Dua Sisi Jalan Bina Marga Cipayung: Jalur Horor Sekaligus Destinasi Kuliner Jakarta Timur

Dua Sisi Jalan Bina Marga Cipayung: Jalur Horor Sekaligus Destinasi Wisata Kuliner Jakarta Timur

Dua Sisi Jalan Bina Marga Cipayung: Jalur Horor Sekaligus Destinasi Wisata Kuliner Jakarta Timur (unsplash.com)

“Di sini horor tau, Rin, sering banyak kecelakaan,” celetuk teman tebengan saya ketika kami melintasi McD pertigaan Jalan Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur sepulang dari kegiatan kampus.

“Iya, gue juga sering denger ceritanya. Banyak yang sampai meninggal kan?” saya menimpali.

Jalanan sepanjang 2 kilometer ini lurus, mulus, dan minim polisi tidur. Jika sedang sepi, memang sangat mengundang untuk ngebut. Naas, banyak pengendara yang berakhir kecelakaan. Terutama di ujung jalan yang ada McD nya itu, ujung selatan dari Jalan Bina Marga.

Ujung selatan Jalan Bina Marga Cipayung: udah seram, membosankan pula

Ujung selatan ini nggak hanya horor karena sering jadi TKP kecelakaan. Pepohonannya yang masih rindang pun bikin kawasan ini keliatan seram di malam hari. Apalagi satu sisi Jalan Bina Marga Cipayung ini cuma dinding batas Tol Jagorawi sementara sisi lainnya adalah ruko. Kalau sudah lewat waktu tutup ruko, suasananya akan jadi sepi sekali. 

Lalu kenapa saya bilang membosankan? Soalnya nggak ada yang menarik dari segi kuliner. Hanya franchise besar seperti McD, Holland Bakery, dan Mie Gacoan yang buka outlet di sini. Mie Gacoan menarik sih ya, bagi segelintir orang, tapi itu kan juga bisa ditemui di tempat lain.

Suasana sepi dan membosankan itu kelewat jomplang dengan ujung utara Jalan Bina Marga Cipayung. Di sana, kita bisa menemukan tanda-tanda kehidupan yang lebih ramah dan ramai. Padahal jarak antara kedua ujung hanya 2 kilometer, tapi perbedaannya terasa jauh sekali.

Segala macam kuliner di ujung utara jalan

Ujung utara Jalan Bina Marga layak didaulat jadi destinasi kuliner unggulan di Cipayung, bahkan di Jakarta Timur. Soalnya variasi kuliner yang ditawarkan di sana banyak sekali dan rasanya nggak perlu dipertanyakan. Dari mie aceh wagyu hingga donat kentang rumahan ada di sini. Dengan ambience kafe kontemporer hingga pujasera kaki lima.

Tiap tempat itu tidak identik. Semua punya ciri khas yang memenuhi ekspektasi dan mood tiap pengunjung. Kalau sedang mau makan di kafe dengan porsi sekenyang nasi Padang, maka Kupinami menjadi tujuan. Buat yang mencari tempat estetik, biasanya akan menuju ke Druma. 

Beda lagi tujuannya kalau lagi pengin nongkrong tapi badan terasa krenyes-krenyes pertanda mau flu. Kalau seperti itu, maka saatnya datang ke Teras Jahe, sebuah kedai jamu modern. Selain itu, ada Warung Nasi Dendeng Minangpride sebagai pilihan kafe kedaerahan lainnya.

Sekarang kita geser ke pujasera. Di sisi utara Jalan Bina Marga Cipayung ada dua pujasera yang cukup ramai. Masing-masing dengan makanan serba ada dan serba enak. Pastinya juga serba murah. Tentu tak bisa saya sebut satu-satu di sini. Maka saya hanya akan sebut satu nama warung saja sebagai representasi. Satu nama itu adalah Gado-Gado Korea. 

Nggak, pedagangnya nggak ngikut Korean Wave. Warung ini udah ada bahkan sejak Boys Over Flower belum diproduksi. Warung ini salah satu pedagang yang paling OG di kawasan ini. Nah, perihal nama Korea, dipakai karena warung ini berada di pujasera yang terletak tepat di seberang Jakarta Indonesia Korean School.

Sekolah Korea serta sekolah Islam Nizamia yang ada di sebelahnya pun menjadi salah satu daya tarik keramain di kawasan ini. Namun sebagaimana lazimnya terjadi, keramaian akan menarik kemacetan. 

Ujung mana pun sama-sama rawan macet

Terlepas dari segala perbedaannya, ujung selatan serta utara Jalan Bina Marga Cipayung punya satu kesamaan, yaitu pangkal macet. Sebagai salah satu jalan utama di Cipayung, Jakarta Timur, tentunya Bina Marga mempunyai traffic yang besar. Dan persimpangan di kedua ujung jalan ini pun mesti berjibaku dengan kemacetan tiap pagi dan sore hari.

Orang sini percaya bahwa antar jemput anak di kedua sekolah swasta tadi menjadi penyebab utama kemacetan. Tapi Bina Marga pun sering macet bahkan ketika weekend! Nampaknya volume kendaraan di daerah sini memang sudah terlalu membludak aja.

Jadi begitulah rupa Jalan Bina Marga Cipayung. Salah satu dari hanya tiga jalanan kelas ekonomi 1 di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dengan segala karakternya. Sedikit horor, layak jadi destinasi kulineran, hingga kantong kemacetan.

Penulis: Karina Londy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jakarta Timur adalah Tempat Terbaik untuk Bermukim di Jakarta: Meski Nggak Elite, tapi Komplet.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version