Ingat, ganti oli mesin tiap 5000 kilometer, biar mesin kalian aman suleman!
Beberapa bulan lalu, adik saya servis mobilnya di bengkel resmi. Adik saya ini menghabiskan uang hingga 4.5 juta rupiah. Menurut keterangan adik saya ini, ada cukup banyak spare parts yang perlu diganti. Saya pun pernah juga demikian. Saya pernah juga menghabiskan 3,5 juta saat servis mobil saya di bengkel resmi.
Padahal, saya mengendarai mobil sehari-hari secara normal-normal saja kok. Nggak pernah juga dipake kebut-kebutan. Nggak pernah juga dikendarai di jalan menanjak atau medan-medan berat. Oli mesin juga ganti sesuai petunjuk buku manual. Berangkat dari titik ini, saya merasa penasaran kenapa servis mobil itu begitu mahal sekali.
Nah, beberapa minggu lalu, saya bertemu dengan seorang teman SMA saya. Dia yang lulusan teknik mesin ini baru saja pulang dari Jepang. Di negara berjuluk negeri matahari terbit ini, dia bekerja sebagai seorang teknisi mesin. Karena sudah lama tak bertemu, ada banyak hal yang kami obrolkan. Salah satunya seputar dunia mesin kendaraan. Setelah saya mengobrol seputar hal tersebut dengannya, saya akhirnya paham kenapa servis mobil di bengkel resmi itu mahal.
Umur oli mesin yang sebenarnya
Jadi, menurut teman saya ini, kualitas oli mesin untuk kendaraan mobil Indonesia itu hanya dalam kisaran penggunaan jarak tempuh 4000 hingga 5000 km, termasuk juga oli resmi produk mobil. Apa jadi kalo masa penggunaan oli lebih dari kisaran tersebut. Akan ada banyak spare parts yang rusak. Parts-parts yang rusak tentunya harus diganti agar perfoma mobil tetap maksimal.
Sedangkan kalo kita membaca buku manual servis, penggantian oli dilakukan setelah masa tempuh 10.000 km. Kalo membaca di berbagai situs internet pun khususnya yang berbahasa Inggris, beberapa sumber menyebutkan penggantian oli pun disarankan setelah mobil menempuh jarak yang sama.
Sebenarnya nggak apa-apa ganti oli mesin setiap 10.000 kilometer, dengan catatan kalo kualitas olinya bagus. Tapi, seperti yang sudah sebutkan di awal, kualitas oli di Indonesia itu rata-rata hanya bisa digunakan untuk penggunaan 5000 km. Kualitas oli yang bisa digunakan hingga 10.000 kilometer tentunya harganya jauh lebih mahal. Kalo di luar negeri, menurut teman saya itu, memang ada oli yang bisa digunakan hingga jarak tempuh 10.000 hingga 15.000 kilometer
Makanya, kalo kita datang ke bengkel oli yang sudah berdiri lama dan bertanya setiap berapa kilometer untuk penggantian oli, maka mekaniknya atau pemilik bengkel akan menjawab setiap 4000, 4500, atau 5000 kilometer sekali. Hal ini berbeda dengan keterangan yang ada di buku manual servis yang menyebutkan kalo penggantian oli mesin setiap 10.000 kilometer.
Wajar kalau servis mahal banget
Nah, dari titik inilah, saya akhirnya paham kenapa servis di bengkel resmi itu bisa mahal sekali. Gimana nggak mahal, wong ada banyak spare parts yang rusak. Apalagi harga spare parts di bengkel resmi itu harganya mahal dengan dalih spare parts original. Biaya servis akhirnya jadi mahal karena kita mengikuti buku servis manual, yang bahkan nggak ngasih keterangan ganti oli secara presisi.
Dari titik ini pun, saya menyimpulkan satu hal penting lainnya. Yaitu, jangan percaya begitu saja dengan keterangan-keterangan yang ada di buku servis manual mobil. Bisa saja keterangan-keterangan yang ada di buku manual servis itu malah digunakan untuk tujuan licik. Tak lain tak bukan yaitu untuk membodohi konsumen. Alangkah baiknya bila kita bertanya kepada teman atau kerabat yang paham seputar mesin atau minta rekomendasi bengkel yang jujur dari teman atau kerabat. Sebagai konsumen, kita tentunya harus cerdas.
Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Alasan Cewek Malas Ganti Oli: Pengalaman Saya Menyiksa Yamaha Mio