Ini yang akan Terjadi kalau Upin dan Ipin Bukan Anak Kembar, Masih Seru untuk Ditonton?

Ini yang akan Terjadi kalau Upin dan Ipin Bukan Anak Kembar, Masih Seru untuk Ditonton? Mojok.co

Ini yang akan Terjadi kalau Upin dan Ipin Bukan Anak Kembar, Masih Seru untuk Ditonton? (upinipin.fandom.com)

Belakangan ini saya perhatikan beberapa tulisan di Terminal Mojok membahas soal salah satu tokoh dalam acara TV Upin Ipin hilang atau meninggal. Ada yang membayangkan Opah meninggal, ada yang Kak Ros dan Tok Dalang menhilang, dan beberapa tokoh lain. Menurut saya sih aneh ya, rasanya pesimis banget gitu. Apalagi ada yang membayangkan jika Opah hilang atau meninggal. Namun, di sisi lain, saya merasa ide ini menarik dan bisa dijadikan episode baru.

Rumah produksi Upin Ipin Les’ Copaque Production, bisa melirik tulisan-tulisan di Terminal Mojok kalau kehabisan ide. Daripada pusing memikirkan menambah tokoh baru, sepertinya menghilangkan tokoh yang sudah ada bisa jadi alternatif. Selain menghilangkan Opah, Tok Dalang, Kak Ros, Les’ Copaque Production mungkin bisa juga menghilangkan salah satu dari Upin atau Ipin, alias membuat tokoh utama dalam serial TV asal Malaysia ini bukan anak kembar, cukup Upin atau Ipin saja. Alur ceritanya akan seperti apa ya? Apakah masih seru untuk ditonton kalau mereka bukanlah anak kembar?   

#1 Upin atau Ipin jadi lebih mandiri dan berani

Punya saudara kembar itu punya banyak keuntungan. Kalian selalu punya teman untuk melakukan banyak hal, bahkan hal-hal yang terdengar iseng. Bagi yang sering nonton Upin Ipin, adegan si kembar diskusi sering bermunculan. Bahkan, diskusi kecil seputar hal-hal kecil seputar siapa yang bakal ngomong ke Kak Ros ketika mereka meminta sesuatu atau melakukan kesalahan.  

Lantas, bagaimana kalau salah satu dari mereka nggak ada? Saya bisa bayangkan mereka jadi sosok yang lebih mandiri. Nggak ada lagi ribet-ribet saling dorong saat mau ngomong ke Kak Ros. Mereka ke sekolah sendiri, bermain dengan teman-teman Tadika Mesra sendiri. Bahkan, mengerjakan tugas sendiri, mereka tidak bisa saling contek. Terdengar baik bagi perkembangan karakter Upin atau Ipin memang, tapi apakah Upin Ipin versi tidak kembar ini jadi lebih menarik untuk ditonton? 

#2 Kak Ros tidak terlalu pusing menghadapi adiknya

Penonton setia Upin Ipin pasti setuju kalau sumber masalah yang membuat Kak Ros pusing adalah adik-adiknya. Kalau salah satu dari Upin atau Ipin menghilang, saya yakin Kak Ros tidak begitu pusing menghadapi kehidupan sehari-hari. Upin atau Ipin pasti akan lebih menurut pada Kak Ros karena tidak punya teman lagi untuk membangkang. Intinya, kehidupan Kak Ros pasti akan lebih tenang.

Baca halaman selanjutnya: Akan tetapi, …

Akan tetapi, apakah alur cerita seperti ini menarik di mata penonton? Kadang, penonton justru menantikan adegan-adegan di mana si kembar kena marah Kak Ros. Rasanya ada kepuasan tersendiri ketika duo kembar yang ngeyel itu dimarahi atas perbuatannya. Kadang, penonton juga menanti-nantikan bagaimana duo botak itu balas dendam ke kakaknya. Terutama penonton yang selama ini merasa tersiksa dan diperbudak dengan tindak-tanduk kakaknya di dunia nyata. 

#3 Tok Dalang kekurangan bala bantuan dan teman

Setelah menonton ratusan episode acara TV anak-anak asal Malaysia ini, saya pikir tidak hanya Upin dan Ipin yang membutuhkan sosok Tok Dalang sebagai sosok kakek yang mengayomi. Kenyataannya, Tok Dalang juga memerlukan kehadiran si kembar. Seperti yang kita tahu, Tok Dalang  sering mengajak ngobrol si kembar hingga meminta tolong mereka melakukan pekerjaan bersih-bersih atau pekerjaan ringan lain. Coba kita ingat-ingat lagi, Upin dan Ipin selama ini sudah membantu membersihkan kandang ayam Tok Dalang, membuat Wau, hingga membantu panen durian.

Tanpa duo botak itu, hidup Tok Dalang pasti sangat sepi. Bayangkan Tok Dalang akan kekurangan bala bantuan dan teman. Bersih-bersih pasti terasa lebih berat dan lama. Bukan tidak mungkin, episode-episode yang melibatkan Tok Dalang jadi berkurang karena dianggap nggak seru lagi. 

#4 Upin atau Ipin hilang, keuangan rumah tangga nggak boncos

Terakhir, kalau salah satu dari duo botak itu nggak ada, sudah pasti pengeluaran keluarga kecil itu pasti jauh lebih ringan. Sudah jadi rahasia umum, punya anak kembar itu berat di ongkos. Kalau salah satu dari Upin Ipin tidak ada, biaya sekolah dan kebutuhan sekolah lain akan berkurang hingga separuhnya. Membeli ayam goreng, mainan, jajanan, pakaian Lebaran, sepeda semuanya serba beli satu saja, untuk Upin atau Ipin saja. Bahkan, kalau memang Opah tega salah satu dari Upin Ipin mending tidur bareng Kak Ros aja. Dengan begitu, nggak perlu deh ada biaya-biaya untuk dekor kamar. 

Akan tetapi, apakah seru serial TV yang sudah belasan musim itu dibuat seperti itu? Rasanya kok kurang ya. Keunikan dan keseruan serial TV anak-anak Malaysia itu salah satunya datang dari tokoh utama yang kembar. Memang di dalam cerita Upin atau Ipin jadi punya karakter yang lebih baik. Opah dan Kak Ros jadi nggak kerepotan dua bocil. Namun, secara alur cerita, serial buatan Les’ Copaque Production itu akan kehilangan banyak hal seru. Jadi lebih baik, kalau saya jadi salah satu kru Les’ Copaque Production, saya akan menghindari ide menghilangkan salah satu dari Upin atau Ipin. Ya bolehlah untuk satu atau dua episode saja sebagai pembeda, tapi tidak untuk selama-lamanya. 

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Seandainya Abah dan Emak Masih Hidup, Serial Upin Ipin Malah Jadi Membosankan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version