terjangkau.

Nah, kalau kayak gini, nggak masalah, bebas. Apalagi jika memang kalian nggak mau keluar duit gede di awal dan ngeganggu cashflow. Ada lho orang kayak gini. Tapi kalau memang penghasilannya mepet, lagi-lagi, nggak usah.

Akhir kata, beneran, hindari kredit hape. Kecuali memang dapet deal yang bagus, uang kalian gede, dan memang kepepet banget. Kecuali fetish kalian adalah punya angsuran, ya, nggak ada saran lain selain jangan pernah coba-coba.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Hal-hal yang Perlu Dipahami tentang Kredit HP

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 April 2025 oleh

Tags: angsurancicilankredit hapepilihan redaksi
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Our Beloved Summer, Drama Klise nan Ringan tapi Adiktif terminal mojok

Our Beloved Summer, Drakor Klise yang Bikin Penonton Ketagihan

22 Desember 2021
Ketemu Monyet hingga Kuliner Pinggir Jurang, Hal-hal yang Wajar di UNNES, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain Mojok.co alasan masuk unnes

Ketemu Monyet hingga Kuliner Pinggir Jurang, Hal-hal yang Wajar di UNNES Semarang, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain

5 September 2025
Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Sini Mojok.co

Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Kabupaten Tertinggal Ini

17 Januari 2024
Buku ‘Bahagia Bersama’ Bocorkan Rahasia Sukses 30 Tahun JNE mojok.co

Buku ‘Bahagia Bersama’ Bocorkan Rahasia Sukses 30 Tahun JNE

23 Oktober 2021
5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY Jokowi

UGM Justru Goblok kalau Menanggapi Orang Nggak Jelas Lewat Konferensi Pers

11 Oktober 2022
Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

19 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.