Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalur Gunung Lio, Jalur Maut di Kabupaten Brebes yang Konon Nggak Boleh Dilewati Pengantin Baru

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
16 Juli 2023
A A
Jalur Gunung Lio, Jalur Maut di Kabupaten Brebes yang Konon Nggak Boleh Dilewati Pengantin Baru

Jalur Gunung Lio, Jalur Maut di Kabupaten Brebes yang Konon Nggak Boleh Dilewati Pengantin Baru (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Konon, pengantin baru nggak boleh lewat jalur Gunung Lio karena bisa berakhir petaka.

Setaun lalu, saya melaksanakan kegiatan KKN di salah satu desa di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Desa tersebut adalah Desa Blandongan yang menjadi salah satu desa di sisi tenggara Kabupaten Brebes. Kini, saya dan teman-teman sudah menginjak semester tua yang harus dipusingkan dengan tugas akhir. Di tengah kesibukan masing-masing, terkadang kami menyempatkan waktu untuk saling bertemu dan mendukung satu sama lain.

Banyak hal yang saya dan teman-teman bicarakan saat bertemu. Mulai dari sambat skripsi yang nggak kelar-kelar, nostalgia masa-masa KKN, hingga sekadar tertawa bersama. Di sela-sela perbincangan, teman saya nyeletuk bahwa dia sangat kangen dengan masa-masa KKN, terutama dengan pemandangan yang indah dan jalur yang ekstrem.

Adapun jalan untuk menjangkau Desa Blandongan, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes ada dua. Jalur yang pertama dengan melewati Ketanggungan-Banjarharjo via Songgom. Inilah jalan yang saya lalui bersama teman-teman menggunakan mobil sewaan untuk silaturahmi setelah lebaran kemarin. Yang kurang saya sukai dari jalur ini adalah terlalu jauh dan memutar.

Jika ingin sampai lebih cepat, kami harus menempuh jalan kedua, yakni jalur Kecamatan Salem-Kecamatan Banjarharjo via Gunung Lio. Sayangnya jalan ini nggak direkomendasikan bagi kalian yang punya nyali setipis tisu. Kali ini saya akan membahas betapa ngerinya jalur ini.

Jangan lewat Gunung Lio kalau keberanianmu setipis tisu

Sebagai gambaran, jalanan di Gunung Lio penuh dengan kelokan, tanjakan, serta jalan curam yang dimulai dari Desa Sindangheula di Kecamatan Banjarharjo hingga Desa Pabuaran di Kecamatan Salem. Sepanjang jalan area ini didominasi oleh hutan yang ditanami pohon tinggi, ilalang yang lebat, dan tebing di satu sisi dan jurang di sisi lainnya.

Saat pertama kali survei ke lokasi KKN, saya menggunakan jalur yang pertama, yaitu via Songgom. Sebelum pulang ke Purwokerto setelah survei, kami direkomendasikan melewati Gunung Lio oleh Pak Lurah supaya nggak kemalaman sampai di Purwokerto. Namun, sedari awal kami dinasehati agar berhati-hati jika melalui jalur tersebut. Pasalnya, di sana sering terjadi kecelakaan. Beberapa kendaraan yang nggak kuat menanjak bahkan masuk ke dalam jurang saat lewat sini.

Berdasarkan penuturan Pak Lurah, rata-rata pengendara yang masuk jurang adalah mereka yang mengendarai motor matic. Alasannya karena kaliper rem yang macet akibat suhu panas pada piston setelah melalui puluhan jalanan berkelok dan menukik tajam khas Gunung Lio.

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Kebumen Tak Lagi Jadi Kabupaten Termiskin di Jawa Tengah, tapi Wajib Tetap Waspada!

Sialnya, kami berdelapan berboncengan menggunakan motor matic. Modyar! Setelah mengumpulkan keberanian dan memanjatkan doa, kami nekat melalui jalur Gunung Lio.

Longsor, jalan ambles, dan suasana horor

Lantaran dikelilingi oleh tebing, tak jarang ada beberapa ruas jalan yang terkena longsor. Ada juga jalan yang terhalang oleh ranting-ranting dari pohon yang tumbang. Saya dan teman-teman juga sempat menemui sisi jalan yang ambles cukup dalam sehingga kami harus waspada.

Sebenarnya saya sempat merasa ketakutan saat melintas Gunung Lio yang sepi karena tak kunjung menemukan permukiman warga. Dari awal masuk Gunung Lio di Desa Sindangheula hingga tiba di Desa Pabuaran, saya dan teman-teman memerlukan waktu sekitar 15 menitan untuk membela hutan. Pokoknya suasana di sana persis seperti area hutan-hutan di opening film horor, Lur! Nggak kebayang kalau motor yang kami naiki sampai mogok.

Mitos larangan pengantin baru melewati Gunung Lio

Ada satu mitos yang cukup menyita perhatian saya, yakni larangan pengantin baru melintasi Gunung Lio. Mitos ini sudah beredar di kalangan masyarakat sekitar. Jika mereka (baca: pengantin baru) nekat melalui jalur Gunung Lio, bakal terjadi malapetaka.

Akan tetapi menurut saya, mitos ini bisa menjadi pelajaran buat siapa pun yang melewati jalur maut ini, bukan sekadar pengantin baru. Sebab, konsentrasi pengendara adalah kunci keberhasilan melewati jalur ini.

Jasa joki buat pengendara awam

Berdasarkan penuturan salah seorang teman saya, ternyata beberapa warga sekitar ada yang menawarkan jasa joki untuk mengendarai motor atau mobil melewati Gunung Lio. Biasanya hal ini diperuntukkan bagi pengendara yang nggak yakin saat melewati jalur ini.

Para pengendara yang awam dengan jalur Gunung Lio bisa percaya sepenuhnya sama warga sekitar Gunung Lio, soalnya saya menyaksikan sendiri ada beberapa mobil bak warga sekitar yang dengan mudahnya melalui jalur ini. Saya sampai heran, kok bisa ada sopir sehebat itu yang melalui jalan berkelok sembari merokok. Ajaib! Mungkin karena terbiasa juga lewat jalur ini setiap hari, ya.

Kalian mau mencoba jalanan Gunung Lio? Saya sarankan agar banyak-banyak berdoa dan cek kondisi kendaraan agar dalam kondisi prima. Hati-hati di jalan, ya!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Brebes Layak Disebut Lampung Versi Jawa Tengah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2023 oleh

Tags: brebesGunung LioMitospengantin baru
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

menghilangkan jerawat air putih mitos mojok

Jerawat Hilang dengan Minum Air Putih yang Banyak? Ah, Mitos!

11 September 2020
Gara-gara Pantangan Menikah Ngalor-Ngulon, Calon Suami Saya Dibuang

Gara-gara Pantangan Menikah Ngalor-Ngulon, Calon Suami Saya Dibuang

26 Februari 2022
mitos tahi lalat

Mitos Tahi Lalat dan Pertandanya

4 September 2019
orang ngapak

Orang Ngapak: Ketika Sebuah Logat Menyimpan Kenangan

27 Agustus 2019
3 Jalan di Kabupaten Banyuwangi yang Bikin Merinding jika Dilewati Sendirian di Malam Hari

3 Jalan di Kabupaten Banyuwangi yang Bikin Merinding jika Dilewati Sendirian di Malam Hari

20 Oktober 2023
ponorogo mitos dawet jabung tatakan tak boleh diambil kenapa penjelasan mojok.co

Penjelasan Tatakan Mangkuk Dawet Jabung Ponorogo Tak Boleh Dipakai Pembeli

12 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.