Jadi Manusia yang Lebih Baik dengan Komunikasi Asertif ala Chae Song Hwa Hospital Playlist 2

Menjadi Manusia yang Lebih Baik dengan Melatih Komunikasi Asertif ala Chae Song Hwa Hospital Playlist 2 terminal mojok

Tokoh dalam drakor Hospital Playlist yang memiliki gaya komunikasi asertif adalah Chae Song Hwa, Lee Ik Jun, dan Ahn Jeong Won.

Menemukan drama Korea yang menyimpan banyak pesan moral seperti prosa yang ada di buku paket Bahasa Indonesia memang mudah, tapi saya rasa nggak ada yang sekomplit Hospital Playlist. Sesuai dengan judul Koreanya yang bertajuk Wise Doctor Life, Hospital Playlist memang mengajarkan berbagai macam kebijaksanaan yang bisa kita adaptasi dan aplikasikan dalam kehidupan. Memasuki musim kedua, drama yang tayang setiap malam Jumat ini masih tetap konsisten mengajarkan berbagai tips biar hidup lebih baik.

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri rangkaian kelas persiapan kerja yang diadakan oleh fakultas. Kelas perdana yang dilangsungkan selama 2 jam tersebut mengangkat tema soal komunikasi. Trainer yang menyampaikan materi memberikan sebuah statement di awal kelas bahwa komunikasi merupakan faktor paling penting saat membangun hubungan apa pun dengan orang lain, entah itu di tempat kerja, lingkungan akademik, sampai percintaan. Materinya yang cukup menarik membuat saya pengin memadupadankannya dengan drakor favorit saya dan sejuta umat, Hospital Playlist, khususnya yang musim kedua ini.

Dari banyaknya konsep yang diajarkan di hari itu, salah satu materi yang paling mengena—dan paling sering saya dengar dari pelatihan dan webinar lain—adalah soal gaya berkomunikasi. Disebutkan dalam kelas ini, ada 4 gaya komunikasi, yakni agresif, pasif, pasif-agresif, dan asertif. Sementara itu, banyak juga publikasi di luar sana yang mengelompokkannya jadi 3 bahkan 5. Saya memilih untuk pakai 3 tipe gaya komunikasi—agresif, pasif, dan asertif—biar lebih mudah untuk membedakannya.

Orang yang memiliki gaya komunikasi agresif umumnya cenderung berterus terang, tapi itu menimbulkan dampak bagi orang lain, misalnya muncul perasaan tertindas dan terintimidasi dalam diri lawan bicara. Tokoh dalam Hospital Playlist yang mendekati karakter semacam ini adalah Kim Jun Wan dan Cheon Myeong Tae. Kebalikannya, gaya komunikasi pasif bisa terlihat pada diri orang-orang yang lebih mementingkan perasaan orang lain dan membiarkan dirinya sendiri struggling. Biasanya orang bergaya komunikasi pasif sungkan untuk menyampaikan pendapatnya pada orang lain karena dikuasai oleh rasa takut salah dan keinginan menghindari konflik. Yang Seok Hyeong dan Jang Gyeo Ul lumayan mendekati tipe-tipe manusia yang gaya komunikasinya pasif.

Terakhir, gaya komunikasi asertif bisa diidentifikasikan sebagai komunikasi yang menyampaikan semua yang menjadi hak dan kebutuhan, tapi tetap mempertimbangkan agar jangan sampai ada orang lain kecewa dan tersinggung. Gaya komunikasi yang terletak di antara pasif dan agresif ini yang pengin saya bahas di sini. Saya merasa bahwa Lee Ik Jun, Ahn Jeong Won, dan Chae Song Hwa cenderung memiliki karakter asertif ini. Tapi, kali ini saya hanya akan berfokus pada dokter cantik kesayangan kita, Chae Song Hwa.

Saat main band bersama geng 99z, kita selalu menyaksikan bahwa Song Hwa nggak pernah berusaha mendominasi di antara keempat temannya maupun sebaliknya, selalu mendahulukan kawan-kawannya, dan membiarkan kesempatannya mengungkapkan pendapat jadi terlewat. Beberapa kali kita melihat bahwa Song Hwa kepingin banget jadi vokalis. Ia nggak ada niat untuk melengserkan Ik Jun, tapi ia pengin diberi kesempatan untuk menyanyi. Song Hwa memang punya hak sebagai anggota band untuk mendapat bagian nyanyi meskipun posisi resminya adalah bassist. Namun, anggota 99z yang lain nggak mau menyetujui ambisi Song Hwa tersebut karena bersepakat bahwa Song Hwa pekak nada.

Lantas, apa yang dilakukan Song Hwa? Ia membiarkan teman-temannya itu berdiskusi dan membuat keputusan. Song Hwa nggak memaksakan kehendaknya sampai ngancem maupun ngalah dan mengubur impiannya yang kemudian berakibat membuat dirinya bersedih seorang diri karena gagal jadi vokalis. Meskipun hasil akhirnya Song Hwa tetap dizalimi karena ia hanya diperbolehnya nyanyi setahun sekali, di sini bisa kita lihat bahwa Song Hwa bisa dijadikan contoh bagi kita untuk membiasakan gaya komunikasi asertif di mana pun dan kapan pun.

