Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jika Ingin Jadi Sufi, Silakan Lewat Jalanan di Lamongan, Niscaya Kesabaran Anda Diuji hingga Titik Tertinggi

Sholeh Hilmi Qosim oleh Sholeh Hilmi Qosim
15 Juli 2023
A A
Jalan Mulus di Kabupaten Lamongan Itu Mitos!

Jalan Mulus di Kabupaten Lamongan Itu Mitos! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika Anda ingin berlatih menjadi sufi, berkendaralah di jalanan Lamongan. Mental dan kesabaran Anda akan teruji sepenuhnya.

Sebagai orang yang memiliki hobi berkendara di jalan raya, menggeber kuda besi di jalanan adalah hal yang biasa saya lakukan untuk memulihkan pikiran dari segenap persoalan. Melihat mobilitas manusia kala pergi bekerja, memandang aktivitas pedagang di pasar kota, menatap rimbun sawah yang siap untuk dipanen hasilnya, serta mengalkulasi setiap manuver yang akan saya cipta adalah perihal-perihal menyenangkan yang lazim saya temu di jalanan.

Sayangnya persoalan jalanan tidak melulu menggembirakan. Beberapa model jalanan seperti yang panjang membosankan, penuh lubang nan membahayakan, dan infrastruktur yang belum rampung dikerjakan adalah tipe jalanan yang sangat menjengkelkan.

Nah salah satu tipe jalanan yang sebaiknya anda lewatkan adalah jalanan di Lamongan. Tepatnya, sepanjang Babat-Lamongan. Panjangnya mencapai 36 km atau nyaris separuh dari batasan minimal rukhsah jama qashar.

Alih-alih membuat berkendara menjadi nyaman sebab tidak ada kelokan berarti di sepanjang perjalanan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Acap kali kantuk datang tiba-tiba karena jalanannya yang lempeng saja.

Berikut saya sedikit kutipkan mengenai problematika jalanan lurus nan panjang. Pierre Thiffault dan Jacques Bergeron menyebutkan jalanan yang lurus panjang membuat pengemudi hanya sedikit melakukan gerak sensorik. Hal ini menyebabkan tubuh akan terasa rileks yang berpotensi untuk melahirkan rasa kantuk sepanjang perjalanan.

Selain karena jalanannya yang lempeng-lempeng saja dan bikin ngantuk, ada beberapa catatan lain yang memenuhi senarai panjang mengapa sebaiknya jalanan Lamongan Anda lewatkan.

Gladi resik Padang Mahsyar

Mungkin terik dan debu sudah lumrah saja bagi para pengguna jalan. Akan tetapi debu ini semakin menyeruak karena minimnya vegetasi di kanan kiri ruas jalan. Kerindangan pepohonan di seputaran jalanan menghadirkan suasana sejuk dan menentramkan.

Baca Juga:

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

Sayangnya di beberapa ruas jalanan Lamongan, keberadaan vegetasi di kanan kiri jalanan agaknya cukup terabaikan. Ketiadaan penghijauan di sebagian jalanan ini akan menyebabkan ubun-ubun kepala Anda serasa seperti mendapatkan kecupan langsung dari sang surya.

Fast & Furious Live Action

Bila anda hendak merasakan sensasi kejar-kejaran dan kebut-kebutan di jalanan ala Fast & Furious, tinggal lewati jalanan Lamongan. Anda akan menemui sederetan bus yang dengan arogan melaju di jalanan. Seolah-olah seluruh jalanan Lamongan adalah warisan dari nenek moyang.

Yang terpenting, siapkan jantung Anda. Sebab bila tidak, Anda akan kaget setengah mampus tiba-tiba mendengar PO Bus Dali Mbak maupun Margo Soyo yang membunyikan klakson secara lantang dari belakang. Seakan-akan trompet sangkakala akan berkumandang esok atau lusa.

Laju bus pun penuh dengan kemudi ugal-ugalan. Saya kira Dwayne Johnson berguru dari supir kedua PO Bus ini. Bahkan jika satu lajur jalanan dipenuhi dengan kemacetan beberapa supir bus tidak akan segan-segan untuk ngeblong atau mengambil lajur jalan yang berlawanan hanya untuk memuaskan ego keperkasaan diri di jalanan.

Waktu itu fana, perbaikan jalan Lamongan abadi

Eyang Sapardi pernah bilang “Yang fana adalah waktu, kita abadi”. Nah, saya pikir ‘kita’ di sini salah satunya juga merujuk pada perbaikan jalan Lamongan. Bila pada masanya kita mengenal proyek abadi Pantura, di mana pasti akan selalu ada perbaikan menjelang arus mudik maka demikian pula dengan kelestarian perbaikan jalanan di Lamongan.

Babat selesai, ganti Pucuk. Pucuk tunai, giliran Sukodadi. Sukodadi rampung, beralih ke Turi, Turi tamat, beranjak Lamongan kota. Lamongan kota paripurna, melangkah ke Deket. Apabila Deket beres, arisan perbaikan akan bergulir ke daerah berikutnya dengan urutan terbalik. Begitu terus siklusnya sampai meteor coklat menghujani ladang gandum. Dan tentu perbaikan jalan ini juga akan menghambat pengembaraan Anda semua pemirsa.

Tapi di luar itu semua, jika Anda ingin berlatih menjadi sufi maka berkendaralah di jalanan Lamongan. Mental dan kesabaran Anda akan teruji sepenuhnya di sepanjang perjalanan. Sungguh kesabaran akan Tuhan hadiahkan bagi siapa pun yang mampu melintasi Lamongan dengan hati dan pikiran tetap tersucikan.

Penulis: Sholeh Hilmi Qosim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Lamongan, Sampai Kapan Meromantisasi Soto dan Pecel Lele?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2023 oleh

Tags: babatjalan lempenglamonganperbaikan jalan
Sholeh Hilmi Qosim

Sholeh Hilmi Qosim

Anak asuh rembulan. Pengagum senja, hamparan sawah.

ArtikelTerkait

4 Alasan Paciran Jadi Kecamatan Paling Sempurna di Kabupaten Lamongan

4 Alasan Paciran Jadi Kecamatan Paling Sempurna di Kabupaten Lamongan

6 November 2024
Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele Meskipun Jualan Pecel Lele terminal mojok.co

Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele meskipun Jualan Pecel Lele

12 September 2020
Jalan Pucuk-Blimbing, Jalan Paling Berbahaya di Lamongan yang Rawan Kecelakaan Tunggal

Jalan Pucuk-Blimbing, Jalan Paling Berbahaya di Lamongan yang Rawan Kecelakaan Tunggal

9 Maret 2024
Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar mojok.co/terminal

Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar

12 Maret 2021
Mencoba Berprasangka Baik terhadap Gelapnya Jalan Raya Pantura Lamongan

Mencoba Berprasangka Baik terhadap Gelapnya Jalan Raya Pantura Lamongan

19 April 2023
Lamongan Semakin Suram di Balik Gemerlap Mojokerto dan Tuban

Lamongan Semakin Suram di Balik Gemerlap Mojokerto dan Tuban

13 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.