Niat hati pengin cari hiburan nonton drama Korea, eh, malah jadi bad mood sendiri gara-gara drama Korea terburuk sepanjang tahun 2023 ini.
Menuju penghujung tahun 2023, nggak sah rasanya kalau nggak bikin kaleidoskop. Kaleidoskop membantu kita untuk me-review kembali setiap waktu yang sudah kita habiskan sepanjang tahun ini. Dengan konsep ini, kita juga bisa tahu event apa saja yang telah kita lalui, tak terkecuali hobi menghilangkan stres dengan nonton drama Korea.
Sejujurnya, tahun 2023 ini kita mengalami epidemi drakor yang membosankan. Nggak banyak drakor bagus yang tayang sepanjang tahun ini. Saya belum menemukan drakor yang begitu nonton membuat saya pengin merekomendasikannya ke semua orang. Hanya saja sebagian drakor bisa populer di tahun ini berkat popularitas pemeran, promosi yang jor-joran, atau OST-nya diisi sama idol. Alur cerita dan ending yang kentang jadi ketolong, deh.
Tapi, sejelek-jeleknya drakor sepanjang tahun 2023, tetap ada drama Korea yang terburuk. Saya sarankan nggak usah nonton judul-judul drakor berikut kalau nggak mau buang-buang waktu. Mending nonton drakor lain yang lebih terjamin kualitas cerita dan keseruannya.
Daftar Isi
- #1 Duty After School, drama Korea terburuk yang bikin penonton emosi dengan ending-nya
- #2 Jalan cerita Connect nggak nyambung dan terkesan maksa
- #3 Penulis naskah drama Korea Cold Blooded Intern kayaknya nggak serius menggarap drama ini
- #4 The Escape of the Seven bahkan dicap sebagai drama Korea terburuk oleh para spesialis industri hiburan
- #5 Alur cerita Night Has Come nggak sesuai ekspektasi, bikin kecewa!
#1 Duty After School, drama Korea terburuk yang bikin penonton emosi dengan ending-nya
Bisa-bisanya ada drama Korea se-ngawur ini di tahun 2023. Mana tayang di bulan Ramadan dan berakhir pas Idul Fitri pula. Benar-benar ujian buat penonton dalam menahan segala emosi.
Banyak mantan penonton yang dendam kesumat sama drama ini. Serunya sudah dapet, akting pemerannya sudah oke, thrill-nya kerasa banget, tapi semua itu hancur gara-gara ending yang kentang banget. Saya juga masih sebel banget setiap inget ending-nya. Apa gunanya 20 episode dan 2 bagian kalau ending-nya kayak gitu?
Selain itu, penulis naskah Duty After School sepertinya juga menderita “penyakit” para writer drakor, yaitu nggak menyelesaikan masalah yang ia timbulkan. Kalau pengin bikin drakor yang sat-set dan padet, nggak usah bahas masalah ke sana-sini, Writer-nim.
Baca halaman selanjutnya: Jalan cerita Connect nggak nyambung dan terkesan maksa…
#2 Jalan cerita Connect nggak nyambung dan terkesan maksa
Walaupun bergenre psychological thriller, jangan berharap lebih pada drakor ini. Drakor yang cerita awalnya berasal dari webtoon ini nggak setara dengan drakor segenre lainnya, seperti Beyond Evil atau Stranger from Hell.
Penulis naskahnya kayaknya sudah males untuk mengembangkan cerita. Tokoh utama yang diperankan oleh aktor sekelas Jung Hae In saja jadi kerasa biasa saja, nggak ada ciri khas atau perkembangan di tiap episode. Villain-nya, yang agak mengejutkan karena diperankan oleh Go Kyung Pyo, juga nothing special. Villain di drama ini tipikal penjahat yang mudah ditangkap, tapi oleh penulis naskahnya dipaksain tampak misterius dan gampang berkelit.
Intinya, Connect ngebosenin banget. Dengan jalan ceritanya yang nggak nyambung dan berbagai pemaksaan lainnya, Connect malah jadi drama Korea terburuk tahun ini. Kehadirannya belum bisa melanjutkan tradisi tahunan drakor psychological thriller yang biasanya panen pujian dan penghargaan.
