Kadang, ketika ada seorang ibu melahirkan, orang-orang justru memberi perhatian lebih pada bayi yang dilahirkan ketimbang ibunya. Padahal ibunya juga butuh perhatian, lho.
Hadirnya seorang bayi di sebuah keluarga adalah kebahagiaan. Apalagi jika kelahiran tersebut sudah lama dinanti-nanti. Seketika, rumah jadi penuh dengan sukacita. Ada yang berebut untuk menggendong, ada yang heboh cari nama, ada pula yang sibuk menerka-nerka mirip siapakah wajah bayi tersebut.
Orang-orang yang ada di sekeliling keluarga si bayi juga tak kalah heboh. Begitu mendengar kabar kelahirannya, saudara, tetangga dan rekan kerja berbondong-bondong datang menengok. Selayaknya kebiasaan masayarakat kita pada umumnya, perihal tengok-menengok ini tak pernah lepas dari yang namanya tentengan atau buah tangan.
Daftar Isi
Duit vs Kado
Perihal tentengan saat menengok ibu melahirkan dan bayinya, ada dua mahzab yang berkembang, yaitu duit dan kado. Masing-masing mazhab tentu punya argumennya sendiri.
Orang-orang yang bawa duit biasanya mengaitkannya dengan asas manfaat. Duit dianggap lebih bermanfaat karena bisa dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan. Selain, tentu saja, ngasih duit ini memang sepraktis-praktisnya pemberian. Cuma butuh amplop doang, beres.
Sedangkan orang-orang yang bawa kado, biasanya menganggap hadiah lebih memiliki nilai “kenangan” dibanding duit. Jadi, misal suatu ketika kadonya dipakai oleh si bayi, bapak ibunya auto teringat. Ini loh baju yang dulu dikasih sama si X, kalau yang ini dulu kado dari Y.
Berbicara soal kado, yang menyedihkan dari memberi kado saat ada kawan atau saudara saat melahirkan adalah banyak kado yang hanya tertuju pada si bayi. Mulai dari pakaian, gendongan, bedak, hingga pritilan lainnya, semua diperuntukkan bagi si bayi.
Ibunya? Terlupakan.
Ibu melahirkan rentan mengalami baby blues
Kalau kita pikir-pikir, bayi jebrol mah nggak bakal ngerti apa-apa kalau dia dikasih kado. Emang si bayi bakal seneng trus auto bilang makasih, gitu? Nggak, MyLov. Nggak gitu.
Bayi itu bahagia ya kalau ibunya bahagia. Nah, salah satu cara bikin ibu si bayi bahagia adalah dengan memberikan hadiah kepadanya.
Kalian pasti pernah mendengar baby blues yang kerap terjadi pada ibu melahirkan, kan? Kalau selama ini kalian menganggap baby blues itu cuma mitos, kalian salah. Apalagi sampai menganggap baby blues itu hanya akal-akalan si ibu untuk santai-santai. Nyatanya, baby blues ini memang terjadi di beberapa kasus ibu melahirkan.
Kawan saya adalah salah satunya. Hingga dua bulan setelah melahirkan, dia nggak bisa fokus dengan bayinya. Dia diliputi kecemasan dan kekhawatiran terhadap dirinya sendiri hingga tak peduli dengan bayinya. Bahkan, ada rasa terganggu dengan kehadiran si buah hati.
Lha, padahal kan anak sendiri? Begitu mungkin kalian bertanya-tanya.
Aneh, tapi memang itulah yang terjadi.
Makanya penting bagi seorang ibu melahirkan untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Salah satu bentuk dukungan dan perhatian yang bisa diberikan yaitu dengan memperhatikannya kebutuhan si ibu. Tujuannya supaya si ibu merasa senang dan nyaman dengan kondisinya.
Rekomendasi hadiah untuk ibu melahirkan
Lantas, apa kado yang sebaiknya diberikan untuk ibu yang baru saja melahirkan?
Banyak, Nder. Sama halnya seperti banyak yang bisa kita bungkus untuk kado si bayi, hadiah untuk si ibu juga banyak. Sebagai teman atupun saudara, kalian pasti yang paling mengerti bagaimana karakter si ibu.
Jika dia senang berdandan, nggak ada salahnya untuk membelikan peralatan makeup kesukaan dia, lho. Temen kalian suka baca? Kasih dia buku bacaan yang ringan. Berbagai printilan yang mendukung proses menyusui juga bisa kita jadikan kado, kok. Misalnya seperti susu ibu menyusui, krim anti lecet untuk puting payudara, vitamin, dll.
Kasih makanan favorit juga sah-sah aja, lho. Seumpama kalian tahu kalau saudara kalian suka cokelat, nggak ada salahnya membawakan coklat untuk dia selain kado untuk si bayi. Rekomendasi hadiah lain yang dijamin bakal bermanfaat adalah daster. Perempuan menyusui mana sih yang menolak diberi daster? Nggak ada. Trust me.
Yang paling penting
Klir, ya? Yang butuh perhatian bukan hanya si bayi, tapi juga ibu melahirkan. Jangan sampai kita larut menyambut kehadiran si bayi, hingga lupa dengan ibunya.
Terus, yang paling penting lagi, omongan saat nengok bayi juga harus dijaga. Udah nggak zamannya lagi membanding-bandingkan antara lahiran pervaginam dengan lahiran caesar. Awas aja kalau masih ada yang comel bab gituan. Disleding malaikat Izrail baru tau rasa kalian.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bingung Pilih Kado untuk Ibu Melahirkan? Ini 5 Rekomendasi Kado Paling Bermanfaat.