Chae Song Hwa juga kerap kali terlihat membantu para koleganya untuk mengembangkan dan melatih gaya komunikasi asertif. Misalnya saja di episode 4, Song Hwa memberikan wejangan kepada dokter residennya, Heo Seon Bin, yang pada saat itu sempat terlibat cekcok dengan dokter madya. Heo Seon Bin yang menjadi penanggungjawab pasien bernama Won Jin Hwan itu menyadari bahwa kondisi pasiennya nggak beres. Seon Bin meyakini bahwa Won Jin Hwan mengalami perdarahan arteri cabang distal. Berulang kali ia memberitahukan keadaan si pasien kepada dokter madya yang tingkat ekspertisnya lebih tinggi daripada Seon Bin, tapi dokter madya tersebut tetap bergeming. Nggak ada aksi yang dilakukan. Alhasil kondisi pasien semakin drop yang kemudian menyebabkan Seon Bin meledak dan membentak seniornya tersebut. Akhirnya dilakukanlah pembedahan ulang pada pasien.

Song Hwa mendengar kabar bahwa Seon Bin bersikap kurang sopan pada dokter madya. Namun, alih-alih memarahi Seon Bin, Song Hwa justru mendengarkan dengan saksama setiap penuturan Seon Bin. Ia juga memberikan saran bahwa seharusnya Seon Bin lebih tegas saat beradu argumen dengan dokter madya tersebut jika ia meyakini bahwa pendapatnya benar. Song Hwa nggak lantas menyuruh Seon Bin tunduk pada dokter yang lebih senior meskipun statusnya memang di posisi yang tersubordinasi. Song Hwa mendorong Seon Bin untuk mengemukakan haknya sekaligus mempertimbangkan hak pasien dalam mendapatkan perawatan sebaik mungkin di rumah sakit.

Pada sahabatnya sendiri pun Songhwa nggak canggung untuk memberikan saran. Seperti yang kita ketahui bahwa Yang Seok Hyeong adalah yang paling pemalu dan suka memendam perasaan di antara geng 99z. Di sesi deep talk sambil makan kimbab bersama Song Hwa di episode 5, Seok Hyeong menceritakan prahara rumah tangganya bersama Yoon Sin Hye, mantan istrinya, yang juga melibatkan ibunya. Masalah yang muncul dalam bahtera rumah tangganya nggak pernah berusaha ia selesaikan. Seok Hyeong bahkan berpendapat bahwa pura-pura tidak tahu adalah jalan terbaik.

Seok Hyeong lebih memprioritaskan perasaan orang lain dibandingkan haknya sendiri. Ia cenderung menghindari konflik antara dirinya, istrinya, dan ibunya. Oleh karena itu ia membiarkan tragedi pencurian cincin berlian yang memicu geger geden antara ibu mertua dan menantu menjadi rahasia antara ia dan istrinya. Sayangnya, sikap menghindari konflik ini justru membuat ibunya terus-terusan mencurigai mantan mantunya sehingga hubungan antara mertua dan menantu ini nggak pernah selesai. Ibu Seok Hyeong masih suka julid, ngrasani, dan menggerutu soal sikap Sin Hye, tapi nggak pernah tahu bahwa Sin Hye sampai menderita insomnia setelah menikah dan tinggal bersama Seok Hyeong. Pernikahan Seok Hyeong dan Sin Hye sudah usai, tapi masalah antara Sin Hye dan ibu Seok Hyeong masih terus berlanjut.

Bagi Song Hwa, tindakan yang dilakukan Seok Hyeong selama ini bukanlah sebuah usaha melainkan pembenaran untuk menghindar. Merenung dan berpikir sendirian bukan usaha maupun solusi. Song Hwa memberikan solusi dengan menyarankan agar Seok Hyeong lebih banyak bicara. Bukan sekadar cerewet dan ngomong ngelantur, lho, ya. Song Hwa mengajak Seok Hyeong untuk juga ngobrolin hal-hal yang nggak penting karena bisa jadi hal yang nggak penting itu esensial bagi orang lain. Mungkin maksud Song Hwa adalah biar Seok Hyeong nggak memendam semua pendapatnya di dalam hati karena merasa opininya dapat menyakiti hati orang lain. Perasaan orang lain memang perlu dipertimbangkan, tapi kita juga punya hak dan kepentingan untuk dicapai. Sampaikan saja, nggak apa-apa, tapi dengan bahasa yang baik dan nada yang halus.

Sumber Gambar: Instagram Hospital Playlist Official

BACA JUGA Belajar dari Dokter Lee Ik Jun Hospital Playlist jika Ternyata Kamu Mencintai Sahabat Sendiri dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version