Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gunung Kawi dan Mitos Pohon Dewandaru Bawa Rezeki

Adinda Sayyidah Hajar oleh Adinda Sayyidah Hajar
20 Januari 2022
A A
Gunung Kawi dan Mitos Pohon Dewandaru Bawa Rezeki

Gunung Kawi dan Mitos Pohon Dewandaru Bawa Rezeki

Share on FacebookShare on Twitter

Gunung Kawi terkenal sebagai tempat mencari pesugihan. Padahal, hal itu muncul karena kesalahpahaman

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia termasuk juga saya digemparkan dengan kemunculan aplikasi yang katanya bisa menghasilkan uang dalam sekejap. Caranya pun terlihat mudah, hanya dengan klik link, dan invite teman, pun sudah bisa menukarkan uang sekian juta rupiah dalam beberapa hari. Opsi yang (katanya) tepat untuk kalian yang ingin terjerumus pada terror pinjol.

Ngomong-ngomong soal pinjol dan bagaimana cara tercepat untuk sukses dan mendapatkan uang, mungkin mereka lupa dengan eksistensi Pesarean Gunung Kawi, Kabupaten Malang. Nah lho, emangnya ada apa dengan gunung yang satu ini?

Selain sebagai kawasan wisata, atau menjadi trek gowes bagi bapak-bapak gaul saat ini, gunung ini dikenal dengan kesakralannya.

Legenda mengatakan, Prajurit Pangeran Diponegoro bernama Eyang Jugo dan muridnya yakni Raden Mas Iman Soedjono yang dimakamkan di lereng Gunung Kawi. Kedua sosok ini dikenal sebagai leluhur yang menjaga sekaligus memberikan keberkahan bagi masyarakat di sekitar.

Tidak heran kalau banyak sekali masyarakat yang datang dan melakukan berbagai ritual permohonan terutama di Pesarean Gunung Kawi tersebut. Dan yang sering dilakukan oleh para pelaku ritual tersebut adalah menunggu jatuhnya daun atau buah pohon dewandaru.

Ini mirip kayak kalian yang minta uang saat ada pesawat melintas. Ya kira-kira kayak begitu lah.

Kepercayaan yang tersebar adalah, jika kalian kejatuhan daun pohon dewandaru, simpan daun tersebut dalam dompet masing-masing. Katanya akan membawa rezeki yang melimpah. Kalau kejatuhan buahnya, efeknya sama kayak kejatuhan daun, tapi rezeki yang didapat katanya jauh lebih besar. 

Baca Juga:

Miskin Dihina, Kaya Dituduh Pesugihan: Dilema Hidup di Desa

Pacaran di Kebun Raya Bogor Bikin Putus? Halah, Omong Kosong!

Pohon dewandaru ini diyakini sebagai pohon yang sakral, yang ditanam langsung oleh Eyang Jugo pada masa itu. Semasa hidupnya, Eyang Jugo berpesan kepada santrinya bahwa jika mereka ingin hidup yang mulia, tunggulah jatuhnya buah pohon dewandaru.

Kisah tersebut yang kemudian menimbulkan polemik dan perbedaan penafsiran dalam masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang mengartikan kisah tersebut secara harfiah, sehingga ya nggak heran kalau banyak yang dengan setia menunggu jatuhnya buah atau juga daun dari pohon tersebut. Bahkan hingga tertidur atau juga mereka yang memutuskan untuk bermalam di dekat pohon dewandaru.

Padahal “tunggulah jatuhnya buah pohon dewandaru” bisa juga diartikan bahwa jika menginginkan sesuatu, harus melalui proses dan kesabaran. Terkadang, pesan itu nggak disampaikan secara literal agar para penerima pesan mencari artinya. Proses, Maszeh, proses.

Kembali ke ritual. Bagi pengunjung yang merasa terkabulkan doanya, dianjurkan untuk datang kembali ke Pesarean tersebut guna melakukan ruwatan wayang kulit atau selametan.

Nah, inilah yang unik. Istilah “high risk, high return” yang sempat digaungkan oleh influencer-influencer itu dapat dilihat pada masyarakat di Pesarean Gunung Kawi tersebut.

Pasalnya, ritual itu sama sekali tidak murah. Nggak hanya modal menyan, keyakinan, dan mental baja, tapi ya butuh duit yang lumayan besar. Uang itu untuk membeli uborampe yang diperlukan. Harganya bervariasi, ada yang murah, ada yang mahal. Nah, itulah yang jadi pertanyaan saya: apakah makin mahal uborampenya, keberkahan yang didapat makin besar?

Dipikir-pikir, “pesugihan” Gunung Kawi ini mirip trading ya. Kalau modal kita gede, ya kuat menghadapi grafik yang mobat-mabit. Kalau kecil, ya dongane sing kenceng.

Eksistensi pohon dewandaru pada akhirnya diyakini sebagai perantara kekayaan dan keberkahan. Padahal, kalau dipikir-pikir Eyang Jugo ini cuma ingin menyampaikan, toh dalam mencapai sesuatu perlu kiranya untuk bersabar dan berproses.

Itulah sedikit cerita tentang Gunung Kawi ini. Mau percaya atau tidak, itu terserah kalian sebagai pembaca. Yang jelas, namanya kekayaan dan kemakmuran itu selalu butuh proses. Kecuali kamu Rafathar atau Putri Tanjung, dah beda itu.

Sumber gambar: Wikimedia Commons via Javanesecode

Penulis: Adinda Sayyidah Hajar
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: gunung kawiMitospesugihanpohon dewandaru
Adinda Sayyidah Hajar

Adinda Sayyidah Hajar

Penulis amatir yang sering kali memerkarakan suatu hal yang nggak jelas.

ArtikelTerkait

Mitos Seram di Gunungkidul selain Pulung Gantung Terminal Mojok

4 Mitos Seram di Gunungkidul selain Pulung Gantung

10 Maret 2022
dunia kerja lowongan kerja perusahaan info lowongan pekerjaan IPK Plus Minus Posting CV di Media Sosial bagi Pelamar Kerja terminal mojok.co bikin cv lamaran kerja desain kreatif

4 Mitos Dunia Kerja yang Sering Terdengar Semasa Kuliah

30 Agustus 2021
gunting kuku sering hilang mojok

Mengapa Gunting Kuku Sering Menghilang Ketika Dibutuhkan?

1 Juni 2021
tanjakan panganten garut mojok

Kisah Mistis Tanjakan Panganten di Garut yang Melegenda

3 November 2020
candi prambanan

Jangan Bawa Pacarmu ke Prambanan: Nanti Putus!

16 Agustus 2019
kepuhunan

Kepuhunan, Larangan Menolak Makanan di Kalimantan

9 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.