Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

INTAKO Bukan Sekadar Romantisasi Ikon Kabupaten Sidoarjo, tapi Simbol Kemakmuran Masyarakat

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
3 Maret 2021
A A
INTAKO Bukan Sekadar Romantisasi Ikon Kabupaten Sidoarjo, tapi Simbol Kemakmuran yang Harus Tetap Hidup terminal mojok.co

INTAKO Bukan Sekadar Romantisasi Ikon Kabupaten Sidoarjo, tapi Simbol Kemakmuran yang Harus Tetap Hidup terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau Bandung dijuluki Kota Wisata dan Yogyakarta dijuluki Kota Pelajar, inilah saatnya Kabupaten Sidoarjo menunjukkan kebolehannya!

Selama ini yang didengar masyarakat luas tentang Sidoarjo adalah julukan Kota Udang – Bandeng, Kota Delta, bahkan sejak munculnya musibah lumpur Lapindo, kota ini santer dijuluki Kota Lumpur. Saya sebagai warga Sidoarjo tidak menolak tapi tidak mengiyakan juga, lantaran selama ini yang mencolok dari Sidoarjo memang sebatas semburan lumpur Lapindo yang kini beralih fungsi sebagai tempat wisata. Namun, kalau ada julukan yang lebih baik, kenapa tidak?

Beberapa waktu yang lalu, saya tidak sengaja melewati jalanan Sidoarjo selatan, tepatnya daerah Tanggulangin. Melihat papan penunjuk arah bertuliskan “INTAKO” suatu ingatan terputar dalam pikiran saya. Saya yang mulai terketuk, akhirnya memutuskan mampir sejenak di kawasan industri tas dan koper itu meskipun sekadar tilik.

Saya ingat betul kapan terakhir kali saya mengunjungi INTAKO. Saat itu saya masih TK B dan sedang merengek ke ibu untuk minta dibelikan tas koper anak-anak bergambar Barbie, karakter kartun kesukaan saya pada zamannya. Beberapa dari kita anak 90-an pasti tau betul, jika tas koper warna-warni saat itu menjadi tas paling keren di antara model tas-tas lainnya. Salah satu yang kepincut akibat iming-iming teman sekelas adalah saya. Jadilah saya merengek.

Ibu yang tidak punya pilihan lain akhirnya memenuhi keinginan saya dengan mengajak saya ke INTAKO, kawasan wisata tas dan koper asli Sidoarjo yang saat itu tidak kurang eksistensinya. Saat kami telah sampai di kawasan INTAKO, kami melihat betapa ramainya mobil berplat luar kota memenuhi lahan parkir toko-toko tas dan koper (toko juga menjual sepatu dan jaket kulit). Betapa senangnya saya bisa membeli tas buatan UMKM Kabupaten Sidoarjo yang sedang booming.

Namun, pemandangan itu terjadi sekitar delapan belas tahun lalu. Pemandangan yang saya saksikan saat melewati INTAKO kini justru berbalik sepenuhnya. INTAKO mulai tumbang termakan usia dan lapuk menghadapi tuntutan zaman e-commerce yang kini marak digandrungi masyarakat. Banyak toko-toko tas dan koper harus menutup gerai dan menyisakan beberapa pengrajin tas yang tetap setia mempertahankan lokalitas produk Sidoarjo dengan tetap memasarkan tas dan sepatu meski jumlahnya berkurang drastis.

Saya takjub sekaligus nelangsa. Saya menyaksikan kegagahan INTAKO silam akhirnya kini tumbang tak berdaya. Seharusnya di masa pandemi, UMKM menjadi penyokong awal bangkitnya perekonomian sebuah daerah. Adanya INTAKO membuat saya yakin bahwa sebenarnya Kabupaten Sidoarjo adalah kawasan pendukung Surabaya yang tak bisa diremehkan begitu saja potensinya. Hanya saja pengelolaannya kurang maksimal.

Jika e-commerce dan marketing digital kini sedang tren oleh masyarakat, barangkali INTAKO perlu didigitalisasi. Upaya ini memang tidak dapat berhasil instan tapi jika ditelateni bukan tidak mungkin INTAKO dapat pulih sekaligus memulihkan perekonomian warga.

