Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Fonetik Orang Makassar, Sasak, Bima, dan Tolaki Bisa Biking, Eh, Bikin Salah Paham

Aliurridha oleh Aliurridha
15 April 2020
A A
fonetik fonologi fonemik makassar sunda sasak bima tolaki lombok cara ngomong bunyi kata linguistik mojok

fonetik fonologi fonemik makassar sunda sasak bima tolaki lombok cara ngomong bunyi kata linguistik mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Berhati-hatilah jika kalian bertemu orang asli Makassar, Sasak, Bima, dan Tolaki. Bukan hati-hati dalam hal yang membuat kalian harus membekali diri ilmu bela diri untuk mempertahankan diri. Satu hal yang perlu kalian bekali adalah bekal ilmu linguistik dasar, lebih spesifik lagi ilmu fonologi yang merupakan cabang linguistik menyangkut bunyi. Tujuannya, biar kesalahpahaman fonetis tidak terjadi.

Salah satu kejadian yang sangat berkesan adalah ketika seorang murid saya memperkenalkan dirinya. Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2015, waktu saya masih menjadi seorang guru di suatu desa di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Nama saya Awaluding, tidak pakai ‘g’,” ucap anak itu memperkenalkan dirinya ketika ia pertama kali masuk sekolah sebagai murid pindahan tempat saya mengajar. Saya tertawa, seisi kelas pun tertawa. Saat ia memperkenalkan dirinya saya tidak tahu bahwa anak itu berasal dari Makassar namun sudah cukup lama di Konawe Utara. Meski begitu logat asli Makassarnya tidak bisa hilang. Logat Makassar ini lebih tahan lama dari cat tembok jenis apa pun, warbiasah.

Sebagai seorang yang belum lama datang di Sulawesi Tenggara, saya tertawa saja tanpa mengerti konteks. Waktu itu saya tidak tahu bahwa dia tidak sedang bermaksud melucu sama sekali. Namun karena terpengaruh bahasa ibunya membuatnya mengucapkan fonem /ng/ untuk setiap akhiran kata yang memiliki fonem /n/.

Sejak saat itu saya berpikir orang Makassar menggunakan fonem /ng/ pada setiap akhiran kata yang seharusnya diakhiri dengan fonem /n/. Ternyata tidak demikian juga. Pernah sekali saya dengar mereka, orang Makassar, mengatakan “malang” untuk redaksi yang seharusnya “malam”. Bukannya ini sangat berbahaya bagi telinga orang asing seperti saya?

Apakah hanya itu saja? Ah tidak ji….

Karena ragu akhirnya saya bertanya kepada kawan saya yang orang asli Makassar agar lebih pasti. Ternyata menurut dia tidak cuma pada kata yang berakhiran /m/ dan /n/ saja yang berubah jadi /ng/. Kadang akhiran /n/ jadi /ng/, kadang kebalik /ng/ jadi /n/. Kadang akhiran /m/ jadi /ng/, kadang kebalik /ng/ jadi /m/.

Misalnya ketika mereka mengatakan “bentang alam”, malah menjadi “bentam alam”, kadang menjadi “bentan alam”.

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

Coba kalian berusaha temukan polanya, pasti nyerah, pusing tujuh keliling. Sebagai anak linguistik saya tertantang untuk menemukan polanya. Pasti ada polanya namun tentu saja itu butuh data yang lebih besar dan riset yang lebih panjang. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas di sini melainkan persiapan pengetahuan kalian jika bertemu orang Makassar, Sasak, Bima, dan Tolaki agar tidak salah paham dengan apa yang mereka ucapkan.

Pengalaman saya yang lain adalah ketika saya mengajar di Lombok dan bertemu dengan orang Sasak tulen. Lagi-lagi hal ini menyangkut nama diri. Waktu itu seorang anak SMP perempuan memperkenalkan namanya: Pera Pardila. Karena merasa salah dengar saya meminta ulang.

“Namamu Fera Fardila kan?”

“Iya, Pak, Pera Pardila.”

