Siapa bilang Jakarta Timur hanya punya Rawamangun? Tolong banget, ini daerah punya banyak banget destinasi menarik untuk dikunjungi
Tiga tahun hidup di Jakarta, saya agaknya memahami bahwa setiap kawasan di Jakarta, punya karakteristik dan fungsinya masing-masing. Jakarta Utara adalah gambaran tentang kawasan pesisir yang isinya ya pantai dan pulau (buatan), pelabuhan, dan PIK. Jakarta Pusat adalah tentang kawasan pemerintahan.
Lalu, Jakarta Selatan adalah kawasan swasta yang glamor, karena ada area bisnis, mall, klub, cafe, dan berbagai hal yang menggambarkan kehidupan urban dan bonafit. Jakarta Barat adalah tentang sejarah di mana di sana ada beberapa bangunan kolonial dan area multikultural. Sementara Jakarta Timur adalah gambaran sebuah kawasan industri, isinya pabrik, pusat perdagangan, tapi dengan area sekitar yang begitu padat.
Khusus untuk Jakarta Timur, karena isinya pabrik-pabrik, banyak yang bilang kalau kawasan ini tidak punya banyak opsi untuk dijadikan tempat “main”. Yah entah itu untuk nongkrong, jalan-jalan, atau sekadar wisata kuliner. Mungkin yang paling sering dikunjungi oleh banyak orang ya daerah Rawamangun. Sebab di sana banyak sekali pilihan menu kuliner yang bisa dipilih. Dari yang agak mahal, sampe yang murah, bisa ditemukan di daerah ini.
Mungkin karena areanya dekat pabrik-pabrik, kampus (UNJ dan IKIP), serta kawasan padat penduduk, sehingga banyak pilihan kulinernya. Tebet pun kalah sama daerah Rawamangun kalau soal keanekaragaman kuliner.
Hal itu membuat banyak orang pun beranggapan kalau Jakarta Timur ya yang worth it untuk didatangi cuma daerah Rawamangun. Bahkan ada yang bilang, “Hal yang bisa dilakukan di Jakarta Timur: pergi ke Rawamangun untuk berburu kuliner dan pergi (meninggalkan area tersebut).” Entah ini satire atau sindiran, tapi pernyataan itu tidak sepenuhnya valid. Klaim yang terlalu mengkerdilkan Jakarta Timur. Seperti menilai rumah seseorang hanya dari halamannya saja.
Nggak bermaksud untuk membela Jakarta Timur, tapi bagi saya, ada banyak kok, daerah lain yang layak didatangi di kawasan Jakarta Timur selain Rawamangun.
Kalian lupa TMII?
Tahukah kalau di Jakarta Timur ini ada sebuah destinasi yang namanya sudah dikenal secara nasional? Sebuah tempat yang ada gerbang megah dengan ukiran khas nusantara, kemudian ketika memasukinya, pengunjung akan melaluijalan lebar dengan deretan pepohonan yang rapi dan cukup rimbun? Sisi kanan-kirinya ada bagunan khas dari tiap daerah di Indonesia.
Yah, itulah Taman Nasional Indonesia Indah (TMII). Setelah revitalisasi, kawasan ini tampak lebih modern: ada kereta gantung, lighting malam yang estetik, dan wahana rekreasi keluarga. Destinasi yang berisi miniatur Indonesia ini letaknya di Jakarta Timur loh, dan bisa dikunjungi kapanpun. Tiket masuknya pun murah kok, cuma Rp25 ribuan per orang.
Kalau TMII dirasa nggak cocok untuk kaula muda dan Gen Z, ada Hutan Kota Cipayung & Hutan Bambu. Di sana seseorang bisa ngerasain udara segar dengan suasana tenang di tengah kota. Ada jalan setapak yang dikelilingi pepohonan tinggi. Kalau weekend, banyak warga yang jogging atau sekadar jalan-jalan menikmati udara segar. Tempat ini semacam ruang bernapas di tengah padatnya kawasan Jakarta Timur.
Kawasan lain yang menawarkan suasana serupa adalah kompleks TNI AD di Cijantung. Memasuki area ini, saya merasakan sebuah suasana yang legah. Jalannya lebar dan rindang karena pepohonan besar. Terdapat lapangan luas yang sering dipakai jogging warga. Ada lapangan kecil yang penuh dengan anak muda bermain bola, sementara orang tua duduk-duduk di pinggiran lapangan.
Meski milik TNI, fungsinya terasa ganda sebab secara resmi digunakan untuk latihan pasukan, tapi juga ruang hijau alternatif bagi warga sekitar. Rasanya seperti campuran antara disiplin militer dan kehidupan kampung kota yang cair.
Condet juga masuk tempat menarik di Jakarta Timur
Jangan lupakan Condet. Jalan-jalan di sana juga worth it kok. Merasakan suasana kampung yang kental dengan adat Betawi dan komunitas Arab yang membaur di dalamnya. Saat ini, condet telah tumbuh menjadi kawasan modern tapi tetap mempertahankan sisi jadulnya. Di sana sudah muncul banyak cafe untuk nongkrong, tempat belanja, aneka parfum, dan oleh-oleh khas haji. Kalau ke sana, rasanya seperti masuk ke kapsul waktu, melihat serpihan Jakarta lama yang bertahan di tengah kota modern.
Selain itu, masih ada juga area lain seperti Buperta Cibubur dan Monumen Pancasila Sakti-Lubang Buaya yang layak dijadikan opsi untuk main. Jadi, Jakarta Timur terlalu luas dan komplek, bisa jadi masih ada area worth it lain yang masih jarang terekspose.
Kalau diibaratkan teman nongkrong, Jakarta Timur ini tipe teman yang nggak sibuk pamer gaya hidup seperti Jaksel, atau mewah seperti Jakpus. Tapi lebih ke teman yang isi kehidupannya ya biasa aja, tapi masih punya hal-hal menarik seperti area luas dan nyaman di balik gang dan jalannya yang padat. Jadi, kalau ada yang masih bilang Jakarta Timur cuma Rawamangun, mungkin dia cuma kurang jauh mainnya. Dan bukankah justru teman yang begini, yang sering kali bikin kita betah berlama-lama?
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jakarta Timur adalah Tempat Terbaik untuk Bermukim di Jakarta: Meski Nggak Elite, tapi Komplet
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