#3 Penulis naskah drama Korea Cold Blooded Intern kayaknya nggak serius menggarap drama ini
Drama Korea satu ini termasuk kurang populer karena tayangnya di OTT Korea, TVING. Premisnya sih mirip Doctor Cha. Bedanya, Cold Blooded Intern menceritakan seorang mantan pegawai yang dulu dipecat dari pekerjaannya dan kembali lagi sebagai seorang pemagang di sebuah perusahaan.
Cold Blooded Intern sudah punya pemeran yang aktingnya terkenal nampol. Sayangnya, penulis naskahnya nggak serius saat meramu drama ini.
Di awal, pemeran pendukung hampir nggak punya slot untuk tampil. Lampu sorot diberikan untuk pemeran utamanya saja. Tapi, menjelang episode pamungkas, tiba-tiba karakter utama tersisihkan dan terlupakan. Bahkan masalah-masalah yang dimunculkan oleh penulis di awal nggak pernah diselesaikan. Dan seperti biasa, alasan yang bikin drama Korea ini jadi drama terburuk tahun ini adalah ending-nya busuk.
#4 The Escape of the Seven bahkan dicap sebagai drama Korea terburuk oleh para spesialis industri hiburan
Kalau kamu termasuk fans drakor makjang, The Escape of the Seven mungkin bakal jadi masterpiece. Tapi buat saya, nonton drama ini cuma buang-buang waktu.
The Escape of the Seven adalah karya sutradara Joo Dong Min dan penulis naskah Kim Sun Ok yang dulu sempat kolaborasi lewat sinetron yang lebay dan nggak ada habisnya The Penthouse. Di drama ini kebetulan juga ada Uhm Ki Joon yang dulu berperan sebagai Joo Dan Tae. Jadi, bisa ditebak ya ceritanya bakal dibawa ke mana.
Tapi The Escape of the Seven ini jauh lebih parah dibandingkan The Penthouse yang dulu juga panen kritik. Hampir semua aspek di drama ini buruk. Mulai dari cerita, background music, hingga pembangunan karakter, jelek semua. Pantas saja drama ini mendapatkan 26 suara untuk kategori drama Korea terburuk menurut para spesialis industri hiburan.
Kalau kamu maksa mau nonton di VIU, ya monggo. Tapi nggak usah kaget kalau setiap episode selalu ada orang-orang yang nangis-nangis, teriak-teriak, dan ngamuk tanpa ada kebaruan cerita, ya.
#5 Alur cerita Night Has Come nggak sesuai ekspektasi, bikin kecewa!
Setelah nulis ini mungkin saya akan dirujak netizen, hehehe. Night Has Come yang baru saja merampungkan episode terakhirnya beberapa hari lalu memang punya banyak sekali fans. Bahkan cuitan yang berkaitan sama drama survival ini selalu punya engagement tinggi.
Tapi, maaf banget, harus saya katakan kalau Night Has Come termasuk drama terburuk tahun 2023 ini. Saya sudah menantikan drama ini sejak teaser-nya muncul. Sayangnya waktu dicicipi, ternyata alur ceritanya nggak memenuhi ekspektasi.
Drama ini mengadaptasikan game mafia ke dalam serial, tapi narasi yang dipakai untuk menceritakan tiap stage-nya parah banget. Akting pemeran dan sinematografi drama ini juga masih sekelas web drama 15 menitan yang tayang di YouTube. Kacaunya lagi, banyak misteri yang dibiarkan menggantung begitu saja dan bikin saya gemes sendiri. Kalau kekurangan-kekurangan ini nggak muncul, saya yakin Night Has Come bakal jadi drakor terbaik di 2023.
Tujuan kita nonton drama Korea kan untuk cari hiburan, ya. Tapi kalau hiburannya kayak kelima drama Korea terburuk di atas, justru makin bikin bad mood. Jadi, mending nonton drakor yang lain aja.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Cho Samdal dalam Drama Korea Welcome to Samdal-ri Adalah Kita yang Enggan Balik ke Kampung Halaman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.