Iklan Tepung Bumbu Sasa Kayak Anime, Apa Sengaja Ditujukan untuk Wibu?

iklan tepung bumbu sasa

Iklan Tepung Bumbu Sasa Kayak Anime, Apa Sengaja Ditujukan untuk Wibu?

Pada artikel terminal mojok sebelumnya ada yang membahas iklan indomie yang tak memunculkan gambar mie sedikitpun yang dianggap sukses. Maka gantian saya yang akan membahas salah satu iklan dari bumbu keramat kita, yaitu tepung bumbu Sasa.

Awal mula saya tahu tentang iklan bumbu Sasa dari sebuah postingan di grup Facebook yang banyak membahas tentang iklan, tapi di postingan tersebut hanya berupa sebuah link yang menuju ke Youtube, karena sepertinya menarik maka saya putuskan untuk mengklik link tersebut, setelah itu saya putuskan untuk melihat iklan tersebut di platform Youtube. Saya langsung merasa terkagum dengan iklan bumbu Sasa ini. Iklan ini sangat berbeda dari iklan bumbu pada umumnya.

Bumbu sasa menggunakan bentuk anime pada iklannya, menurut saya ini adalah iklan yang bagus, karena prinsip iklan pada dasarnya adalah tidak boleh membuat penontonnya bosan, dan bumbu Sasa sudah melaksanakannya dengan baik.

Visual yang ditampilkan pada iklan bumbu Sasa ditampilkan sangat artistik, dan dengan latar pengisi suara untuk membantu memberikan informasi iklan. Ada juga efek suara yang membuat iklan ini jadi lebih menyenangkan untuk dilihat.

Saya rasa iklan ini begitu terinspirasi dari anime Kimi no Na Wa karya dari Makoto Shinkai. Setidaknya ada beberapa scene yang membuat saya teringat akan adegan-adegan pada anime Kimi no Na Wa. Selain itu dilihat dari pewarnaan juga mengingatkan saya kepada anime Kimi no Na Wa.

Saya juga melihat adanya “gaya” anime Evangelion dari iklan bumbu Sasa ini. Sebagai permulaan ini bagus. Tepung bumbu Sasa telah tepat mencari refrensi anime-anime yang bagus untuk iklannya.

Setelah melihat iklan dari tepung bumbu Sasa lantas muncul dalam benak saya, untuk siapa iklan ini? Apa tujuannya? Maka saya memutuskan untuk sedikit menganalisa iklan ini, siapa tahu bisa jadi bahan renungan skripsi anak marcom. Hehehe.

Untuk menganalisa kita harus melihat karakter dari produk yang diiklankan tersebut. Iklan di sini adalah tepung bumbu instan Sasa, bukan produk Sasa yang berjenis MSG. Untuk pesaing tepung bumbu ada Sajiku dan juga Kobe. Sasa tepung bumbu juga memiliki banyak variasi rasa, mungkin melebihi variasi rasa salah satu pesaingnya. Tepung bumbu Sasa juga sangat mudah didapatkan, harganya pun bersaing. Mungkin tepung bumbu instan Sasa sudah menguasai dapur-dapur rumah di Indonesia.

Selanjutnya mari kita melihat karakter konsumen tepung bumbu Sasa, seperti tepung bumbu lainnya yang biasa menggunakan dan membeli bumbu kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga, mungkin ada beberapa bapak-bapak penjual warteg, bisa dimasukan juga anak muda yang hidup mandiri.

Pasar dari bumbu instan ini sebenarnya sangat luas, siapa pun yang memasak tentu bisa menjadi calon konsumen tepung bumbu Sasa, apalagi tepung bumbu Sasa sangat mudah untuk didapatkan.

Setelah itu mari kita lihat pendistribusian iklannya. Saya melihat iklan bumbu Sasa di Youtube dan juga akun Instagram @sasamelezatkan. Biasanya melalui akun youtube-nya Sasa membagikan tips, dan resep memasak dengan mudah. Dengan pemilihan lay out instagram warna-warni, selain itu memposting Billie Eilish as bumbu Sasa, saya berasumsi bahwa instagram @sasamelezatkan dikhususkan untuk target konsumen muda atau dewasa awal. Hal ini juga didukung oleh pernyataan kepala merk PT Sasa Inti pada artikel di sini, yang menyatakan bahwa media digital lebih ditujukan untuk segmen muda.

Mari kita beralih ke karakteristik dari iklan ini. Karena iklan ini menggunakan gaya anime maka saya asumsikan iklan ini sangat ditujukan untuk para penonton anime. Sampai saat ini saya belum mendapatkan data yang berhubungan dengan penonton anime di Indonesia, tapi saya berasumsi bahwa perkembangan jumlah penonton anime di Indonesia sangat banyak dan mengalami perkembangan, ini bisa dilihat dari banyaknya situs nonton anime.

Selain itu film panjang anime juga sudah sangat sering masuk ke dalam jaringan bioskop Indonesia. Festival yang berhubungan dengan anime juga cukup ramai dikunjungi. Untuk usia rata-rata penonton anime saya belum bisa memastikan. Untuk karakteristik penonton anime kemungkinan besar adalah orang yang suka dengan budaya Jepang lainnya, setidaknya ada satu dua hal yang terpengaruh dari jejepangan.

Dari karakteristik konsumen, produk, dan iklan maka bisa dikatakan bahwa iklan ini menyasar kepada muda atau dewasa awal, khususnya lagi kepada para penonton anime. Bahkan wibu? Wajar saja bila Sasa menyasar mereka, mengingat sekarang lagi banyak pemuda-pemudi yang lebih memilih mengolah sendiri makanannya dengan alasan berbagai hal.

Ini saya rasa langkah yang tepat, apalagi sampai saat ini saya belum pernah melihat para kompetitor tepung bumbu Sasa menciptakan iklan serupa yang menyasar muda atau dewasa awal. Apakah iklan ini berhasil? Sebagai penonton saya jawab iya, karena menghibur, dan informatif, tapi tentu para pengiklan punya penilaiannya sendiri.

Akhir kata iklan tepung bumbu Sasa adalah sebuah anime yang bagus. Good job!!111!!11!

BACA JUGA Cuma Indomie yang Bisa Ngiklan Tanpa Munculin Wujud Mi dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version