Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

PSSI (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Iwan Bule memang aktor utama kemajuan PSSI. Situ nggak percaya? Ya bagus sih

Andai PSSI adalah grup lawak, sudah pasti ia akan sukses besar. Urusan mengocok perut, PSSI tidak perlu basa-basi pakai set-up, mereka bisa langsung punchline. Apa contohnya? Silakan baca artikel berjudul “Pecahnya Rekor 42 Tahun” di laman resmi PSSI.

Melalui tulisan tersebut, katanya kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait tadi malam sih karena jasa si Ketum PSSI, Pak Iwan Bule. Dengan tulisan yang mendayu-dayu, terasa betul keberpihakan tulisan tersebut kepada si Ketum PSSI. Ya sama saja seperti tulisan ini sih, yang berpihak kepada orang yang bingung sekelas website resmi PSSI menaikkan tulisan seperti itu.

Saya pernah membahas tentang betapa menakutkannya jadi Ketua Umum PSSI. Jadi Ketum PSSI itu lebih mirip seperti sebuah kutukan. Yang jadi Ketum, entah kenapa selalu dihinggapi “penyakit” megalomaniak. Ternyata, saya salah kaprah, yang “sakit” bukan hanya Ketum-nya saja, melainkan sampai ke tahap paling kronis yakni situs resmi PSSI.

Kita sebagai penggemar sepak bola Indonesia selalu dibuat bingung. Kalau timnas kalah, tentu kita sedih. Kalau timnas menang, kita dipaksa melihat atraksi pejabat di federasi. Tenaga mereka seakan tak ada habisnya dilihat dari banyaknya konten yang mereka buat. Entah video call, bikin konten di website resmi membanggakan diri sendiri, dan masih banyak lagi.

Pertanyaannya, kenapa tulisan seburuk itu bisa nangkring di website resmi PSSI? Mari kita telusuri.

Dalam konfirmasi resmi, tulisan yang berjudul “Pecahnya Rekor 42 Tahun” itu mengutip dari media lain. Iya, mengutip, bahkan konfirmasi resmi saja masih bikin geleng-geleng kepala. Mereka mengutip secara blak-blakan dari media bernama TribunOlahraga.id.

Tulisan itu dibuat oleh Agustinus Liwulanga yang di dalam situs resmi PSSI diberi embel-embel “wartawan senior dan pengamat sepak bola”. Ketika saya cari namanya, ya memang beliau sempat menulis di beberapa media dan menyematkan diri sebagai “pengamat sepak bola”. Masalah “wartawan senior”, saya angkat tangan. Semisal senior itu merupakan takaran umur, namun bukan masalah kualitas tulisan yang dihasilkan, okelah, tidak masalah.

Entah guyon atau serius, kata Ilhamzada sih tulisan tersebut sempat masuk ke sebuah grup WhatsApp dan si Ketum ada di sana. Jadi naiklah tulisan itu di website resmi PSSI. Yang menarik, dalam kolom reply, @tunjungutomo melalui web Whois, domain TribunOlahraga.id baru dibuat pada tanggal 10 Februari tahun ini.

Banyak yang bilang bahwa PSSI copy-paste tulisan dari website tidak jelas. Nah, menurut saya nih, akan menjadi plot twist bahwasanya tulisan yang dibuat oleh senior Agustinus Liwulanga adalah tulisan satir. Jika benar begitu, BOOM, satu federasi kena gocek. Soalnya, orang kurang normal dalam proses berpikir sekali pun, melihat Timnas Indonesia menang ya sudah tentu karena elemen yang ada di sana.

Ada satu bagian yang paling lucu dalam tulisan tersebut, dan membuat saya percaya bahwa tulisan itu satire sekali. Yakni bagian ini:

Pertanyaan menarik bagi kita hari ini adalah: siapa tokoh utama dibalik kemenangan hebat Indonesia (2-1) atas Kuwait? Jawabannya jelas: Iwan Bule..!

Media sosial Iwan Bule, isinya itu cuma…. Ya, pokoknya begitulah. Mirip sekali seperti akun-akun politikus. Mungkin beliau ingin jadi politikus, tapi malah nyemplungnya ke PSSI, entahlah. Eh, atau masuk PSSI itu bisa jadi kuda pacu masuk dunia politik? Entah deh. Tapi kalau lihat yang sebelum-sebelumnya sih selalu begitu.

Lantas ada bagian lucu lagi, “Sejak memimpin PSSI pada 2 November 2019, Komjen Pol (Pur) DR. Drs. H. Mochamad Iriawan, SH, MH, MM, atau Iwan Bule, menorehkan prestasi cemerlang.” Kalian nunggu saya jelasin di mana letak lucunya? Kenapa kalian udah ketawa duluan?

Kalau boleh jujur, apa sih kerja federasi ini selain mumbul-mumbulin nama si Ketum? Seperti yang saya sebut di awal tulisan, kalau saja federasi ini adalah grup lawak, sudah tentu mereka akan sukses besar.

Tulisan itu bisa saja satir, atau parahnya, beneran memuji. Kemungkinan selalu terbuka. Namun, dari lubuk hati terdalam, saya percaya bahwa Iwan Bule memang aktor utama kemajuan Timnas. Final AFF, permainan timnas yang mulai ciamik, dan kualitas pemain meningkat itu ya karena beliau. Pemain, pelatih, hanyalah pion, dan pion tak akan berguna jika tak dijalankan pemain yang andal. Hal itu menunjukkan kalau jasa beliau kelewat besar, dan bikin apa pun yang beliau lakukan itu sah-sah saja dan tak pantas ditertawakan.

Coba tebak, itu tadi satir apa bukan?

Penulis: Gusti Aditya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Warga Jogja Jangan Mimpi Kaya kalau Separuh Gajinya untuk Ongkos Transpor

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version