Lowongan CPNS yang dibuka pemerintah setiap tahunnya, seakan menjadi jalan menuju surga bagi pengangguran dari kalangan sarjana. Bagaimana tidak? Status kepegawaian Negeri Sipil lebih dianggap wah dari status lainnya. Kenapa? Karena kalau Anda PNS, mengurus apa pun di Indonesia terasa lebih mudah. Dibandingkan dengan profesi lainnya yang harus melewati beberapa survey dan pertimbangan yang sangat rumit dan lama.
Contohnya, mengajukan pinjaman di perbankan, pengajuan kredit rumah, atau kendaraan, dan hal-hal lain sebagainya yang menyangkut keuangan.
Mekanisme yang terjadi di indonesia ini membuat profesi lain kurang diminati oleh kalangan anak muda, terutama di daerah-daerah perkampungan yang sulit lowongan pekerjaan. Mereka hanya berpikir tentang pembukaan CPNS dari tahun ke tahun. Hanya segelintir anak muda yang berpikir tentang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dan dari segelintir itupun hanya sedikit pula yang menemukan jalan kesuksesan. Kenapa?
Daftar Isi
Pengajuan pinjaman yang sulit bagi pengusaha yang baru merintis. Untuk PNS, beda cerita
Sebelum mencairkan pendanaan berupa pinjaman, pihak bank selalu mempertanyakan tentang pendapatan. Tentunya itu akan terasa mustahil bagi usaha yang baru memasuki tahap perencanaan. Bagaimana mungkin mereka akan menjelaskan tentang pendapatan, sedangkan usaha mereka masih berjalan di dalam pikiran.
Oke, itu memang aturannya. Mau bagaimana lagi, kan? Satu lagi keuntungan untuk PNS.
Jika ada sebagian penyedia pinjaman yang tidak mempermasalahkan pendapatan, mereka selalu menanyakan jaminan atau angunan berupa surat tanah atau surat-surat lainnya. Pastinya, ini akan menjadi lebih sulit lagi bagi calon-calon pengusaha yang hanya punya aset berupa tekad yang kuat. Jangankan surat tanah ataupun barang mewah, ijazah di antara mereka saja masih ada yang tertahan di tempat kuliah karena masalah keuangan.
Bantuan dari pemerintah di bidang UMKM yang hanya menyasar itu-itu saja
Tak dapat dimungkiri, pemerintah juga menyediakan bantuan untuk UMKM. Namun, apakah bantuan itu tepat sasaran? Patut dikoreksi lagi. Bantuan yang diberikan pemerintah dari tahun ke tahun hanya membantu mereka yang dekat dengan pemerintahan, dan orangnya itu ke itu saja. Mau dapat bantuan saja harus punya kenalan ordal, sulit.
Pengusaha yang tak dekat dengan lingkungan pemerintahan ataupun tak punya ordal, tidak pernah disentuh oleh program ini. Persyaratan yang diumumkan di kantor pemerintahan sebagai acuan untuk mendapatkan bantuan, hanya formalitas belaka. Pengaruh ordal di jalur ini tak perlu diragukan lagi, karena ini sudah menjadi tradisi di negeri tercinta ini.
Makin enak jadi PNS…
Penyuluh UMKM yang kurang efektif
Di pedesaan, penyuluhan sangat berpengaruh dalam perkembangan sektor usaha. Apalagi bagi mereka-mereka yang baru saja merintis usahanya. Namun penyuluhan ini terasa sangat kurang efektif di kalangan pengusaha. Penyuluhan yang diadakan di desa-desa, selalu hanya membahas tentang tata cara produksinya, dan jarang membantu tentang bagaimana cara distribusinya.
Mungkin penyuluhan ini sangat membantu di awal, tetapi selalu menjadi bumerang di akhir. Di saat usaha mulai ke tahap panen, seperti usaha pertanian contohnya, mereka mulai kesulitan dalam pemasaran. Sehingga hasil panen menumpuk di satu tempat, dan kehilangan harganya. Sehingga usaha para pengusaha terasa sia-sia. Jangankan untung, balik modalpun susah dikarenakan harganya yang murah.
Bener kan, enakan jadi PNS.
Hanya PNS yang bisa masuk surga
Tidak hanya perbankan yang melirik para PNS, orang tua dan calon mertua pun begitu. Mereka lebih menginginkan anaknya menjadi seorang PNS, atau menikahkan anaknya dengan PNS. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi anak-anak muda yang sedang mencari jati diri.
Mereka akan beranggapan, hanya status PNS-lah yang dianggap di tengah-tengah masyarakat. Apalagi mereka yang berprofesi sebagai PNS selalu dianggap menjadi menantu idaman. Mereka yang sedang merintis usaha, selalu dipandang sebelah mata oleh para orang tua.
Hal-hal tersebut membuat minat para kalangan muda berkurang di sektor usaha dan UMKM. Mereka lebih memilih menjadi pengangguran dan menanti pembukaan lowongan CPNS dari tahun ke tahun. Mereka lebih tergiur mengadu nasib dalam peluang kecil dibandingkan mengadu nasib di sektor usaha yang tak berpeluang di mata mereka.
Dari tahun ke tahun, lowongan CPNS yang terus berkurang diperebutkan oleh para sarjana yang semakin melimpah ruah di indonesia. Seolah-olah hanya jadi PNS lah satu-satunya cara masuk surga.
Penulis: Robi Nofandi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jangan Jadikan PNS sebagai Pilihan Utama Karier, Justru Jadikan PNS sebagai Pilihan Terakhir!