Banyak pengendara yang nggak tertib
Beberapa titik Jalan Demak-Purwodadi saat ini memang sedang diperbaiki, alhasil jalanan ditutup setengah dan dibuat sistem buka tutup. Tujuannya supaya arus kendaraan tetap lancar meski harus bergantian melintas. Simpel, kan? Pengendara yang melintas diminta tertib dan sabar untuk mengantre supaya nggak terjadi kemacetan yang lebih ruwet.
Sayangnya, alih-alih tertib dan bersabar antre, para pengendara tampaknya susah diatur. Kalau motor mungkin masih muat ya berjalan beriringan dengan mobil meski berlawanan arah. Lha, kalau mobil? Sudah tau jalannya ditutup separuh, malah tetap nyelonong. Alhasil malah menambah kemacetan gara-gara nggak ada yang mau ngalah. Dikira jalan milik mbahnya apa gimana ya. Yang kayak gini pantas untuk dipisuhi to?
Kendaraan besar ugal-ugalan melewati Jalan Demak-Purwodadi
Fyi, Jalan Demak-Purwodadi ini juga merupakan jalan yang dilalui kendaraan-kendaraan besar, misalnya truk, bus AKAP, mobil, dll. Yang perlu digarisbawahi adalah rata-rata kendaraan tersebut galaknya bukan main. Banyak yang ugal-ugalan!
Saat melintasi jalan itu, saya menjumpai mobil, truk, dan bahkan bus yang menyalip dari arah berlawanan dan memakan jalur saya. Gimana nggak gregetan coba? Saya sudah dalam posisi benar, tapi saya juga berada dalam posisi bahaya. Akhirnya saya hanya bisa mengalah, melipir ke pinggir jalan. Sebab kalau nggak gitu, bisa-bisa saya ketabrak.
Begitulah keresahan saya saat melewati Jalan Demak-Purwodadi. Kalau boleh sedikit berharap sih semoga beberapa titik yang nggak manusiawi di jalan tersebut segera diperbaiki. Sebab selain membahayakan pengendara yang melintas, jalan tersebut jadi nggak nyaman untuk dibuat berkendara.
Dan untuk pengendara lain yang masih ugal-ugalan, ingat, keluarga tercinta menunggu kedatangan kita di rumah. Jadi kalau bisa mbok ya pelan-pelan, Pak Sopir.
Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jalan Kudus-Demak buat Pengendara Bernyali Besar.