Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
13 Juli 2024
A A
Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika seandainya ada pertanyaan tentang apa 3 kata lucu bagi saya, maka terus terang saya akan menjawab: Flyover Peterongan Jombang. Apakah berlebihan? Oh tidak. Saya punya pengalaman dan alasan serius kenapa jembatan layang tersebut bagi saya memang lucu.

Mari kenalan dulu. Saya adalah mahasiswa perantauan yang setiap satu bulan sekali, kadang juga dua kali, menempuh perjalanan Mojokerto-Kediri. Dan setiap perjalanan yang lumayan panjang itu, Flyover Peterongan Jombang selalu menyambut saya. Iya, selalu. Selalu menyambut dengan muka brengsek dan seringnya berhasil membuat saya takut kehilangan nyawa.

Entah sudah berapa kali saya meregang nyawa di sana. Saya pun lupa berapa kali menyaksikan rangka kendaraan remuk, sementara pengendaranya tergeletak di pinggiran jalan. Flyover Peterongan Jombang memang nggak layak disebut jembatan layang. Lebih masuk akal kalau ia disebut jembatan pencabut nyawa.

Ngebutmu adalah makanan empuk bagi aspalku

“Ngebutmu adalah makanan empuk bagi aspalku”, kira-kira begitulah deskripsi singkat yang menggambarkan Flyover Peterongan Jombang. Itu juga sekaligus peringatan buat kalian, terutama pengendara motor, yang nekat melintasi jembatan layang tersebut. Mau selihai apa pun kalian berkendara, pokoknya jangan pernah punya niat untuk ngebut.

Flyover Peterongan Jombang ini punya dua lajur: lajur bagian utara untuk jalur Mojokerto ke Kediri, dan selatan untuk jalur sebaliknya. Nah, masalahnya adalah kedua lajur tersebut aspalnya kelewat remuk. Pol remuk e. Aspal berlubang dan nggak merata akibat tambalan ndlogok adalah makanan yang harus kalian santap sepanjang jembatan layang pencabut nyawa itu.

Kalau kalian melewatinya saat pagi, siang, atau sore hari, mungkin nggak terlalu bahaya. Masih bisa menghindarinya. Tapi kalau ngebutnya saat malam hari, berdasarkan pengalaman saya, besar kemungkinan kalian akan mengalami tiga hal ini: jantungan, ban bocor, atau (amit-amit) kecelakaan. Coba tebak apa penyebabnya?

Betul, lampu penerangan yang sangat redup. Bahkan bisa dibilang kalah terang sama lampu motor Honda Scoopy saya.

Haram hukumnya menyalip kendaraan lain di Flyover Peterongan Jombang

Selain bahayanya ngebut, saya juga berani bilang haram hukumnya kalian menyalip di Flyover Peterongan Jombang ini. Beneran. Di samping aspalnya yang memang nggak keurus, jalannya juga sangat sempit. Misalnya di depan ada truk double, saya pastikan tingkat kesulitan menyalipnya itu ekstrem. Perkiraan space buat menyalip itu nggak ada sampai 2 meter.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Ya oke, kalau kalian kompeten dalam hal salip-menyalip meski space-nya cukup sempit. Tapi masalahnya, di Flyover Peterongan Jombang ini bukan hanya kondisi jalan saja yang menghalangi. Para pengendara dengan khodam bajingan tengik itu kadang kala juga hidup di jembatan layang pencabut nyawa ini.

Sejauh pengalaman saya, yang sering menjadi musuh di Flyover Peterongan Jombang itu mobil. Pengendara mobil di sana nggapleki-nya minta ampun. Contohnya, berjalan pelan, posisi agak ke tengah, tapi ketika mau disalip, malah ngebut sembari makin ke tengah. Kan, bajingan iku!

Tapi okelah, kalau memang pengendara motor harus melintas di bawah flyover. Tapi apesnya aturan itu tetap nggak bikin pengendara motor aman buat menyalip. Sebab di bawah Flyover Peterongan Jombang, juga amat sering ada pengendara motor ra ndue adab yang melawan arus. Mereka kerap peduli setan sama rambu larangan melawan arus yang jelas-jelas bisa dilihat pakai mata kepala.

Kalau malam jadi tempat favorit para manusia jagoan

Kemudian masalah terakhir adalah keberadaan para manusia jagoan. Ya, Flyover Peterongan Jombang adalah tempat favorit bagi para gangster ataupun pesilat jagoan. Bahkan bisa dibilang masalah ini lebih dulu terkenal ketimbang masalah lalu lintasnya. Saya pribadi nggak tahu apa motif mereka kok dari dulu sampai sekarang masih saja tawur-tawuran nggak jelas.

Tapi yang pasti, berdasarkan pengalaman saya, tempat mereka hidup sebagai jagoan itu di bawah flyover. Makanya berhati-hatilah saat lewat di bawah Flyover Peterongan Jombang, khususnya pada waktu tengah malam. Mereka itu nggak peduli kalian siapa dan atributnya apa. Sebab bagi mereka, ketika ada yang pakai kostum full hitam, maka termotivasilah mereka untuk bertindak layaknya manusia jagoan. Gimana? Ngeri, bukan?

Itulah kenapa saya pede banget bilang bahwa Flyover Peterongan Jombang nggak layak disebut jembatan layang. Namanya memang flyover, tapi kalau dilihat fungsinya, ya tentu saja lebih masuk akal disebut jembatan pencabut nyawa. Sudah punya masalah lalu lintas, ditambah punya masalah kriminalitas yang nggak kelar-kelar pula.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Titik Jalan Raya Mojoagung Jombang yang Patut Diwaspadai Pengendara Pemula.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2024 oleh

Tags: flyover peterongan jombangjawa timurJombang
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya Tinggal di Kandangan Kediri, Kecamatan yang Kerap Dipertanyakan Identitasnya karena Beda Sendiri

Pengalaman Saya Tinggal di Kandangan Kediri, Kecamatan yang Kerap Dipertanyakan Identitasnya karena Beda Sendiri

16 Juni 2024
Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Stasiun Glenmore Banyuwangi: Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan

9 Juni 2023
Alun-alun Surabaya, Tempat Wisata Baru yang Menarik untuk Dikunjungi

Alun-alun Surabaya, Tempat Wisata Baru yang Menarik untuk Dikunjungi

6 Maret 2022
Cafe di Dau Malang Isinya Bukan Kopian, tapi Polusi Suara (Unsplash)

Cafe di Dau Malang Bukan Tempat yang Menyenangkan untuk Nongkrong karena Isinya Hanya Polusi Suara

16 November 2023
Bondowoso Layak Dipertimbangkan sebagai “Tempat Menepi” di Jawa Timur Mojok.co

Bondowoso Layak Dipertimbangkan sebagai “Tempat Menepi” di Jawa Timur

30 Oktober 2025
Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

25 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.