Daftar Isi
#2 Episode Kesayangan (Kisah Mengharukan di Ruang Rahasia)
Dalam episode ini, Upin dan Ipin menemukan ruangan rahasia di bekas kamar bapak dan ibunya yang telah meninggal. Mereka menemukan sebuah buku tentang Kak Ros serta kisah Abang Ghani dan Cik Siti. Kak Ros yang penasaran meminta Upin dan Ipin menunjukkan ruangan tersebut. Seketika Kak Ros menangis setelah melihat buku yang berjudul Ros Putriku. Kak Ros nggak menyangka kalau dulu bapak ibunya juga sayang padanya. Sebelumnya ia mengira kalau mereka cuma sayang pada Upin dan Ipin.
#3 Episode Ehsan Pindah Rumah
Episode ini semacam prank. Ada sedih, lucu, dan gregetnya. Jadi, emosi kita sebagai penonton bakalan dicampuradukkan. Coba bayangkan, bagaimana kalau sahabat terdekatmu berpamitan ingin pindah rumah? Sedih lah pastinya, sebab setelahnya kita akan berpisah.
Akan tetapi, gimana kalau saat sedih ketika perpisahan ternyata dia hanya pindah ke sebelah rumah? Wah, bikin jengkel, kan? Karena kesedihan kita seperti sia-sia, meskipun pada dasarnya kita juga bahagia sebab sahabat kita nggak jadi pindah.
Itulah alur yang digambarkan oleh serial Upin dan Ipin dalam episode Ehsan Pindah Rumah. Pada awalnya, Tadika Mesra gempar mendengar Ehsan mau pindah rumah. Upin, dkk. berusaha membuat acara perpisahan yang spesial.
Sepulang sekolah, Upin mendengar kabar dari Uncle Muthu kalau hari ini Ehsan pindah rumah. Dia lantas mengajak kawan-kawannya untuk bergegas menuju rumah Ehsan. Mereka kemudian memberikan buku kenangan pada Ehsan. Anak-anak itu terlihat sedih dan lesu, terutama Fizi. Namun kesedihan itu berubah menjadi perasaan jengkel ketika mereka tahu Ehsan hanya pindah ke sebelah karena rumahnya mau di renovasi.
#4 Episode Rasa Sayang (ke Panti Jompo)
Dalam episode ini, ada satu momen di mana hal itu benar-benar menyentuh sanubari saya. Digambarkan ada seorang nenek tua yang selalu melamun, ia dititipkan di Panti Jompo Rasa Sayang tanpa pernah sekalipun dijenguk oleh anak-anaknya. Bahkan tubuhnya yang semula gemuk berubah menjadi kurus kerempeng karena selalu kepikiran anak-anaknya.
Bagi saya, episode ini mengandung pesan moral yang sangat dalam. Bahkan saya yang ganteng dan cool saja bisa meneteskan air mata melihat adegan itu. Semoga kita bisa selalu menjaga orang tua kita khususnya di usia senja mereka, begitu batin saya.
Itulah empat episode paling sedih dalam serial kartun Upin dan Ipin. Sedikit saran, kalau kalian pengin menonton keempat episode di atas, mending nonton di kamar sendirian sambil pakai headset. Ya supaya lebih bisa meresapi alur cerita, dan kalau kalian menangis, isak tangis dan tontonan kalian nggak terlihat lucu.
Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Intan Ekapratiwi