Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi

Nanda Naradhipa oleh Nanda Naradhipa
13 Desember 2020
A A
Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi terminal mojok.co

Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Perjumpaan pertama saya dengan karya-karya Wes Anderson diawali oleh film The Grand Budapest Hotel (2014). Sebelumnya, saya nggak pernah tau sama sekali siapa itu Wes Anderson. Alasan utama saya menonton film itu karena di dalam daftar cast-nya tertulis nama Saoirse Ronan, aktris yang selalu saya puja dan puji setulus hati dalam dunia imaji saya. Namun, di perjumpaan pertama itu saya langsung dibuat jatuh cinta yang sejatuh-jatuhnya pada hal lain di luar Saoirse Ronan.

Saya menulis ini karena saya yakin bahwa setiap orang yang pernah menonton film-film Wes Anderson akan sepakat jika karakter yang paling menonjol dari karya-karya sutradara kelahiran Texas itu adalah sinematografinya. Sekali saja menonton The Grand Budapest Hotel, saya sudah langsung ngeuh dengan sentuhan khasnya.

Berangkat dari film yang berhasil menggondol empat Piala Oscar di pada 2015 itu, saya mulai menelusuri karya-karya Anderson lainnya: dari Moonrise Kingdom (2012) hingga film pertamanya sebagai sutradara, Bottle Rocket (1996). Secara keseluruhan, dapat disimpulkan jika Anderson memang konsisten dengan gaya yang serupa di setiap filmnya. Hal itu dapat ditemukan dari banyaknya kesamaan pada seluruh aspek visual.

Framing yang simetris dengan komposisi flat, selalu mendapat porsi paling banyak dalam setiap filmnya. Penempatan objek yang selalu di tengah dan sejajar dengan kamera membuat setiap penonton sangat mudah mengidentifikasi karya-karya Wes Anderson. Selain itu, cameo dan set design yang tersaji dalam misce-en-scene selalu tertata rapi dan sangat presisi. Saking rapinya, saya sampe curiga kalau Wes Anderson itu pengidap OCD

Anderson juga sering menggunakan shot over head. Hal ini dimaksudkan agar penonton tetap bisa fokus terhadap objek utama tanpa harus mengorbankan set design yang telah ditata serapi mungkin pastinya.

Selain itu, palet warna yang dipake Anderson juga nggak kalah seksinya. Sutradara yang tinggal di Prancis ini kelihatannya terobsesi dengan warna kuning dan merah. Hal itu tampak jelas di setiap film-filmnya yang selalu didominasi oleh dua warna tersebut.

Kedua warna itu sering kali dipadukan dengan warna biru serta warna-warna turunannya. Warna-warna tersebut ditampilkan dengan tingkat kecerahan dan saturasi yang tinggi, sehingga kesan bold yang dibangun dapat tersampaikan dengan sangat baik. Anderson selalu konsisten dengan warna-warna yang cerah nan ceria, sekalipun dalam adegan yang sedih atau mencekam. Maka, tak heran banyak adegan-adegan emosional atau mencekam dikemas dengan gaya yang konyol. Hebatnya, konsep yang paradoks itu sama sekali nggak bikin kabur pesan yang ingin disampaikan!

Namun, yang paling unik adalah penggunaan font Futura yang nyaris di seluruh filmnya. Baik itu di opening scene, heading text, hingga tulisan-tulisan yang terdapat dalam setting latar. Font yang tergabung dalam spesies Sans-Serif itu menambah kesan bold yang telah dibangun oleh komposisi warna.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Namun, seksinya sinematografi film-film Anderson nggak lepas dari kinerja Director of Photography atau sinematografer andalannya, Robert Yeoman. Sejak pertama kali bekerja sama untuk film The Royal Tenenbaums yang rilis pada 2001, mereka secara bersama telah membuat empat film lainnya, yakni Hotel Chavalier (2007), Moonrise Kingdom (2012), The Grand Hotel Budapest (2014), hingga The French Dispatch yang baru akan tayang di awal 2021 mendatang.

Selain seksi, film-film Wes Anderson itu ibarat kalimat “mencolok tapi enak”. Gaya visual yang ditawarkan Anderson emang nyentrik sekali. Penonton yang awam seperti saya pun dengan mudahnya mengidentifikasi karya-karyanya.

Meskipun kapasitas saya nggak cukup mumpuni buat menilai suatu film, tapi saya nggak pernah punya keraguan buat bilang kalau film-film Wes Anderson adalah film dengan tampilan visual paling seksi yang pernah saya temukan. Ke-mencolok-an-nya itu selalu berhasil memuaskan birahi estetika saya. Presisi dan keteraturan yang dibuat sedemikian rupa membuat saya merasa enggan untuk berkedip barang sedetik. Apalagi, saya juga memiliki kecenderungan akan keteraturan dan kerapian. Makanya, bagi Anda-anda yang perfeksionis, atau dianggap sebagai manusia perfeksionis, atau pengidap OCD, menonton film-film Wes Anderson adalah jalan ninja yang tepat untuk memuaskan hasrat-hasrat estetika visual Anda.

BACA JUGA Serigala Terakhir The Series: Film Aksi yang Malah Lebih Mirip Sinetron! dan tulisan Nanda Naradhipa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2020 oleh

Tags: FilmocdWes Anderson
Nanda Naradhipa

Nanda Naradhipa

Bocah Kampung Leuweung Gunung.

ArtikelTerkait

midsommar

Panduan Mengikuti Festival Midsommar: Spoiler Alert!

4 September 2019
mola tv liga inggris film hbo go mojok

Mola TV Ternyata Bagus dan Layak untuk Dicoba

18 September 2020
adaptasi novel film mojok

Menonton Film Adaptasi Novel itu Sah-sah Saja dan Tetap Menarik

26 November 2020
Karakter Ikonik Diperankan oleh POC, Perjuangan Kesetaraan yang Nanggung

Karakter Ikonik Diperankan oleh POC, Perjuangan Kesetaraan yang Nanggung

15 September 2022
trailer film

Baru Nonton Trailer Film-nya, Udah Ngegas Aja

19 September 2019
3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.