Jangan Cuma Formalitas! Ini 3 Cara Pakai Masker yang Harus Dihindari

Jangan Cuma Formalitas! Ini 3 Cara Pakai Masker yang Harus Dihindari terminal mojok.co

Jangan Cuma Formalitas! Ini 3 Cara Pakai Masker yang Harus Dihindari terminal mojok.co

Virus corona masih saja betah untuk mengganggu hari-hari kita, padahal sudah hampir setahun yang lalu mereka datang menyerang. Semua kegiatan yang sebelumnya berjalan normal menjadi terganggu akibat adanya makhluk kecil nggateli ini. Pemerintah pun belum lama ini juga memberlakukan PSBB Jawa – Bali sejak tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2020 dengan tujuan untuk menekan jumlah kasus positif di Indonesia.

Hingga tulisan ini dibuat pada 18 Januari 2020, jumlah kasus positif di Indonesia sudah lebih dari 900 ribu orang. Pemerintah pun masih gencar menyosialisasikan protokol kesehatan yang benar kepada masyarakat sebagai tindakan preventif bagi diri sendiri agar setidaknya meminimalisasi tidak tertular virus corona ini.

Salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat semasa pandemi ini adalah memakai masker apabila beraktivitas di luar rumah. Tentunya cara pakai masker perlu memperhatikan bagaimana penggunaannya yang seharusnya sudah diketahui oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Akan tetapi, saya sendiri masih sering menemukan cara pakai masker yang sepertinya kurang tepat dan harus dihindari apabila sedang beraktivitas di luar rumah.

#1 Cara pakai masker dengan style tutup mulut

Memakai masker memang membuat napas menjadi kurang lega dibandingkan dengan nggak memakai masker, Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa virus bisa saja terhirup melalui lubang hidung yang nggak terlindungi masker. Oleh karena itu, menutup mulut saja nggak cukup buat menangkal virus. Apabila memang masih memiliki kesehatan pernapasan yang baik, hendaknya tetap menggunakan masker hingga menutupi hidung.

Style yang satu ini kebanyakan memang ada karena pengguna masker nggak sadar bahwa masker yang digunakannya kurang sempurna dalam menutupi bagian hidung. Saya pun terkadang masih lupa dan perlu diingatkan oleh orang di sekitar saya. Jadi, buat kalian yang memang pelupa bisa minta bantuan orang di sekitar agar mengingatkan sewaktu-waktu kelupaan menggunakan style ini. Lebih baik menahan sebentar bau napas sendiri, Cuy~

#2 Cara pakai masker dengan style tutup dagu

Style yang satu ini cukup populer dan kebanyakan orang masih kurang mengindahkan pemakaian masker mereka yang kurang tepat. Selain bikin napas menjadi kurang lega, memakai masker terkadang juga bikin perkataan kita menjadi kurang jelas. Namun, virus ini sendiri juga bisa menular melalui mulut kita yang dengan santainya ngobrol tanpa menutup bagian mulut. Apalagi kalau obrolannya lagi intim sehingga jarak ngobrolnya dekat dan bisa berpotensi menularkan virus melalui droplet hasil ngobrol yang nyiprat sana sini.

Memang, sih, obrolan yang seru jadi kurang terdengar karena memakai masker. Akan tetapi, virus sekecil itu pastinya nggak bisa dilihat dengan mata normal manusia. Pengorbanan sedikit, lah, ngobrol nggak terlalu jelas daripada tahu-tahu ada virus masuk ke mulut, kan? Itung-itung juga sambil tes fokus dan pendengaran kalian~

#3 Cara pakai masker dengan style invisible

Di tengah jumlah kasus positif yang masih bertambah banyak tiap harinya, orang-orang yang memakai style ini justru malah semakin banyak. Entah konspirasi hebat apa yang mereka dengar sampai-sampai menimbulkan efek bebal dengan imbauan pemerintah. Saya curiga mereka ini juga salah satu penganut bumi datar dan Adolf Hitler yang meninggal di Garut.

Saya sendiri selalu menghargai pendapat orang-orang tertentu mengenai virus corona entah konspirasi atau apalah itu. Cuma yang menjadi pertanyaan, orang-orang seperti ini sebenarnya menghargai orang yang percaya atau nggak? Mungkin mau menyangkal kasus-kasus selama ini hanya buatan saja atau menyangkal virus ini nggak berbahaya monggo sebebas kalian. Namun, mbok, ya, hargai juga nakes dan orang-orang yang percaya akan adanya virus ini.

Mungkin kalian masih muda dan punya daya tahan yang baik. Akan tetapi, ada orang yang memang punya daya tahan nggak sebaik kalian dan punya penyakit lain sehingga perlu penanganan khusus. Setidaknya alasan kalian pakai masker bukan karena percaya corona juga nggak masalah, anggap aja biar kalian nggak kena polusi udara.

Walaupun waktu berakhirnya virus corona ini belum tahu kapan, tapi nggak ada salahnya kita tetap memegang teguh imbauan dari orang-orang yang sudah berkompeten di bidangnya. Bagi yang percaya corona jangan kendor, yok, protokol kesehatannya! Bagi yang nggak percaya corona, ayok, ikut bantu juga setidaknya biar mempercepat normalnya dunia ini. Percayalah, kalian nggak pakai masker karena nggak percaya adanya corona tu nggak mempercepat proses normalnya dunia, Bro!

BACA JUGA Bagi Saya, Operasi Masker Itu Sangat Tidak Efektif atau tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version