Sekitar tiga hari lalu, saya cukup geram dengan sinyal Indosat di ponsel saya. Jaringan ada, paket data saya masih banyak, tapi nggak ada koneksi sama sekali. Bahkan pesan-pesan saya pun nggak bisa terkirim. Saya pikir ponsel saya yang bermasalah, tapi ternyata seluruh pengguna Indosat turut merasakannya. Parahnya lagi, trouble itu terjadi di malam hari, tepatnya sehabis magrib hingga menjelang tengah malam. Tentu saja hal ini bikin emosi banyak pelanggan setia provider yang identik dengan warna kuning tersebut.
Tak ayal Indosat jadi trending di media sosial X. Apalagi sebagai warga Semarang, Jawa Tengah, sudah dua kali dalam bulan ini saya merasakan bobroknya sinyal provider kuning ini. Bayangkan, baru bulan Januari saja sudah ada gangguan dua kali.
Pertama, sinyal Indosat hilang pada awal Januari kemarin. Katanya gangguan sinyal ini disebabkan gedung pemancar di Semarang mengalami musibah kebakaran, sehingga berdampak pada sinyal di area Jawa Tengah dan DIY. Kedua, masalah gangguan lagi-lagi terjadi masih di bulan Januari. Masalah kedua ini entah apa penyebabnya. Yang jelas keadaan ini sungguh menjengkelkan. Saya ingin sekali mengatakan pada pihak provider kuning bahwa seharusnya Indosat segera introspeksi diri biar pelanggan kayak saya ini nggak makin kecewa.
Baca halaman selanjutnya: Harga paket data makin mahal…
Paket data harganya semakin mahal
Dulu, ada satu hal yang membuat saya jatuh cinta pada Indosat, yakni paket data dengan kuota unlimited. Sejak masih SMA, kuota unlimited ini selalu jadi andalan saya. Selain harga paketnya yang terjangkau siswa sekolah seperti saya dulu, kuotanya bisa saya gunakan selama satu bulan full. Walaupun kuotanya sudah habis, tapi masih bisa saya gunakan untuk chat WhatsApp.
Saat itu, harga 1 GB kuota unlimited harganya cuma Rp25 ribuan. Sekarang sih harganya sudah naik, sekitar Rp35 ribuan. Nah, gara-gara harga paket data yang makin mahal itu, saya mulai sedikit demi sedikit meninggalkan provider satu ini. Hanya sesekali saya berlangganan paket datanya.
Sedihnya, nggak hanya harga paket data unlimited yang naik, hampir semua paket kuota Indosat harganya naik semua. Saya kira cuma saya saja yang merasakan kenaikan harga ini. Ternyata banyak teman saya yang juga mengeluhkan harga paket data provider kuning ini yang makin selangit.
Dulu sinyal Indosat bagus, sekarang makin meredup
Sebenarnya sejak dulu nama Indosat sudah terkenal bagus, dan sinyalnya memang bagus. Sayangnya beberapa tahun ke belakang sinyalnya mulai meredup dan sulit ditemukan. Entah itu hanya terjadi pada saya atau di kota-kota lain tetap sulit sinyalnya.
Sinyal yang kadang muncul kadang hilang ini tentu membuat siapa pun jengkel tak terkecuali saya. Saya pernah sedang Zoom Meeting, eh sinyalnya malah ada dan tiada. Akibatnya saat nge-Zoom jadi macet-macet nggak karuan.
Waktu terjadi gangguan beberapa hari lalu juga umpatan untuk provider kuning ini banyak sekali. Salah seorang pengguna X juga mengumpat, “Larang tok, meng sinyale ko blekok!” Bahkan lucunya, sekelas Dokter Tirta saja juga ikutan geram dengan gangguan sinyal Indosat malam itu. Sama seperti netizen lainnya, beliau juga mencuitkan keluhannya dalam akun X-nya. Jelas saja cuitan Dokter Tirta mendapat banyak reply-an dari netizen yang mengeluhkan hal sama.
Woi sinyal indosat-3 njepat po pie?
Bajinguk.Iki nek ga ada wifi, wis remook
— TIRTA (@tirta_cipeng) January 26, 2024
Begitulah pengalaman sekaligus kekecewaan saya terhadap Indosat. Harga kuota dan sinyal yang didapat pelanggan nggak sebanding dengan uang yang dikeluarkan oleh pelanggan. Apalagi akhir-akhir ini sinyal provider kuning ini kerap mengalami gangguan yang bikin emosi. Kalau lagi nggak dibutuhin sih nggak apa-apa, lha, kalau pas lagi banyak deadline kan repot!
Perusahaan besar seperti Indosat harusnya sadar diri dan introspeksi. Masa iya mau gini-gini saja? Harusnya sinyal makin kuat, dong, bukan makin redup. Gimana, sih? Bisa-bisa pelanggan kabur semua kalau kayak gini terus, lho!
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Alasan Saya Bertahan dengan Indosat Lebih dari 17 Tahun.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.