Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Kampung Kota Semarang, Jalur Mematikan bagi Orang Pantura

Anisa Fitrianingtyas oleh Anisa Fitrianingtyas
9 November 2024
A A
Jalan Kampung Kota Semarang, Jalur Mematikan bagi Orang Pantura

Jalan Kampung Kota Semarang, Jalur Mematikan bagi Orang Pantura (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan kampung di Kota Semarang berliku naik turun dan sempit! Blas nggak cocok buat orang Pantura yang biasa berkendara di jalur lempeng.

Tinggal di Semarang lebih dari 10 tahun ternyata nggak membuat saya terbiasa dengan segala sesuatu di Kota Lumpia. Selain karena banyak hal nyeleneh di sini, ada sebuah kawasan yang bikin saya benar-benar merasa ingin menangis jika harus mengunjunginya.

Kawasan yang saya maksud adalah perkampungan di Semarang. Saya nggak bercanda saat mengatakan rasanya ngeri-ngeri sedap jika ke sini. Gimana nggak ngeri-ngeri sedap, jalanan di perkampungan Kota Semarang cukup menantang jiwa dan raga.

Jalan kecil dan berliku menjadi tantangan bagi pengendara

Pernah lihat cuplikan race downhill sepeda di Semarang? Nah, itu adalah sekelumit jalan yang bisa kita temui di beberapa wilayah di Semarang. Jalannya nylitit, alias kecil sekali. Ada beberapa ruas jalan yang memang hanya bisa dilewati oleh motor, itu pun cuma satu motor.

Jadi, kalau sedang apes berpapasan dengan kendaraan lain, mau nggak mau salah satu harus mundur dan memberi jalan kepada pengendara lainnya. Kalau pas naik mobil? Ya, mohon maaf jangan maksa masuk lewat jalan begini. Nggak heran kalau kadang ada drama mobil nyangkut di Semarang. Ya akibat ngeyel itu.

Soal jalan yang berukuran kecil mungkin nggak terlalu bermasalah bagi beberapa pengendara. Tapi, karena konturnya perbukitan, meleng sedikit saja bisa bahaya karena sebelahnya “jurang” berupa atap rumah orang. Kalau sampai salah langkah bisa jatuh ke atap rumah orang.

Jalanan kampung di Kota Semarang nggak cocok buat orang Pantura yang terbiasa dengan jalan lurus

Ya Allah, jalanan seperti di perkampungan Semarang yang saya katakan di atas benar-benar nggak cocok buat manusia Pantura asal Demak kayak saya. Saya yang terbiasa dengan jalanan normal lurus kayak spageti nggak dimasak ini langsung merasa ingin nangis begitu bertemu jalanan kecil yang mepet ke “jurang”. Pernah lho saya berpapasan dengan kendaraan lain pas tanjakan, akhirnya saya menyerah dan mengakhiri perjalanan itu dengan parkir di tepi jalan.

Belum lagi kalau lagi apes, kita bisa bertemu aneka satwa di jalan kampung Semarang. Ada wirog alias tikus got yang gede, ayam, kucing, dan bahkan anjing. Padahal saya jarang sekali menemui anjing di Demak. Maaf, maaf saja, saya punya cerita kurang menyenangkan dengan binatang imut satu itu (baca: anjing). Maka kalau di perjalanan saya berpapasan juga dengan binatang-binatang tadi, saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar motor saya nggak mogok.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Sudahlah mumet dengan jalan kampung Semarang yang berliku naik turun dan sempit itu, masih harus pula berhadapan dengan binatang-binatang yang saya sebutkan. Tambah nangis, sih.

Bak labirin, skill berkendara benar-benar diuji di sini

Hal lain yang bikin saya berduka tiap lewat jalan kampung di Kota Semarang adalah jalan di sini kayak labirin. Jalannya nyambung satu sama lain, dan ujung dari jalan bisa jalan lain juga atau buntu. Ha, kalau buntu gimana? Ya skill berkendara Anda diuji di sini. Bisa mundur atau nggak ya harus mundur cari jalan lain.

Mirisnya lagi, kadang saat nyasar, Anda bakal tambah pusing kalau tiba-tiba ada hajatan dan menutup jalan. Dahlah, mau misuh atau pura-pura sabar cuma itu pilihannya.

Begitulah cerita melewati jalan kampung di Kota Semarang. Harus saya akui, kota ini memang sangar, bahkan hingga ke jalan perkampungannya pun bikin mengelus dada. Sebagai warga Pantura yang cuma jago di jalur lempeng, saya mengapresiasi warga Kota Lumpia yang bisa bertahan sampai sekarang.

Penulis: Anisa Fitrianingtyas
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalur Boja-Sumowono, Jalan Tembusan ke Semarang yang Cocok untuk Uji Nyali dan Ketahanan Motor.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2024 oleh

Tags: jalan kampungjalan Semarangkota semarangperkampunganSemarang
Anisa Fitrianingtyas

Anisa Fitrianingtyas

Putu Bumi Sukowati, suka makan pecel.

ArtikelTerkait

6 Destinasi Wisata yang Kerap Disangka Ada di Kota Semarang Terminal Mojok

6 Destinasi Wisata yang Kerap Disangka Ada di Kota Semarang

26 September 2022
5 Kasta Tertinggi Toilet Mall di Semarang, dari yang Rajin Berinovasi sampai yang Cocok untuk Selfie

5 Kasta Tertinggi Toilet Mall di Semarang, dari yang Rajin Berinovasi sampai yang Cocok untuk Selfie

5 Juni 2025
Menjadi Warga Kabupaten Semarang Nggak Mudah, Hanya Orang Tangguh yang Sanggup Tinggal di Sana

Menjadi Warga Kabupaten Semarang Nggak Mudah, Hanya Orang Tangguh yang Sanggup Tinggal di Sana

16 Oktober 2023
Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton "Nyasar" Mojok.co

Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton “Nyasar”

12 Juli 2024
Ilustrasi Ancaman Tenggelamnya Stasiun Semarang Tawang (Unsplash)

Ancaman Tenggelamnya Stasiun Semarang Tawang Menyusul Penurunan Muka Tanah di Semarang Utara

18 Agustus 2024
Siomay Goreng Semarang, Bukan Aliran Sesat Apalagi Penistaan Makanan Terminal Mojok

Siomay Goreng Semarang Bukan Aliran Sesat Apalagi Penistaan Makanan

26 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.