Beberapa hari ini ramai di media tentang ibu yang hamil satu jam dan tiba-tiba melahirkan, iya satu jam, belum selesai satu episode It’s Okay Not to Be Okay, eh tiba-tiba ada bayi nongol. Sedap-sedap ngeri nggak tuh?
Yang bikin geregetan, beritanya datang dari daerah saya, bukan cuma satu kabupaten sama tempat saya tinggal, tapi satu kecamatan. Bahkan desa saya dan si ibu ini bisa dibilang tetanggaan. Kebayang nggak gimana bisingnya telinga saya hampir tiap hari denger berita itu?
Sebenarnya nggak bising-bising banget sih, saya risih aja. Awalnya saya denger berita ini di hari Minggu dari bibi yang kerja di rumah, kerjanya pulang-pergi, jadi biasanya pagi-pagi ada aja cerita dari si Bibi.
“Katanya ada bayi ajaib lahir di daerah X, kalo dari rumah saya ke sana sedikit lagi,” kata si Bibi di hari Minggu yang kelabu karena hujan mulu.
“Waduh, ajaib gimana, sih? Bayinya punya tanduk? Atau matanya tiga? Atau gimana?” respons orang rumah kaget dan kebingungan.
“Katanya ibunya cuma hamil satu jam, nggak tahu hamil, tiba-tiba lahiran.”
Wow, untuk jadi zigot saja, ovum harus melewati waktu 24 jam. Lah, ini bisa-bisanya cuma satu jam langsung lahiran tanpa dibuahi.
Pas saya cari tahu lagi, berita ini viral berawal dari unggahan salah satu pengguna Facebook, terus di-upload di salah satu akun YouTube. Namanya juga the power of social media, bapak-bapak dan ibu-ibu budiman yang suka nyomot berita dari Facebook kemudian bikin snap di WA, lalu menjalar mengalir menuju media-media lainnya, dan tersebarlah berita itu ke seluruh penjuru alam semesta~
Komentar-komentar para netizen yang mahabenar itu amat sangat bikin materi dan PPT mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia saya geram.
Wah ada-ada aja hamil 1 jam langsung melahirkan, viral bin ajaib namanya.
Keknya ini prnh hamil tp hilng, trus kmbli lg.
Wahhh subhanalloh Alloh maha besar.. bayi ajaib.
Bikin pengin nangis nggak sih?
Jadi, gimana sih ceritanya, kok bisa hamil 1 jam langsung lahiran? Emang ada ya penjelasan medisnya?
Karena saya mempelajari ilmu kesehatan, saya sedikit tahu dasar dari proses kehamilan. Prinsip utamanya: kehamilan nggak akan terjadi kalau nggak ada sperma dan ovum yang bertemu. Lalu, kehamilan akan dihitung sebagai kehamilan dimulai dari pertama kali proses pembuahan ketika sperma dan ovum bertemu.
Kalau kehamilan tanpa pembuahan gimana?
Duh, saya juga baru tahu manusia bisa melakukan reproduksi aseksual. Ya nggak bisa lah, casing hape! Sejak keturunan siapa manusia bisa melakukan reproduksi secara aseksual?
Terus itu gimana ceritanya hamil 1 jam bisa langsung ada bayi gitu? Jadi, proses kehamilan itu nggak selamanya selalu seperti pada umumnya: ngidam, mual, muntah di tiga bulan pertama atau trimester awal. Nggak selalu juga badan jadi pegel dan bengkak-bengkak, emosi nggak stabil, atau perut ditendang-tendang pas udah trimester akhir. Ada juga kehamilan yang disebut cryptic pregnancy atau kehamilan samar.
Kehamilan samar inilah yang bikin si ibu nggak ngerasa kalau dia hamil, eh tiba-tiba lahir seorang bayi dengan sendirinya. Kaget? Pasti sih, saya juga kalo bayangin diri saya ngalamin hal kayak gitu apa nggak langsung nangis kejer sampai pingsan.
Menurut beberapa bacaan, kehamilan samar atau cryptic pregnancy ini terjadi sekitar 1:25.000 dari kehamilan yang ada. Emang jarang sih, tapi bukan berarti bayi yang lahir dari kasus ini disebut bayi ajaib.
Jadi gitu ya, nggak ada tuh istilah hamil satu jam. Yang ada hanyalah ibunya yang nggak sadar dia lagi hamil dan tiba-tiba kontraksi sejam sebelum lahir. Lha, wong Siti Maryam yang suci dan disebut di Al-Qur’an hamilnya nggak cuma sejam, siapalah kita yang hanya butiran debu.
Saya nggak mojokin ibu yang lahiran apalagi bayi yang nggak tahu apa-apa. Saya cuma mojokin netizen yang suka mendramatisir sesuatu. Semoga warga negara +62 bisa lebih rajin membaca dan nggak susah diedukasi, amiiin.
BACA JUGA Cara Membedakan Tanda Kehamilan dan Gejala Menstruasi, Sering Bikin Galau karena Mirip
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.