Hal yang Terjadi Bila Benteng Takeshi Bikin Rintangan di Bantul

kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Bagi anak generasi 90, tidak ada hal yang bikin kemekelen selain ketika penasehat raja yang dikeplak pakai kipas tangan oleh Yang Mulia Takeshi. Ada beberapa hal yang membuat penasehat raja dikeplak, tapi seringnya ketika ia melaporkan jumlah peserta tersisa dalam tantangan Benteng Takeshi.

Kita juga diajak kagum dengan komandan perang yang mengasah mental para peserta untuk kudeta Benteng Takeshi walau akhir-akhirnya gagal juga. Juga betapa lucunya reporter Benteng Takeshi yang selalu bernasib sial. Jika kalian takut kepada Setan Rambut Merah dan Setan Botak di labirin segi enam, mari kita berpelukan.

Bagaimana pun juga, Benteng Takeshi adalah acara andalan ibu-ibu kala itu. Bukan karena Yang Mulia dan Komandan Perang yang ganteng, tapi acara ini efektif jadi andalan untuk nyuapin anaknya makan sore. Sehabis mandi, bedakan, dan pakai minyak kayu putih, anak-anak berjejeran untuk melihat tayangan ini.

Selain lucu dan menghibur, halang rintang yang disajikan menjadi hal unik kala itu. Walau tidak seperti Sasuke Ninja Warrior dengan Makoto Nagano sebagai andalan, tetap saja Benteng Takeshi menjadi idaman berkat karakter yang menghibur dalam tiap halang rintangnya. Selain duo setan, ada juga Michiru Jo yang super menyebalkan.

Indonesia pernah mengadaptasi Benteng Takeshi yang tayang di MNC Group. Konsep, tokoh-tokohnya dan halang rintang yang plek sama, menjadikan tayangan ini kurang menghibur. Harusnya, mereka membuat konsep lain yang merepresentasikan sisi Indonesia-nya.

Indonesia terlalu luas, maka Bantul menjadi salah satu pilihan terbaik untuk membuat halang rintang menjadi ndakik. Namanya jangan Benteng Takeshi, tapi menjadi Benteng Dlingo. Letaknya yang di dataran tinggi, Kecamatan Dlingo adalah lokasi terbaik untuk membangun kekaisaran manunggal.

Dengan komandan perang dan ribuan peserta, berikut adalah kemungkinan yang terjadi jika Benteng Dlingo membuat halang rintangnya di area sekitaran Bantul.

Rintangan Benteng Takeshi #1 Slippery Wall

Di Benteng Takeshi, rintangan ini menjadi pembuka untuk masuk wilayah Takeshi. Rintangannya hanyalah benteng biasa, dibuat landai dan diguyur air oleh pasukan Takeshi agar licin.

Nah, versi Bantul-nya, lokasi yang tepat untuk membuat halang rintang ini adalah kawasan Cino Mati, pintu masuk menuju Kecamatan Dlingo. Tanjakan yang medeni dan licinnya minta ampun ketika hujan, saya rasa tempat ini cocok untuk dijadikan Slippery Wall versi Benteng Dlingo.

Rintangan Benteng Takeshi #2 Honeycomb Maze

Ini adalah rintangan favorit sekaligus paling bikin merinding menurut saya. Dalam rintangan inilah duo setan beraksi. Peserta hanya memilih pintu yang membentuk sebuah labirin dengan tepat, jangan sampai para setan menemukan mereka.

Jika versi Benteng Dlingo jangan pakai pintu-pintu bentuk labirin. Namun, peserta ditugaskan untuk membongkar jalan-jalan rumit dan penuh dengan misteri di Banguntapan. Gangguannya bukan duo setan, tapi jalan buntu yang mayak e puol. Apalagi gronjalan berupa polisi tidur, kalau naik motor matic pasti mak krossaak!

Rintangan Benteng Takeshi #3 Skipping Stone

Rintangan ini adalah rintangan yang paling bikin kemekelen. Peserta diharuskan memilih batu sungguhan dari godaan sterefoam yang nggateli. Peserta serba salah, melewati sambil lari besar kemungkinan kepeleset, kalau jalan hati-hati ujung-ujungnya gagal juga memilih batu asli.

Nah, jika di Bantul, rintangan macam ini sama seperti melewati Kali Oyo atau Kali Gajah Wong ketika surut. Batu-batu yang terlihat menonjol di hilir yang terlihat cetek, justru itu adalah batu yang dikelilingi oleh lendut. Kalau nggak hati-hati, bukan hanya kecemplung, tapi juga ceblok.

Rintangan Benteng Takeshi #4 Rope

Rintangan ini nama Indonesia-nya Jembatan Gibraltar. Peserta harus lewat tali tipis atau jembatan kecil, kemudian peserta membawa bola emas hasil bidik komandan. Rintangannya selain menyeimbangkan, mereka juga harus melawan tembakan meriam pasukan Takeshi.

Jika versi Bantul, rintangan ini sebelas dua belas saat melewati galengan sawah. Jalan kecil dan sempit saat melewati sawah, kadang membuat kita harus fokus dan menyeimbangkan badan. Jika Jembatan Gibraltar peserta jatuh dan ada jaring pengaman, dalam tantangan ini jika kita gagal, badan kita langsung gatel-gatel atau bau walang sangit.

Rintangan Benteng Takeshi #5 Karaoke

Makin aneh tantangan, itu berarti semakin dalam peserta melewati teritori Benteng Takeshi. Karaoke salah satu tantangan yang menghibur dan lucu. Jika peserta gagal menebak lagu dan menyanyikan dengan baik, maka mereka dinyatakan gagal menuju tantangan berikutnya.

Nah, tantangan ini bisa diadakan di acara dangdutan Lapangan Trirenggo. Peserta disuruh nyanyi bersama para biduan dan jika suara mereka nggak uenak, maka tinggal disoraki sama Dangdut Lovers Militan Projotamansari.

Sebenarnya ada tempat yang pas untuk diadakan rintangan ini, yakni di karaokean sepanjang Pantai Parangtritis. Namun, beberapa tahun silam Satpol PP menertibkan beberapa tempat karaokean ini karena tidak mengantongi izin dan tempat prostitusi terselubung.

Rintangan Benteng Takeshi #6 Show Down

Permainan ini adalah puncak di mana komandan dan para peserta akan melawan Yang Mulia Takeshi. Mudah sebenarnya, para peserta tinggal menembaki dan membolongi kertas sang kaisar. Tapi ya itu, kendaraan yang para peserta gunakan selalu kalah canggih dari milik pihak kerajaan. Juga laser airnya yang kalah jauh jangkauan tembaknya.

Jika di Bantul, untuk menyerang kaisar Benteng Dlingo yang digdaya, tantangan ini bisa diadakan di pelataran Pasar Seni Gabusan. Jika siang tempat ini digunakan sebagai tempat pembuatan SIM, maka malamnya bisa dialih fungsikan menjadi arena bom bom car dan tembak-tembakan selang air.

Kalau nggak ya di halaman Stadion Pacar. Tapi jangan pakai bom bom car, tapi pakai kuda pacu sungguhan. Mumpung ada treknya.

BACA JUGA Ketika Pogung Jadi Lokasi Syuting Film Maze Runner atau tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version