For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

For Revenge, Band Religi Berkedok Patah Hati

Mendengarkan alunan musik dari For Revenge membuat saya merasa bahwa sah-sah saja seorang laki-laki merayakan kesedihan atau bahkan patah hatinya. Beberapa lagunya seperti “Serana”, “Jentaka”, “Jakarta Hari Ini”, “Perayaan Patah Hati”, “Semula”, “Penyangkalan”, dan beragam lagu lainnya menjadi semacam theme song bagi laki-laki yang kisah asmaranya kandas.

Namun semakin larut dalam lagu ini, justru membuat saya berpikir bahwa For Revenge adalah band yang memproduksi lagu religi. Salah satu cirinya adalah banyak video klip pada lagunya yang menyisipkan angka yang ternyata surah dan ayat Al-Qur’an.

“Jentaka”

Contohnya ada pada single Jentaka di mana di akhir video klipnya terdapat angka 53:43 yang artinya Surah An-Najm ayat 43, isi surat tersebut adalah “dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. Ayat tersebut seakan related dengan video yang menggambarkan kesedihan seorang laki-laki namun berusaha menyembunyikannya dengan tetap bertingkah lucu, meski kenyataannya hatinya terluka.

FYI, jentaka menurut KBBI adalah sengsara atau sial. Jadi jika kalian ingin potong rambut dengan maksud buang sial, mungkin bisa diubah kalimatnya menjadi membuang kejentakaan.

“Untuk Siapa”, lagu patah hati For Revenge yang mengajarkan ikhlas

Pada lagu yang berjudul “Untuk Siapa” terdapat angka 42:43, yang artinya surah Asy Syura ayat 43. Bunyinya begini, “tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia”. Lagu ini menggambarkan kesedihan seseorang yang merasa bahwa kehadirannya sudah tidak dinantikan. Justru orang yang dicintainya malah memilih membuka hati untuk orang lain.

Lagu “Untuk Siapa” memang terkesan seperti lagu patah hati, namun di balik lirik yang “pedih dan perih” tersebut, para pendengar justru diajak untuk ikhlas jika dianggap tidak pantas mengisi hati seseorang yang dicintainya. Bersabar dan memaafkan memang ringan diucapkan, namun menjadi berat karena ujiannya sering dadakan.

“Serana”, lagu For Revenge paling fenomenal

Sama seperti lagu For Revenge yang lain, pada akhir video klip “Serana” terdapat angka 6:32 yang merupakan surah Al-An’am, “Dan Kehidupan dunia ini, hanyalah senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, tidakkah kamu mengerti?”

Tidak hanya menyorot perihal keikhlasan, lagu ini juga mengajarkan kita pentingnya kesehatan mental. Dalam video klipnya, YouTube memberi peringatan trigger warning. Tentu saja konteks dari lagu tersebut tidak untuk mengajak pendengar melakukan self harm. Pendengar lagu ini justru diajak untuk lebih berempati pada generasi muda yang sedang mengalami depresi.

“Menunggu Giliran”

Puncak lagu For Revenge paling berkesan menurut saya adalah ada pada lagu yang berjudul “Menunggu Giliran”. Video Klip pada lagu ini terlihat sedikit berbeda dengan adanya Cak Lontong yang berperan sebagai ayah yang galak.

Lagi-lagi For Revenge menyisipkan pesan Al-Qur’an pada akhir video klipnya, yakni dengan angka 17:23 yang artinya surah Al-Isra ayat 23 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Lagu “Menunggu Giliran” telah mengajak kepada pendengar untuk senantiasa patuh kepada kedua orang tua dan tidak menyembah selain Dia (Tuhan). Reffrain pada lagu ini juga benar-benar ajakan halus untuk tidak lupa pulang dan mengingat akan datangnya ajal, tentunya di bagian ini pendengar diajak untuk tidak lupa dengan aturan dari Tuhan.

Kemana arah pulangmu

Kemana ajal menuju

Jika kau tak lagi percaya

For Revenge telah berhasil meramu makna ikhlas dalam menjalani hidup ke dalam karyanya. Tak berlebihan jika lagu yang diciptakan oleh Boniex Nurwega ini merupakan soundtrack kehidupan untuk merayakan patah hati dan berbagai kekecewaan dalam hidup.

Jika lagu koplo yang berkesedihan itu mengajak sobat ambyar untuk berjoged diiringi kendang, lain halnya dengan For Revenge. Kesedihan dan kepedihan hidup justru membuat pendengarnya membuka Al-Qur’an.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Playlist untuk Mandra: 10 Lagu Sedih yang Bikin Munaroh Menangis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version