Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

Anik Sajawi oleh Anik Sajawi
8 November 2023
A A
Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir pekan lalu saya bersama seorang kawan berencana berlibur menuju Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang ada di tapal batas antara Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Alih-alih memilih jalur Bondowoso yang lebih dekat dari Jember untuk menuju ke Kawah Ijen, teman saya justru memilih perjalanan via Banyuwangi.

Saat itu teman saya beralasan mau mampir ke rumah saudaranya yang ada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Katanya dia juga ingin merasakan pengalaman liburan ke Kawah Ijen via jalur Banyuwangi. Konon, keindahan alamnya memukau, terutama kawah berapi biru yang telah menjadi daya tarik utama para wisatawan yang datang.

Akan tetapi sepanjang perjalanan menuju Kawah Ijen via Banyuwangi, saya dibikin resah. Sebab, perjalanan tersebut cukup mengancam jiwa para pengendara yang melintas, apalagi yang baru pertama kali melalui jalur red flag ini.

Jalur Kawah Ijen via Banyuwangi sebetulnya berbahaya

Perjalanan menuju Kawah Ijen dari Banyuwangi butuh persiapan matang sebab risikonya cukup besar. Jalan berliku, tanjakan, dan tikungan tajam memang bikin resah sebagian orang. Akan tetapi, keindahan alam di sepanjang jalan harus saya akui memberikan pengalaman tak terlupakan.

Namun kita harus sepakat bahwa dalam semua petualangan, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Pengguna jalan yang memilih pergi ke Kawah Ijen via Banyuwangi harus selalu berhati-hati. Jalur yang membentang mulai dari Desa Tamansari di Kecamatan Licin hingga Pos Paltuding di kaki Gunung Ijen memang berliku dan kadang cukup sempit. Pengendara harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum lewat sini.

Melewati 3 titik berbahaya yang mengancam jiwa

Memilih jalur Kawah Ijen via Banyuwangi tentu harus melewati tiga spot berbahaya ini. Pertama ada Sengkan Erek-erek. Jalur menurun dengan kemiringan ekstrem ini kerap menjadi momok bagi pengendara yang melintas. Sengkan Erek-erek bisa dibilang jalur ujian para pengendara. Fyi, sengkan merupakan tanjakan dalam bahasa Osing Banyuwangi.

Kedua, ada Sengkan Saleh yang memadukan tikungan curam di tanjakan terjal dekat dengan jurang. Sengkan Saleh menjadi tantangan khusus bagi para pengendara sebelum mencapai Kawah Ijen. Tikungan curam di tanjakan yang terjal menjadi ciri khas di titik ini yang perlu diwaspadai. Pengendara harus memiliki keberanian dan skill berkendara yang mumpuni untuk bisa melewati Sengkan Saleh.

Terakhir, spot berbahaya di jalur ini adalah Sengkan Mayit. Sesuai namanya, tanjakan ini cukup sering memakan korban. Sengkan Mayit menjadi titik yang mengancam jiwa pengendara saat menuju Kawah Ijen via Banyuwangi. Meski sudah ada rambu peringatan dan pengaman jalan, tikungan ini tetap menjadi momok pengguna jalan. Bahkan dua hari sebelum saya melakukan perjalanan ke Kawah Ijen, tiga pelajar sempat menjadi korban kecelakaan di sini.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Minimnya penerangan jalan

Ketika memutuskan melewati jalur Kawah Ijen via Banyuwangi, entah menggunakan mobil atau sepeda motor, tak jarang pengendara akan merasa deg-degan. Masalahnya, banyak orang yang memilih untuk melakukan perjalanan di malam hari. Alasannya tentu saja efisiensi waktu agar nggak perlu mendirikan tenda, jadi begitu tiba di Paltuding mereka bisa langsung mendaki.

Padahal ketika memutuskan untuk melakukan perjalanan pada malam hari, penerangan jalan yang minim bikin situasi makin rawan. Saat memasuki area hutan menuju Kawah Ijen, misalnya, jalan yang berkelok di tengah hutan gelap hanya bisa diterangi oleh lampu kendaraan yang melintas. Maka pastikan kendaraan yang lewat jalur ini dilengkapi dengan penerangan yang memadai. Cek kondisi lampu depan kendaraan dan lampu sorot ekstra jika diperlukan.

Pengendara yang melintasi jalur ini juga harus memastikan kendaraannya dalam kondisi baik. Cek rem kendaraan dan tekanan ban untuk meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan.

Pada akhirnya saat kita melewati jalur Kawah Ijen via Banyuwangi harus diakui banyaknya risiko yang mengancam. Selalu beristighfar tiap melintas di jalur ini dan bawa sabar banyak dari rumah agar emosi nggak menguasai diri.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Ironi Keindahan Kawah Ijen Bondowoso yang Justru Jadi Petaka bagi Situbondo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2023 oleh

Tags: Banyuwangijalurjawa timurKawah Ijen
Anik Sajawi

Anik Sajawi

Anak ideoligis Jean-Paul Sartre yang menulis untuk keabadian.

ArtikelTerkait

Bondowoso Layak Dipertimbangkan sebagai “Tempat Menepi” di Jawa Timur Mojok.co

Bondowoso Layak Dipertimbangkan sebagai “Tempat Menepi” di Jawa Timur

30 Oktober 2025
Aib Banyuwangi yang Masih Menghantui meski Diromantisasi dengan Gemerlap Wisata

Aib Banyuwangi: Wisata Jeglong Sewu hingga Masalah Sampah yang Tak Ada Habisnya

24 Maret 2023
Kabupaten Lamongan Bikin Warganya Cuma Bisa Gibah (Unsplash)

Susahnya Menjadi Anak Kabupaten Lamongan: Bikin Iri sama Anak Surabaya, Malang, dan Jogja

9 September 2023
Sugeng Rahayu, Raja Jalanan Jawa Timur

Sugeng Rahayu, Raja Jalanan Jawa Timur

23 Juni 2023
3 Daerah Penghasil Sate Ayam Legendaris di Ponorogo

3 Daerah Penghasil Sate Ayam Legendaris di Ponorogo

17 Agustus 2023
Pasar Jongkok Wonokromo, Pasar Maling Surabaya yang Bikin Pembeli Berprasangka Buruk

Pasar Jongkok Wonokromo, Pasar “Maling” Surabaya yang Bikin Pembeli Berprasangka Buruk

20 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.