“Sebel banget sama emak-emak yang bawa anaknya ke bioskop, berisik banget! Mana pakai acara nangis dalam studio lagi!”
Luapan amarah itu teman saya lontarkan pasca menonton Spider-Man: No Way Home di hari pertama. Dia kesal, karena selama menonton terganggu dengan suara yang membuyarkan fokusnya. Rasanya tidak nyaman, ini bukan bisik-bisik lagi tapi suara terang-terangan. Padahal ia menonton film itu dengan penuh perjuangan, sebagai penggemar film superhero dia telah lama menanti. Memantau aplikasi pesan tiket bioskop online agar bisa nonton di hari pertama dengan pertimbangan menghindari spoiler, bayar tiket sendiri pakai uang gaji yang baru cair dan meluangkan waktu sepulang kerja di mana seharusnya ia beristirahat.
Fenomena keluarga yang mengajak anak kecil menonton film yang bukan usianya sering nampak terutama saat film-film hits sedang tayang di bioskop. Misalnya, dulu ketika film Mortal Kombat sedang ramai ditonton di bioskop, ada lho orang tua yang mengajak anaknya yang masih kecil kiranya usia di bawah sepuluh tahun nonton film yang cukup gore berdarah-darah itu. Padahal udah jelas film Mortal Kombat ditayangkan dengan batasan usia 17 tahun ke atas.
Tak hanya menangis. Di usia dengan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi membawa mereka melontarkan segala pertanyaan seputar film. Tentu saja dengan lantang ke orang tuanya di dalam studio, saat itu juga, dengan beragam ekspresinya. “Pah itu kenapa kok ditusuk gitu dia salah apa!?”
Saya merasakan apa yang teman rasakan. Ada yang bisik-bisik cekikikan di bioskop selama film diputar saja kuping saya kadang gatel. Apalagi ini yang sepanjang film penuh dengan drama keluarga cemara kan ya. Mau negor tapi nanti malah makin menimbulkan kebisingan, ah dilema.
Padahal kalau niat orang tua ajak anaknya buat dapat tontonan yang menghibur atau mengedukasi ya ajaklah nonton film sesuai usianya. Ada empat kategori film berdasar usia yang telah diatur oleh Lembaga Sensor Film. Mulai dari kategori SU (semua umur), penonton usia 13+ dengan maksud yang nonton usianya di atas 13 tahun, penonton usia 17+ di mana nih film hanya boleh ditonton buat yang usianya 17 tahun ke atas, dan terakhir penonton usia 21+ yang fix hanya boleh ditonton oleh usia 21 tahun ke atas.
Anak-anak mudah meniru apa yang ia lihat dan dengar, ditambah lagi rasa ingin tahunya yang tinggi. Kalau orang tuanya tidak tepat memberikan kejelasan tersesatlah kemudian hari si anak. Kalau orang tuanya sakarepe dewe gitu ya bagaimana dia nanti bertumbuh?
Sebelum menonton bersama anak, baiknya dilihat dulu rating usia dan trailer filmnya. Biar nggak asal nonton terus euforia keblablasan bikin status gitu dah. Masalahnya ini di bioskop, di mana nggak hanya satu dua orang aja yang menikmatinya. Pengaruhnya juga nanti ke si kecil yang kalau menonton adegan atau scene sembarangan, ia akan menelannya mentah-mentah dan mengganggap itu adalah sebuah kebenaran.
Mohon bunda-bunda dan papa-papa, iya tau Anda bayar, pihak bioskop nggak melarang secara langsung. Tapi, keluarga Anda sekalian ini berpotensi menciptakan ketidaktentraman umat yang ingin menonton film dengan khidmat. Kalau nggak mau nemenin anak nonton film sesuai usianya, yaudah nggak usah ngajak anaknya gitu lho. Tepo seliro kan nggak ada salahnya juga kan?
Sumber Gambar: Pixabay