Berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Purwodadi-Blora rupanya bisa menjadi hal yang cukup menakutkan. Terutama saat berjalan di sekitar pabrik tas yang ada di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan.
Beberapa waktu lalu saya pernah mencoba menyusuri jalan tersebut. Banyak hal yang bikin saya kesal dan mengelus dada sepanjang jalan. Mulai dari jalanannya yang rusak hingga para pengendara yang nggak tertib.
Jalan Raya Purwodadi-Blora mulusnya setengah-setengah
Ada banyak titik Jalan Raya Purwodadi-Blora yang masih rusak. Kondisi jalannya yang berlubang dan nggak rata sering membuat kendaraan yang dikendarai jadi goyang. Namun ada juga beberapa titik jalan yang dalam kondisi baik dan mulus. Sayangnya, dalam beberapa kilometer selanjutnya jalanan kembali rusak. Jadi, bisa dikatakan kondisi jalannya mulusnya setengah-setengah.
Kondisi jalan yang seperti itu kadang bikin saya terlena. Saya dulu pernah menyusuri Jalan Raya Purwodadi-Blora menuju pusat kota Grobogan. Niatnya mau jalan-jalan santai pakai motornya bu kos. Pas lewat jalan yang mulus, dengan pede saya tancap gas. Eh, tau-tau di depan mak jedug… ban motor malah masuk lubang. Untung saya masih bisa mengendalikan laju kendaraan. Kalau sampai jatuh, nggak tahu lagi gimana nasib saya.
Jalan Raya Purwodadi-Blora kurang lebar
Jalan Raya Purwodadi-Blora adalah jalan yang sering dilewati kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan bus. Sayangnya, ruas jalan ini nggak cukup lebar dan nggak ada trotoarnya. Sehingga ketika saya berjalan kaki melewati jalan ini, saya harus mengalah dan menepi hingga ke halaman rumah warga yang ada di sepanjang jalan tiap kali ada kendaraan yang memakan lajur jalan terlalu banyak.
Saat naik kendaraan pun pengendara harus ekstra hati-hati. Apabila ada dua truk atau bus yang melintas dari arah berlawanan, dapat dipastikan jalan akan terasa sempit dan kita nggak bisa sembarangan menyalip kendaraan di depan.
Baca halaman selanjutnya: Pengendara kendaraan besar ugal-ugalan…