Tahun ini menjadi tahun yang penting untuk dunia otomotif. Sebab, Ford kembali ke Indonesia setelah sempat hengkang pada 2016. RMA Group jadi distributor resmi untuk pabrikan tersebut di Indonesia. Kembalinya Ford bikin pencinta mobil Amerika jadi makin sumringah.
Ford bukanlah nama sembarangan dalam kancah otomotif. Seluruh dunia mengenal pabrikan ini, terlebih di Indonesia. Ketika mobil Jepang belum secanggih sekarang, Ford sudah memberikan teknologi maju pada mobil-mobilnya yang dijual di Indonesia. Kualitasnya pun sudah melebihi produk-produk pabrikan Jepang saat itu.
Salah satunya adalah Ford Ecosport. Mobil ini memiliki dua fitur unggulan, yaitu Active Park Assist, yang memudahkan pengemudi untuk parkir. Lalu, Voice Command yang dapat digunakan pengemudi untuk memberikan perintah dalam menggunakan sistem yang ada dalam mobil tersebut.
Tapi, produk yang ikonik untuk pencinta mobil Indonesia adalah Ford Fiesta. Bisa dibilang, inilah saksi bisu perkembangan mobil Amerika di Indonesia.
Fiesta punya dua bentuk, hatchback dan sedan. Sebagai city car, dia cukup lega untuk membawa satu keluarga penuh. Desainnya pun termasuk paling bagus pada zamannya. Interior dan sistem di dalam Fiesta pun dibekali Voice Command. Desain speedometer yang menggunakan kombinasi analog-digital bikin mobil ini termasuk yang paling canggih pada kelasnya. Dibanding kompetitornya—mobil keluaran 2010-an—Fiesta jauh lebih canggih. Jelas ini.
Tak hanya interior dan sistem yang buas, mobil ini juga punya tenaga yang tak main-main. Mobil ini dibekali turbocharger yang mampu memberikan tenaga sebesar 118 HP serta torsi maksimal mencapai 152 newton meter. Dengan kisaran tenaga tersebut, mobil ini bisa dibilang cukup bertenaga untuk perjalanan antarkota. Bagi kalian pengin mobil yang praktis, desain bagus, plus bertenaga, Ford Fiesta adalah jawaban. Maka dari itu, tak heran jika Ford mengalahkan pabrikan Barat yang lain dalam perkara penjualan. Produk Ford adalah yang paling laku dalam urusan penjualan ketimbang Chevrolet, BMW, dan sejenisnya.
Tapi, seabrek keunggulan ini nyatanya tak cukup membendung dominasi pabrikan Jepang, pun jadi bumerang. Penjualan yang menurun akhirnya bikin pabrikan ini hengkang dari Indonesia. Hengkangnya pabrikan tersebut bikin suku cadang jadi langka. Ditambah beberapa waktu kemudian mulai banyak komplain terkait mesin, bikin pengguna mobil pabrikan ini memilih menjualnya.
Tak pelak, akhirnya banyak pemilik yang pusing dan bingung jika mobilnya mengalami kerusakan, dan bikin mereka memakai suku cadang seadanya. Kalau mau pakai suku cadang ori pun, mereka terpaksa membayarnya begitu mahal. Inilah yang kadang luput dari pikiran orang saat membeli mobil, bahwa mereka nantinya tak hanya membeli bahan bakar untuk mobil, tapi juga bersiap mengeluarkan uang dalam jumlah lumayan untuk suku cadangnya.
Kembalinya Ford ke Indonesia tak dimungkiri membangkitkan asa pemilik mobil pabrikan tersebut. Yang selama ini memimpikan membeli mobil tersebut, akhirnya bisa terwujud mimpinya. Bagi pemilik yang sudah pusing gegara suku cadang, akhirnya bisa bernafas lega. Setidaknya, kita punya opsi yang lebih banyak ketika berpikiran ingin membeli mobil. Dominasi pabrikan Jepang pun akhirnya bisa digoyang.
Di balik segala permasalahannya, Ford memberikan kita gambaran akan betapa pabrikan Amerika tak main-main dalam memberikan produknya. Ketika pabrikan lain masih aman, Ford sudah berani berjudi dan memberi pelanggan inovasi yang hebat. Menarik untuk dilihat, apakah pabrikan ini benar-benar berhasil menggoyang dominasi pabrikan Jepang, atau justru kembalinya mereka malah bikin mereka terbenam lagi.
Penulis: Dhien Favian A
Editor: Rizky Prasetya