Gaya Menagih Utang ala Mahasiswa Berdasarkan Fakultas Kuliah

Gaya Menagih Utang ala Mahasiswa Berdasarkan Fakultas Kuliah terminal mojok.co

Gaya Menagih Utang ala Mahasiswa Berdasarkan Fakultas Kuliah (Unsplash.com)

Ngomongin uang saku mahasiswa, apalagi bagi mereka yang nggak pintar ngatur keuangan, pasti sering kali bikin deg-degan. Pasalnya, kejadian udah bokek padahal masih tanggal 10-an, itu cukup sering terjadi. Alasan uang habis dengan cepat ini pun bermacam-macam. Ada yang memang betul-betul nggak bisa ngatur, ada yang belanja mahal karena gengsi, ada yang kalah taruhan, hingga jajanin buat gebetan.

Biasanya, langkah paling utama dan paling jitu adalah “pinjem dulu” alias ngutang ke teman. Saya pun kadang begitu. Jika kiriman orang tua atau bonus dari dosen belum cair, langkah yang saya ambil adalah, “Cuk! Ya opo kabare? Nyeleh Rp100 ewu onok, ta, nggak?”

Sebaliknya, beberapa teman saya juga ada yang pinjam uang ke saya. Sebagian saya pinjami, sebagian lagi saya tolak. Bukannya apa-apa, saya saja masih suka ngutang, kok. Masa saya mau ngutangin yang lain? Dari urusan ngutang di lingkungan mahasiswa, ternyata ada beberapa hal yang perlu diketahui. Pasalnya, gaya mahasiswa menagih utang itu berbeda-beda berdasarkan fakultas yang diambilnya. Kalau bingung, simak penjelasannya di bawah ini.

#1 Fakultas Ilmu Pendidikan

FIP, atau di kampus lain dikenal dengan FKIP biasanya identik dengan mahasiswa yang orientasinya jadi guru/pendidik. Hal-hal yang dipelajari pun pasti nggak akan jauh-jauh dengan keguruan dan seluk beluk pendidikan. Mulai dari mata kuliah teoretik sampai mata kuliah praktik di sekolah. Kalau bisa diterawang, gaya mereka menagih utang, pasti, ya, sebelas-dua belaslah dengan para guru ketika nagih PR ke muridnya. Apalagi mahasiswa yang ambil jurusan PGSD, pasti gini, “Yang namanya X, absen 25, utangnya segera dikumpulkan!” Atau, dari awal sudah dikasih ketentuan tenggat waktunya, “Utang dikumpulkan pada 31 Januari 2022 pukul 10.00 WIB via OVO, ya.”

#2 Fakultas Kedokteran

Stigma yang beredar kalau jadi mahasiswa FK itu biayanya mahal dan pasti sultan-sultan, membuat teman-teman mahasiswa lain (yang uang sakunya pas-pasan) berbondong-bondong menerapkan slogan “pinjem dulu” ke teman mereka yang tampak lebih berkecukupan. Coba kita terawang lagi bagaimana para mahasiswa calon dokter ini menagih utang. Kira-kira, bunyinya gini, “Saudara Y, kami telah melakukan yang terbaik. Kami mohon maaf, tenggat waktu sudah tidak bisa kami selamatkan. Saudara mohon bersabar. Selanjutnya, silakan transfer ke rekening saya.”

#3 Fakultas Ilmu Budaya

Saya pun kadang-kadang mbatin, bagaimana, ya, cara mahasiswa FIB ini menagih utang? Apa lewat puisi? Lukisan? Teater Drama? Monolog? Atau gabungan tentang semuanya sehingga jadi film? Kalaupun ini betul, mahasiswa FIB akan memproduksi film dengan judul “Seperti Rindu dan Dendam, Utang juga Harus Dibayar Lunas.”

#4 Fakultas Teknik

Dari fakultas yang bermacam-macam di kampus Indonesia, Fakultas Teknik menjadi fakultas yang paling mbois. Di fakultas ini memang memiliki banyak sekali jurusan, ada teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil, teknik arsitektur, teknik informatika, dan teknik-teknik lain termasuk teknik menagih utang. Jadi, nggak usah diterawang lagi, karena mereka sekarang pasti sedang menciptakan teknologi ampuh penagih utang.

#5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sesuai dengan namanya, pendekatan yang diterapkan  mahasiswa fakultas ini pun akan humanis sekaligus politis. Sebagai mahasiswa yang masuk fakultas ini, hal-hal yang biasa saya lakukan adalah mempraktikkan secara teoretik, bisa dengan tulisan atau aksi massa. Selain itu, saya juga mengandalkan praktik-praktik politis saat menagih utang, seperti, “Kamu boleh bayar utang ke aku kapan pun. Syaratnya, kamu harus berkoalisi denganku dulu.”

#6 Fakultas Hukum

Dilihat dari namanya saja, kita akan ketar-ketir jika ditagih utangnya dengan mahasiswa fakultas ini. Bukannya apa-apa, jika yang nagih utang adalah mahasiswa yang apal UU utang-piutang bagaimana? Bisa-bisa, nanti dibawa ke jalur hukum, kan, ngeri. Kalau mereka bilang gini bagaimana? “Memang, menurut pasal 19 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, orang yang terjerat kasus utang tidak bisa dipidana. Tapi, kalau mangkir bayar, dan masuk ke dalam unsur-unsur yang ada di Pasal 378 KUHP, kamu bisa, lho ditahan. Jadi, bisa bayar sekarang, kan?”

#7 Fakultas Ekonomi Bisnis

Utang, pasti hubungannya dengan uang. Uang, hubungannya dengan keuangan. Keuangan, hubungannya dengan ekonomi. Jadi, mahasiswa FEB pun akan sangat paham bagaimana menanggapi urusan perutangan ini. Apalagi, mahasiswanya berjiwa bisnisman. Pasti, prinsip ekonomi akan berjalan di situ. Kira-kira, lagunya akan seperti ini, “Kami terpaksa menyita beberapa aset yang Anda miliki. Sebab, waktu yang kami berikan tidak Anda maksimalkan sebaik-baiknya. Kami mohon maaf, terima kasih”.

Itulah beberapa gaya menagih utang mahasiswa berdasarkan fakultas yang dipilihnya. Urusan utang-piutang pun bisa jadi masalah sepele dan serius, lho, Gaes. Tergantung dengan siapa kita berutang. Kalau mudah, ya, mudah. Kalau sulit, ya, jangan kabur. Utang itu boleh, tapi jadilah pengutang yang baik. Masak ngutang terus, lalu bayarnya pakai pajak rakyat yang dinaikkan uang orang lain, sih?

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version