Wajah Baru Jalan Mranggen-Ungaran Tiap Menjelang Pemilu, Pengendara Ikut Full Senyum

Wajah Baru Jalan Mranggen-Ungaran Tiap Menjelang Pemilu, Pengendara Ikut Full Senyum Mojok.co

Wajah Baru Jalan Mranggen-Ungaran Tiap Menjelang Pemilu, Pengendara Ikut Full Senyum (unsplash.com)

Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan perjalanan dari Mranggen, Demak ke Yogyakarta. Ada beberapa pilihan jalan menuju Kota Pelajar itu, tapi melewati Jalan Magelang masih menjadi favorit saya. Memilih rute ini berarti harus siap menghadapi Jalan Mranggen-Ungaran yang menyebalkan. 

Bukan baru-baru ini saja, Jalan Mranggen-Ungaran memang sudah menjengkelkan sejak lama. Jalan tersebut menyajikan lubang-lubang berbagai ukuran di sana-sini, debu, hingga genangan air saat musim hujan. Saya yakin betul, dalam lubuk hati pengendara yang melewati jalan ini, pasti berharap Jalan Mranggen-Ungaran segera diperbaiki.  Ruas Jalan Mranggen-Ungaran yang saya maksud di sini adalah jalan setelah pertigaan Kangkung, melewati Kebonbatur hingga sebelum pintu air arah Girikusumo.

Jalan rusak yang dinormalisasi 

Kerusakan jalan yang menghubungkan Demak dengan Kabupaten Semarang sudah seperti dinormalisasi. Jalan Mranggen-Ungaran memang kerap dilewati truk dengan muatan yang berat seperti pasir, batu koral, hingga padas. Truk bermuatan berat memang menjadi salah satu faktor mudah rusaknya jalan ini.

Sejak dahulu Jalan Mranggen-Ungaran memang terkenal mudah rusak. Jalan sudah diperbaiki, tapi masih saja rusak. Saya melihatnya, tidak ada upaya yang serius menjaga kualitas jalan ini tetap baik dan tidak membahayakan pengendara. Terlihat dari tidak adanya perawatan secara berkala. 

Kondisinya tambah buruk ketika musim hujan. Lubang-lubang di sepanjang jalan tiba-tiba menjadi kubangan mirip kolam lele. Pengendara yang melintas tidak tahu seberapa dalam kubangan itu karena air yang keruh. Bukankah situasi ini sangat membahayakan? 

Wajah baru Jalan Mranggen-Ungaran tiap menjelang pemilu

Sebagai pengguna setia Jalan Mranggen-Ungaran, saya sempat kaget ketika ada renovasi besar-besaran di kawasan jalan tersebut. Sependek ingatan saya, jalan ini pernah diperbaiki secara menyeluruh saat momen sebelum Pemilu 2014 dan 2019. Pada saat itu, sebanyak dua kali Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Girikusumo asuhan Kyai Munif Zuhri. Perbaikan jalan dilakukan sebelum kunjungannya. 

Selain dua momentum itu, perbaikan di jalan hanya dilakukan secara parsial atau hanya pada beberapa bagian yang berlubang saja. Tidak heran sih kalau hasil perbaikannya tidak bertahan lama. Apalagi sehari-hari jalan dilewati kendaraan besar. 

Nah, perbaikan besar-besaran kali ini setahu saya adalah yang pertama setelah kunjungan Presiden Jokowi bertahun-tahun silam. Jalan Mranggen-Ungaran diperlebar dan kondisi betonnya ditinggikan supaya tidak tergenang banjir. Upaya lain yang dilakukan adalah mengeruk sungai dan membangun talut di bantaran sungai sepanjang Jalan Mranggen-Ungaran.

Setelah saya ingat-ingat lagi, perbaikan besar-besaran kali ini momentumnya mirip dengan perbaikan pada 2014 dan 2019. Sama-sama mendekati pemilihan umum. Kalau begitu, boleh nggak sih pemilunya setiap tahun? Supaya perbaikan Jalan Mranggen-Ungaran juga berlangsung setiap tahun gitu. Saya sebagai pengendara sih bakal full senyum terus kalau sepanjang tahun lewat jalan yang mulus.

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Kenia Intan  

BACA JUGA Jangan Lewat Jalan Gunung Gumitir Perbatasan Banyuwangi-Jember kalau Kesabaran dan Keberanian Kalian Setipis Tisu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version