“Fera pakai F kan?”

“Iya pakai F.”

“Coba ulangi.”

“Pera Pardila.”

Satu kelas pun tertawa. Wajah anak ini merah padam. Betapa bedebahnya saya sebagai guru. Saya jadi merasa bersalah.

Tapi saya heran juga sama orang tua anak ini. Sudah tahu bahwa dalam leksikon bahasa Sasak fonem /f/ itu tidak ada sama sekali sehingga orang Sasak secara verbal menyebut /p/ padahal maksudnya /f/. Tidak hanya orang Sasak yag mengalami hal ini, orang Sunda juga selalu kerap menyebut /f/. Setahu saja, fonem /f/ di kedua bahasa tersebut baru muncul dalam kata-kata serapan bahasa Arab.

Jika orang Sasak dan Sunda tidak bisa menyebut fonem /f/, orang Bima lain lagi. Orang Bima yang merupakan salah satu suku asli yang mendiami Pulau Sumbawa di NTB kerap menghilangkan huruf terakhir dalam sebuah kata. Hal ini menyebabkan kesan manja ketika berbicara. Jika saya mendengar orang Bima berbicara bahasa Indonesia, yang terbayangkan dalam pikiran saya adalah Cinta Laura. Misalnya macet menjadi mace, becek menjadi bece, dan ojek menjadi oje. Coba bayangkan orang Bima mengeluh “Sudah macet, becek, tak ada ojek,” maka yang terdengar adalah “Suda mace, bece, ta ada oje.” Manja betul.

Mendengar orang Tolaki juga berbicara seperti itu. Tolaki adalah salah satu suku asli yang mendiami Provinsi Sulawesi Tenggara. Saya pernah dibuat keliru dengan aksen orang Tolaki dan Makassar, keduanya bukan hanya berbeda, bahkan terkesan bertentangan sama sekali.

Ada seorang murid saya yang bernama Asdar namun biasa dipanggil Campek. Dia terkenal karena pintar bermain bola. Karena saat itu saya tidak hanya mengajar Bahasa Inggris tapi juga Olahraga–salah satu penderitaan guru di desa adalah tenaga pengajar terbatas sehingga guru yang ada harus multitalenta–jadi saya bertanya siapa yang pintar main bola agar bisa membagi tim secara adil.

“Siapa dari kalian yang pintar bermain bola?”

“Campem” jawab anak Tolaki.

“Oke, Campe, kamu main di tim A. Siapa lagi?”

“Campeng,” jawab anak-anak Makassar.

“Oke, Campeng, kamu main di tim B.”

“Jadi saya sebenarnya main di Tim A atau B, Pak Guru?” tanya Asdar.

“Jadi Campe dan Campeng itu satu orang?”

“Iya, Pak,” jawab mereka serentak.

Buset dah….

Sumber gambar: Gadis Sasak menenun kain, Suryasriyama, Wikimedia Commons

BACA JUGA Ayam Bakar Taliwang, Ayam Khas Lombok Paling Galak Seantero Negeri dan tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2020 oleh

Tags: bimafonemfonetikfonologimakassarsasakSundatolaki
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

5 Nama Orang Sunda yang Awet Muda

12 November 2020
Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar Terminal Mojok

Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar

10 September 2022
Nggak Tahu Ada Razia Nggak Akan Menyelamatkanmu dari Tilang makassar

Dear Pemkot Makassar, Jalan Sungai Saddang Baru Sebaiknya Dijadikan Satu Arah Saja

31 Juli 2023
3 Hal Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

3 Hal Penting Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

10 Juni 2023
Lagu "Makassar Bisa Tonji" yang Sindir Kebiasaan Logat dan Okkots

Lagu Makassar Bisa Tonji yang Sindir Kebiasaan Logat dan Okkots

10 April 2020
Panduan Memahami Istilah-istilah Main Gaple Orang Sunda terminal mojok.co

Panduan Memahami Istilah-istilah Main Gaple Orang Sunda

17 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.