Iconnet, Solusi Terbaik bagi Kalian yang Muak dengan IndiHome, tapi Nggak Punya Banyak Pilihan

Iconnet, Solusi Terbaik bagi Kalian yang Muak dengan IndiHome, tapi Nggak Punya Banyak Pilihan

Iconnet, Solusi Terbaik bagi Kalian yang Muak dengan IndiHome, tapi Nggak Punya Banyak Pilihan

Untuk kalian yang memang sudah muak dengan IndiHome, saran saya sih pindah ke Iconnet

Beberapa waktu lalu, saya menulis tentang ribetnya ketua RT saya yang bikin saya gagal pasang internet. Tapi syukurlah, beberapa waktu kemudian, ada provider yang bisa masuk dan nggak ribet, yaitu Iconnet. Sejak itu, saya langsung berlangganan provider internet dari PLN tersebut.

Sejauh ini, saya tak merasakan banyak hambatan. Meski pasang paketan terendah, saya nggak merasa internetnya lambat, sekalipun dibagi ke banyak device. FYI, rumah saya ada Google TV, PC yang menyala, serta dua hape yang semuanya menyedot akses internet. Dipakai berbarengan pun, saya tak merasa lemot.

Kalau tidak salah, saya pasang Iconnet up to 20 Mbps. Kecepatan yang saya dapat ya sekitar segitu. Tidak pernah turun jauh kecuali waktu trouble, itu pun jarang. Jelas beda dengan IndiHome yang mintanya apa, dapetnya apa.

Pindah Iconnet aja dah

Untuk kalian yang memang sudah muak dengan IndiHome, saran saya sih pindah ke Iconnet. Setau saya, provider PLN ini jangkauannya benar-benar luas. Oleh karena dia bisa meluaskan jaringannya lewat tiang listrik mereka yang jelas tersebar di mana-mana, jadi mudah untuk ekspansi jaringan. Beda banget dengan IndiHome yang masih harus pasang tiang, itu pun ribet pakai perizinan RT dan sebagainya.

Jadi kalian nggak perlu khawatir daerah kalian terjangkau jaringannya atau tidak. Pokoknya selama daerah itu padat penduduk, dan tiang listriknya banyak, hampir pasti ada jaringannya.

Pemasangannya pun gratis. Seingat saya, saya cuma perlu bayar berapa gitu sebagai tarif bulan pertama. Agak lupa perkara ini, soale sudah setahun lebih dan saya selalu bayar pas waktunya. Jika ada keluhan pun pasti ditanggapi secara cepat. Kalau ada putus jaringan, selalu diberi tahu, nggak disuruh restart router nganti bongko koyo IndiHome.

Hal yang jadi keunggulan bagi saya sih adalah kecepatannya. Iconnet nggak spesial, tapi nggak buruk. Saya nggak merasa kecepatannya naik turun separah IndiHome. Sekalipun ketika jam-jam prime time dia nggak begitu stabil buat main Dota 2, setidaknya masih aman buat main Mobile Legends sembari nyetel film Netflix di TV.

Oh iya, paketannya lumayan terjangkau. Jadi, gas.

Baca halaman selanjutnya

Pengaduannya ke mana?

Pengaduannya agak susah

Mungkin jika diminta memberikan apa kekurangan Iconnet, mungkin adalah medsosnya. Maksudnya, kalau mau komplain IndiHome, kita bisa maki-maki ngadu ke Telkom. Masalahnya, kalau Iconnet trouble, kita ngadunya ke mana juga bingung.

Kalau dari yang saya temukan di medsos, katanya suruh DM instagram. Tapi dulu saya juga melakukannya, dan nggak ada tanggapan. Misal pengaduannya mau dibikin kayak Telkom yo mumet sih soale setiap saat ada orang maki-maki ngadu ke PLN. Ya, emang listrik Indo udah beres? Wqwqwq

Saya seringnya bikin pengaduan lewat chat WhatsApp. Meski lambat, tapi mayan lah responsnya. Biasanya mereka blak-blakan kalau ada yang rusak di jaringan atau gimana. Nggak melulu disuruh restart router. Kayak siapa? Yak betul, Ebel Kobra.

Sejauh ini, pengalaman saya mostly positive. Kalau ada uang sih, penginnya nambah kecepatan agar bisa tahu sejauh mana nih kecepatan yang bisa didapat. Soalnya yang rendah aja, udah cepet. Saya tiap update patch Dota 2 yang kadang bergiga-giga itu lumayan cepet.

Betul, masih ada suara miring terkait Iconnet. Menurutku sih wajar banget karena provider ini itungannya masih baru. Beda cerita kalau udah bertahun-tahun, dipakai mayoritas, tapi harganya mahal dan jaringannya ampas.

Tau kan provider mana yang saya maksud? Pasti tahu, wong emang cuman itu yang ampas.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA IndiHome, Provider Internet Khusus untuk Orang-orang yang Kesabarannya Nggak Terbatas. Cobaannya Sepanjang Hayat!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version