Konon, di Kalimantan, mobil Fortuner dan Pajero itu hanya dipakai untuk mengangkut pupuk dan pestisida. Bayangin, mobil yang dianggap cerminan maskulin dan kaum alpha itu hanya dipakai untuk main ke kebun bawa pupuk dan obat membunuh hama. Namun, di kota besar, dua SUV ladder frame itu menjadi simbol arogansi pengendara.
Sepertinya saya tidak perlu menjelaskan lebih lanjut ya perihal kasus kebodohan di jalan raya. Kalau sudah muncul nama Fortuner dan Pajero, di kepala kalian pasti muncul kasus-kasus yang bikin geleng kepala dan gregetan. Masing-masing dari kita pasti sudah menemukan kasus goblok seperti itu. Baik mengalaminya langsung atau menemukannya di media sosial.
Kejengkelan dari netizen itu mewujud menjadi caci maki dan opini pedas. Untuk hal ini, saya juga nggak perlu menjelaskan seperti apa caci maki dan opini pedas tersebut. Tinggal ketik kata kunci “Fortuner dan Pajero” di kolom pencarian Twitter dan kamu akan menemukan semuanya. Coba, deh. Seru banget komen julid netizen.
Lalu, kalau jeli mencari pemberitaan soal Fortuner dan Pajero, sudah ada yang membuat analisis untuk menjawab pertanyaan: kenapa. Iya, kenapa, sih, orang kalau naik Fortuner dan Pajero itu auto jadi arogan? Nah, kalau soal hal ini, saya merasa perlu ikut menjelaskan ulang.
Baca halaman selanjutnya….