Stasiun Sidareja mungkin terdengar asing untuk kalian yang tidak tinggal di Cilacap dan sekitarnya. Maklum saja, selain terletak di kabupaten, stasiun ini tergolong anyar dibanding stasiun-stasiun lain di Pulau Jawa, baru beroperasi pada 2007. Kendati tergolong baru stasiun ini begitu diandalkan orang warga.
Saya salah satu orang yang mengandalkan stasiun ini. Walau tidak tinggal di Cilacap, saya kerap singgah di stasiun ini karena mertua saya tinggal tidak jauh dari sana. Kebetulan mertua saat ini masih tinggal di Karangpucung, Cilacap. Itu mengapa saya tahu betul stasiun ini begitu membantu warga dan mungkin orang-orang yang hendak ke Cilacap. Sangat sukar melepaskan Stasiun Sidareja dari kehidupan masyarakat. Lebih-lebih sampai membayangkan bila stasin ini tak pernah ada. Namun, jika dipaksa membayangkan Stasiun Sidareja tak pernah ada, saya punya hasil fantasi yang akan dijabarkan pada tulisan ini.
Daftar Isi
Warga Sidareja kehilangan opsi transportasi murah ke Jakarta
Andai Stasiun Sidareja nggak pernah ada, maka masyarakat Sidareja akan kekurangan pilihan transportasi. Pasalnya, ada dua pilihan transportasi utama dari dan ke Sidareja. Dua pilihan tersebut adalah bus dan kereta.
Sebenarnya ada juga travel dari Sidareja ke berbagai kota besar di Jawa. Akan tetapi, tarifnya kurang ramah dengan kantong masyarakat. Sehingga bukan jadi pilihan utama masyarakat.
KA Serayu merupakan opsi transportasi murah ke Jakarta bagi masyarakat Sidareja. Cukup merogoh kocek sekitar Rp60.000-an penumpang sudah bisa pergi dari Stasiun Sidareja ke Jakarta. Ya, meskipun penumpang harus duduk berhadap-hadapan ala KA ekonomi, tapi itu sudah cukup kok.
Sebagai perbandingan betapa murahnya tarif KA Serayu, saya coba bandingkan dengan harga tiket bus. Harga tiket bus paling terjangkau dari Sidareja ke Jakarta sekitar Rp130.000. Dua kali lipat lebih mahal dari tarif KA Serayu. Walau memang tidak bisa dipungkiri, kenyamanan bus seharga ratusan ribu ini jauh lebih baik dibanding kereta api seharga puluhan ribu. Namun, moda transportasi kereta api masih lebih unggul dari sisi ketepatan waktu. Ngga ada yang namanya macet sehingga bisa lebih tepat waktu mencapai tujuan.
Selain itu, apabila bus jadi satu-satunya pilihan transportasi dari dan ke Sidareja juga agak mengkhawatirkan. Khawatirnya tarif bus akan melonjak, terlebih di waktu-waktu tertentu seperti Lebaran.
Ke stasiun jadi lebih ribet dan jauh
Cilacap punya banyak stasiun, seperti Stasiun Cilacap, Stasiun Kroya, Stasiun Maos, dan masih banyak lagi. Namun, tidak banyak stasiun yang berada di wilayah Cilacap sisi barat. Kalau nggak salah, hanya ada dua stasiun di wilayah Cilacap Barat yang melayani kereta jarak jauh. Dua stasiun tersebut adalah Stasiun Gandrungmangu dan Stasiun Sidareja.
Apabila Stasiun Sidareja nggak ada, masyarakat Cilacap di sisi barat hanya punya pilihan untuk naik atau turun di Stasiun Gandrungmangu. Kalau begitu, kasihan dong masyarakat Sidareja dan sekitarnya, mereka harus menempuh perjalanan jauh kalau mau naik kereta. Asal tahu saja, daerah Sidareja ke Stasiun Gandrungmangun berjarak kurang lebih 8 km. Awalnya ke stasiun mau mudah dan irit, eh malah jadi tambah sulit.
Orang-orang Cilacap akan lebih memilih ke Stasiun Banjar
Asal kalian tahu yang ke Stasiun Sidareja bukan hanya masyarakat setempat saja. Salah satu contohnya, saya dan keluarga mertua. Kami yang notabene tinggal di Karangpucung lebih memilih naik dari Stasiun Sidareja, lantaran stasiun tersebut yang paling dekat dari tempat domisili.
Kalau nggak pernah ada Stasiun Sidareja, otomatis masyarakat Cilacap Barat nggak akan ke sana lagi untuk naik kereta. Bahkan, bisa jadi ke Stasiun Banjar, stasiun yang berada di tetangga kota. Lha gimana, wong Stasiun Sidareja masih ada saja, sudah banyak orang Cilacap Barat yang memilih ke Kota Banjar untuk naik kereta.
Yang disayangkan apabila hal ini terjadi adalah potensi ekonomi yang lari ke daerah lain. Misal, seharusnya penumpang kereta api jajan di sekitaran Stasiun Sidareja, sekarang memilih jajan di sekitaran Stasiun Banjar. Perputaran ekonominya bergeser ke sana, uang orang Cilacap Barat sebagian lari ke sana.
Kecil-kecil cabe rawit, saya rasa pepatah ini cocok menggambarkan Stasiun Sidareja. Meskipun ukurannya mungil, Stasiun Sidareja memiliki peran penting di masyarakat. Bahkan, bukan hanya untuk masyarakat Sidareja saja, untuk masyarakat Cilacap Barat yang lebih luas.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.