Baca Juga:

Saya Warga Sidoarjo, tapi Nggak Pernah Bangga dengan Kota Sendiri

Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

Saya memang tidak banyak tahu tentang strategi pemasaran yang baik, tapi tak ada salahnya juga jika INTAKO diregenerasi, sebutan mudahnya adalah renew alias diperbarui.

Iklan digital INTAKO digencarkan

Banyak sekali jasa advertising yang kini menawarkan layanan iklan digital, media sosial manajemen, SEO, hingga pembuatan konten iklan. Jika INTAKO diabaikan karena papan reklame yang tak proporsional, cara ini saya rasa sangat direkomendasikan. Banyak masyarakat di luaran sana yang mengakses internet seharian, itu artinya INTAKO berpeluang besar untuk menarik kembali perhatian masyarakat dari tas Chanel, Gucci, Hermes dan jajaran tas branded lainnya.

Pembuatan toko online di marketplace

Sudah zamannya kegiatan belanja dilakukan secara online, terlebih kita sedang dalam masa pandemi. INTAKO seharusnya tak berdiam diri. Membuka toko online di situs marketplace bisa jadi jalan utama bagi INTAKO untuk menuju kejayaan kedua.

Cintai local wisdom

Inilah yang paling utama dari cara-cara lainnya. Setelah INTAKO berperan untuk bangkit, kini waktunya segenap masyarakat Sidoarjo yang berpartisipasi. Tidak ada salahnya kembali mencintai produk lokal. Saya jamin, tas, jaket, dan sepatu kulit buatan INTAKO kualitasnya boleh diadu dengan produk luar. Pemasangan iklan sebanyak dan seluas apapun akan kalah dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan produk INTAKO.

INTAKO bangkit, Kabupaten Sidoarjo pulih dan makmur. Tidak hanya sebagai ikon wisata, dengan pesatnya pertumbuhan potensi ekonomi masyarakat melalui INTAKO, semua pihak bakal kecipratan hasilnya. Terutama yang ngaku warga Sidoarjo. Tentu saja usaha ini harus dilakukan bersama-sama dan kontinu, baik pelaku UMKM INTAKO, masyarakat Sidoarjo, atau pemkot.

Jika semua bersinergi, suatu hari saya akan kembali mendengar julukan Sidoarjo Kota Kerajinan Tas dan Koper. Serius, itu lebih membanggakan ketimbang julukan Sidoarjo kota lumpur. Sekian~

BACA JUGA Tidak Perlu Malu Mengakui Tinggal di Sidoarjo yang Sering Disebut Pinggiran Kota Surabaya atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: IntakoKabupaten Sidoarjo
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Jalur Lingkar Timur, Bagian dari Sidoarjo yang Paling Tidak Dikenal Warganya

Jalur Lingkar Timur, Bagian dari Sidoarjo yang Paling Tidak Dikenal Warganya

2 Oktober 2024
Saya Warga Sidoarjo, tapi Nggak Pernah Bangga dengan Kota Sendiri

Saya Warga Sidoarjo, tapi Nggak Pernah Bangga dengan Kota Sendiri

5 Agustus 2025
Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

31 Januari 2025
Derita Tinggal di Bungurasih, Daerah Perbatasan Sidoarjo dan Surabaya yang Penuh Masalah

Derita Tinggal di Bungurasih, Daerah Perbatasan Sidoarjo dan Surabaya yang Penuh Masalah

11 Maret 2024
Bundaran Aloha Sidoarjo, Bundaran Kematian Perenggut Masa Muda Pengendara

Bundaran Aloha Sidoarjo, Bundaran Kematian Perenggut Masa Muda Pengendara

3 Februari 2024
Orang Waru Sidoarjo Lebih Suka Disebut Orang Surabaya daripada Orang Sidoarjo

Orang Waru Sidoarjo Lebih Suka Disebut Orang Surabaya daripada Orang Sidoarjo

25 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.