Elsa ‘Ikatan Cinta’ Adalah Bukti Lagu ‘Suket Teki’ Itu Nyata

Elsa 'Ikatan Cinta' Adalah Bukti Lagu Suket Teki Itu Nyata terminal mojok

Nama Elsa Ikatan Cinta semakin sering diperbincangkan oleh khalayak ramai. Pasalnya, Ikatan Cinta sedang gayeng-gayengnya pada episode akhir-akhir ini. Elsa yang nggak mau disalahkan bisa jadi adalah wujud dari bukti nyata adanya lagu yang berjudul “Suket Teki”. Lagu fenomenal tersebut sempat terkenal pada zamannya. Tapi bagi yang belum tahu lagu tersebut, di sini akan saya kutipkan sedikit liriknya.

Dimulai dari lirik pilihan yang bisa dihubungkan dengan tokoh Elsa, “Wong salah ora gelem ngaku salah,” apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti orang yang nggak mau mengakui kesalahannya. Lirik itu sangat tepat sekali ditujukan kepada tokoh Elsa yang selalu mengelak dan malah balik menyalahkan orang lain ketika dirinya sendiri yang bersalah. Elsa selalu pintar mencari alasan untuk melindungi dirinya.

Lagu “Suket Teki” ini memang lagu yang menggunakan lirik bahasa Jawa, tapi sempat sering diputar di beberapa channel nasional. Adanya sinetron Ikatan Cinta juga merupakan sebuah wujud bakti stasiun TV yang mempersembahkan hiburan bagi kaum ibu-ibu. Tak sedikit ibu-ibu yang betah berlama-lama di depan TV untuk menyaksikan Ikatan Cinta dan menanggapi serius sinetron tersebut. Tokoh Elsa juga mampu memerankan lakon dengan baik dan membuat emosi penonton teraduk-aduk tiap kali menontonnya.

Lirik kedua yang menurut saya sesuai dengan tokoh Elsa adalah, “Suwe-suwe sopo wonge sing betah,” yang artinya lama-lama siapa yang betah. Jika Anda penggemar Ikatan Cinta, pasti tahu betapa muak Nino, suami Elsa, menghadapi kebohongan-kebohongan istrinya. Nino yang sudah-sudah selalu menerima Elsa kembali, kemungkinan kini enggan melakukan hal serupa. Namun, jika alur sinetron tersebut menceritakan Nino masih mau menerima Elsa kembali, saya ingin mengatakan ini script-nya ra mashok blas.

Andin yang selalu mengalah dan bersabar saja bisa muntab lama-lama melihat kelakuan Elsa. Sebagaimana mestinya tokoh Elsa Ikatan Cinta berhasil menggugah emosi para pemirsa. Ini merupakan suatu keberhasilan sutradara dan aktris yang berperan dalam sinetron tersebut. Adanya tokoh Elsa menurut saya adalah bumbu-bumbu yang sedap dan dinanti ketegangannya oleh penonton. Jika tokoh Elsa dihilangkan, mungkin akan kesusahan dalam mencari momen yang kisruh dalam sinetron.

Lanjut ke lirik lagu “Suket Teki” lagi, “Kowe selak golek menangmu dewe,” yang artinya kamu hanya mencari kebutuhanmu sendiri. Nah, penonton setia Ikatan Cinta pasti tahu betul bagaimana Elsa hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Bahkan suaminya, Nino, juga pernah mengatakan kepada Elsa, “Kalau ingin dihargai, hargai orang lain.” Kata-kata itu diucapkan Nino ketika Elsa melakukan suatu perbuatan yang nggak menyenangkan. Duh, gimana nasibmu selanjutnya, Mbaaak?

Rasa-rasanya jantung berdebar seperti irama dangdut lagu “Suket Teki” kalau melihat adegan Elsa yang berhasil mengelak dari kesalahannya. Namun, selihai-lihainya Elsa mengelak, ada kalanya ia terpeleset dan jatuh. Mungkin episode Ikatan Cinta akhir-akhir ini sedang membuat Elsa menangis bertubi-tubi dan panik. Ada pun beberapa hal yang membuat Ikatan Cinta semakin seru adalah adanya konfik-konflik yang terjadi.

Sutradara tak ingin membuat penonton melihat adegan yang datar dan bahagia berlama-lama kepada Elsa. Kini sudah saatnya Elsa merasakan kegetiran yang sudah tertulis dalam naskah. Lirik lagu “Suket Teki” yang tepat untuk mengakhiri artikel ini adalah, “Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki,” untuk lirik terakhir ini saya sengaja membuat pembaca agar mencari artinya sendiri, ya. Buat Mbak Elsa, semoga nggak mendapat predikat lagu “Suket Teki” di kehidupan nyata, ya. Wqwqwq.

Sumber Gambar: YouTube RCTI – LAYAR DRAMA INDONESIA

BACA JUGA dan tulisan Yogi Dwi Pradana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version