Tiap kali saya melintasi Jalan Veteran, Mojoroto, Kota Kediri, satu pemandangan yang pasti saya temui adalah kemacetan. Kalau dipikir ya, wajar, soalnya jalan ini menampung sekolah elit di Kota Kediri, yakni SMAN 1 dan 2 Kota Kediri, SMA Katolik Santo Augustinus, SMKN 1 serta 2 Kota Kediri.
Tapi, itulah masalahnya. Kok bisa lingkungan yang harusnya dianggap elit, malah macet?
Korbannya tentu saja bukan hanya penghuni sekolah tersebut. Pengguna jalan lain pun kena imbas. Tiap hari, mereka harus berjibaku melawan kemacetan di Jalan Veteran Kediri. Tapi, masalah ini seakan-akan tak pernah dicari solusinya. Sebab, ya, kemacetan masih ada, dan seakan-akan berlipat ganda.
Kepadatan pengendara tidak diiringi pelebaran jalur utama
Tak bisa dimungkiri, makin hari, Kota Kediri makin menarik orang untuk datang ke Kota ini. Pekerja, pelajar, turis, datang ke kota ini tiap hari. Apesnya hanya satu: gelombang manusia yang datang, tidak dipersiapkan dengan matang oleh pemangku kebijakan. Jalan Veteran Kediri ini contoh terbaik ketidaksiapan pemerintah.
Alih-alih memperbaiki atau memperlebar jalan, yang jelas-jelas vital, malah bikin proyek simbolis seperti perbaikan pilar Jembatan Brawijaya atau revitalisasi Alun-alun. Kek, gimana ini skala prioritasnya?
Padahal jika mau dan serius, sisi lajur kiri dan kanan Jalan Veteran Kediri ini bisa dimaksimalkan. Selama ini, sisi tersebut dipakai jualan oleh PKL. Ya wajar jika macet, aktivitas ekonomi dan transportasi jadi satu ya akan mengakibatkan kemacetan. Nah, saya tidak meminta PKL tersebut disuruh pergi atau gimana ya, tapi, tau kan, kalau nggak mau macet, kudu gimana?
Parkir kendaraan sembarangan biang keladi kemacetan di Jalan Veteran Kediri
Saya akui Jalan Veteran Kediri memang tidak memiliki tempat parkir yang memadai. Dan harusnya, hal tersebut segera direspons dengan cepat. Ya percuma kalau sambat orang parkir sembarangan, bikin macet, tapi nggak dibuatin langkah apa gitu.
Kan ada Dishub Kota yang bisa diajak memecahkan masalah. Soalnya ya, lihat sendiri parkir di Jalan Veteran ini kek mana amburadulnya.
Tata kota dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat diperlukan langkah jangka panjang dari pemangku kebijakan. Pemkot Kediri bisa berkaca pada Kota Surabaya yang melebarkan Jalan Raya Menganti Wiyung. Meski pelebarannya tidak harus sampai dua kali lipat ukuran jalan utama, setidaknya jalurnya jadi lebih lega. Tapi ya, harus diikuti dengan pembenahan di sektor lain juga sih.
Pokoknya, Pemkot Kediri jangan hanya diam dan jangan sampai menganggap kemacetan ini adalah hal biasa. Jalan Veteran Kediri, secara logika, memang wajar macet. Tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa diperbaiki atau dibuat lebih baik.
Terakhir, apa pun langkah yang dilakukan oleh Pemkot Kediri selama itu bisa memberikan solusi pasti akan diapresiasi. Saya saja yang baru beberapa bulan sudah merasa bosan dengan kemacetan Jalan Veteran. Bagaimana akamsi yang tiap hari lewat, pasti sudah muak. Betul apa benar?
Penulis: Kota Kediri
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.














