Jalan Satu Arah di Purwokerto yang Wajib Kalian Ketahui Jika Tidak Ingin Kena Maki

Purwokerto, Kota Pensiunan yang Kehilangan Sisi Eksotisnya (Unsplash) jalan satu arah

Purwokerto, Kota Pensiunan yang Kehilangan Sisi Eksotisnya (Unsplash)

Pahami beberapa jalan satu arah di Purwokerto ini, Lur, biar nggak kena pisuhan ala ngapak!

Menjelajahi daerah baru dengan motor memang terdengar menyenangkan, sebelum kita kena tilang gara-gara lawan arah di jalan satu arah.

Sebagai pendekar motor, saya selalu kebingungan saat melewati fly over dan jalan satu arah di kota-kota besar. Hal ini sering saya alami saat berkunjung ke Yogya, Solo atau Bekasi. Sudah berkali-kali saya kena getah dari ketidaktahuan saya.

Beberapa kota memang menerapkan aturan jalan satu arah untuk mengatasi kemacetannya. Solo terkenal banget akan aturan ini, karena sebagian besar jalannya itu satu arah. Kota-kota lain pun punya jalur yang sama, tak terkecuali Purwokerto.

Belajar dari pengalaman pahit tersebut, saya nggak pengin kalian mengalami kebodohan yang sama.

Sebagai mahasiswa yang telah lama mukim di Purwokerto, saya akan memberikan beberapa jalan satu arah di Kota Satria yang harus diketahui jika tidak ingin dimarahi dengan bahasa ngapak kasar. Kalau sampai itu terjadi, mental kalian akan mengkerut layaknya kerupuk terkena air. Haqul yakin, Lur!

Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto

Jalan yang terletak di pusat kota ini menjadi jalur tersibuk yang ada di Kota Satria, dan memanjang dari arah timur ke barat ini memiliki jarak sepanjang dua kilometer. Dimulai dari simpang Pasar Wage Purwokerto hingga ke Alun-alun Purwokerto.

Jalan satu ini adalah jalur kota yang nggak boleh dilintasi oleh bus dan truk bermuatan besar. Pemberlakuan sistem satu arah ini berlaku 24 jam ya, Guys! Jadi jangan coba-coba lawan arah saat malam hari. Kalau nggak kena tilang, ya kalian bakal dimaki pengendara lain.

Jalan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto

Seperti namanya, jalan ini berada di sepanjang area yang melintasi Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. Bagi kalian yang masih bingung, intinya jalur ini memanjang dari Alun-alun Purwokerto ke arah utara. Jalur yang memanjang dari arah selatan ke utara ini pun berlaku 24 jam.

Bagi kalian yang datang dari arah utara (Baturraden) bisa lewat area pasar manis terlebih dahulu untuk sampai di Alun-alun Purwokerto. Dulunya, jalur ini memang dibuat dua arah. Namun, semenjak 2020, Jalan Masjid dijadikan sebagai jalur satu arah.

Jalan Mt Haryono

Jalur satu ini terletak di daerah Purwokerto Timur. Tepatnya, di area sekitar Pasar Wage. Jalan ini selalu dipadati oleh pengendara roda dua dan empat. Bukan hanya itu, Jalan Mt Haryono juga dipadati oleh kendaraan umum seperti angkot dan becak.

Jalan ini bisa dibilang area yang tak pernah tidur. Hal ini lantaran keramaian di sepanjang Jalan Mt Haryono yang nggak kenal waktu. Mau pagi, siang, sore atau malam, jalan ini selalu ramai oleh lalu-lalang kendaraan.

Jalan Jendral Gatot Subroto

Bisa dibilang jalan ini menjadi jalan satu arah terpanjang yang ada di Kota Satria. Jarak jalan yang menggunakan nama pahlawan ini memiliki panjang sekitar 2,7 kilo meter. Jalurnya sendiri memanjang dari arah timur ke barat mulai dari Jalan Masjid hingga Jalan Bambang Suprapto. Tapi tenang, jalur satu ini nggak seramai Jalan Mt Haryono. Jadi, saat melewati jalan satu ini kalian masih bisa berkendara dengan santai.

Itulah jalan yang memberlakukan jalur satu arah di Kota Satria. Setelah baca artikel ini, saya rasa kalian bisa lebih bijak dalam berkendara saat berkunjung ke Purwokerto. Oh ya, kalau kalian bingung, Google Maps akan memberikan tanda anak panah bagi jalur yang terkena sistem one way atau satu arah. Jadi, kalau kalian tetap lalai melanggar jalan satu arah, itu tandanya kebangetan. Saya jamin, kalian bakal kena amukan ngapak kasar khas warga Banyumas!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Purwokerto, Kota Pensiunan yang Makin Kehilangan Identitasnya sebagai Kota Tua yang Eksotis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version