Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Drakor ‘Joseon Exorcist’ Diputus Penayangannya Lantaran Menuai Kontroversi, Siapa Sosok Raja Taejong Sebenarnya?

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
26 Maret 2021
A A
Mengenal Taejong, Raja Ketiga Dinasti Joseon yang Muncul dalam Drakor 'Joseon Exorcist' terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Drama Korea memang nggak ada matinya. Selalu ada hal menarik yang bisa dikulik dari drama-drama yang sudah tayang maupun akan tayang. Dan drakor bergenre sageuk biasanya menuai kontroversi di awal penayangan. Maklum saja, rakyat Korea memang terkenal akan nasionalismenya yang tinggi.

Drama sageuk sendiri merupakan drama berlatar kerajaan dengan nuansa sejarah. Banyak drakor yang mengusung genre ini, sebut saja yang tamat beberapa saat lalu dan sempat menjadi hits, Mr. Queen. Sebelumnya juga ada beberapa judul lain seperti Dae Jang Geum, Dong-Yi, Queen Seondeok, The Moon That Embraces The Sun, dan lainnya. Drama sageuk terbaru saat ini yang menuai kontroversi adalah Joseon Exorcist.

Joseon Exorcist mengisahkan Raja Taejong (dibintangi oleh Kam Woo-sung) dan kedua putranya, Pangeran Chungnyeong (Jang Dong-yoon) dan Pangeran Yangnyeong (Park Sung-hoon) yang bertarung melawan roh jahat demi menyelamatkan kerajaan mereka. Dalam drama tersebut, Raja Taejong digambarkan melakukan pembunuhan besar-besaran selama berdirinya Joseon. Ia membantu sang ayah mendirikan Dinasti Joseon. Konflik diawali saat roh jahat yang pernah disegel Raja Taejong kembali bangkit. Demi menyelamatkan rakyatnya, Raja Taejong harus melawan roh jahat tersebut.

Melihat sinopsis drama Joseon Exorcist jelas saja terjadi kontroversi. Selain karena distorsi sejarah, masyarakat Korea Selatan berang lantaran penggunaan properti dan dekorasi Tiongkok dalam drama. Mengingat telah terjadi ketegangan antara Korea Selatan dan Tiongkok beberapa saat lalu. Namun, kali ini saya nggak akan membahas lebih rinci mengenai drama yang resmi dihentikan penayangannya padahal baru berjalan dua episode ini. Saya tertarik untuk membahas siapa Raja Taejong sesungguhnya.

Raja Taejong merupakan putra kelima Raja Taejo, pendiri sekaligus raja pertama Dinasti Joseon, dari Ratu Sineui. Taejong memiliki nama asli Yi Bang-won. Sebagai seorang anak raja, Yi Bang-won membantu sang ayah mendirikan dinasti baru menggantikan Dinasti Goryeo. Yi Bang-won berharap ditunjuk sebagai ahli waris takhta karena merasa telah berkontribusi atas berdirinya Joseon.

Sayangnya, Perdana Menteri Jeong Do-jeon yang saat itu berselisih dengan Yi Bang-won menggunakan kekuasaannya untuk memengaruhi raja, sehingga Yi Bang-seok, putra kedelapan Raja Taejo sekaligus saudara tiri Yi Bang-won, terpilih sebagai putra mahkota. Konflik perbedaan ideologi antara Jeong Do-jeon dan Yi Bang-won pun tak terelakkan. Jeong Do-jeon menginginkan Joseon sebagai negara yang dipimpin oleh para menteri yang ditunjuk raja, sementara Yi Bang-won ingin mendirikan monarki yang dipimpin langsung raja.

Setelah kematian Ratu Sindeok, istri kedua Raja Taejo, Yi Bang-won menyerang istana dan menghabisi Jeong Do-jeon dan para pendukungnya, sekaligus putra mahkota. Raja Taejo sedih mendengar kenyataan anak-anaknya bertikai demi kekuasaan. Beliau lalu mengangkat putra keduanya, Yi Bang-gwa, sebagai Raja Jeongjong. Namun, Raja Jeongjong tak berkuasa lama, ia menyerahkan takhta pada Yi Bang-won. Yi Bang-won pun naik takhta sebagai Raja Taejong, raja ketiga di Dinasti Joseon.

Di masa awal kekuasaan Taejong, sang ayah, Taejo, menolak memberikan stempel kerajaan guna mengesahkan legitimasi kepadanya. Beliau tidak mengakui Taejong sebagai pemimpin de jure akibat kematian saudara-saudara yang ia sebabkan. Oleh karena itu, Taejong berusaha membuat kebijakan yang ia percayai dapat membuktikan kepandaian dan haknya dalam memimpin.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Taejong menghapus hak-hak khusus bagi para pejabat dan bangsawan guna memelihara militer negara. Beliau juga merevisi undang-undang pajak kepemilikan tanah. Praktik para bangsawan yang menghindari pajak dari menyembunyikan tanah-tanah mereka diakhiri oleh kebijakan baru Raja Taejong. Ia pun mengadaptasi sistem hopae, semacam name tag atau kartu identitas yang mencatat identitas klan atau nama keluarga seseorang. Taejong juga menggagas 6 lembaga setara kementerian dalam pemerintahannya. Bahkan menurut The Journal of Korean Studies Volume 20 Number 1 (Spring 2015), terdapat sistem sinmun’go, yang secara harfiah berarti drum atau genderang besar, di mana rakyat yang mendapatkan ketidakadilan dapat didengarkan suaranya oleh pemerintah.

Raja Taejong disebut sebagai tokoh kontroversial lantaran tidak kenal ampun pada siapa pun yang mengancam otoritas kerajaan. Beliau bahkan menghabisi saudara-saudara iparnya dari Ratu Wongyeong demi membatasi pengaruh mereka. Meski demikian, Taejong merupakan raja yang baik dan murah hati terhadap rakyatnya, terlihat dari kebijakan yang beliau ciptakan untuk meningkatkan kehidupan rakyatnya. Beliau juga berperan dalam terciptanya stabilitas di masa-masa awal Dinasti Joseon. Pada 1418, setelah berkuasa selama 18 tahun, Taejong menyerahkan takhta pada Pangeran Chungnyeong, yang kelak dikenal sebagai Raja Sejong, salah satu raja yang dihormati atas jasanya yang telah menciptakan aksara Korea, Hangeul.

Sebenarnya kisah Raja Taejong sudah pernah dijadikan drama. Sebelum Joseon Exorcist, beberapa drama lawas seperti Tears of The Dragon dan Six Flying Dragons juga memuat kisah mengenai Raja Taejong. Yah, semoga saja para penulis dan sutradara drama-drama bergenre sageuk bisa lebih berhati-hati lagi sehingga tidak perlu menuai kontroversi dalam penayangannya.

Sumber Gambar: YouTube My Drama World

BACA JUGA Dinasti Silla, Dinasti Paling Ramah Wanita di Era Kerajaan Kuno Korea dan tulisan Intan Ekapratiwi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2022 oleh

Tags: dinasti joseondrama koreajoseon exorcist
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Redaktur Terminal Mojok yang suka nonton drama Korea.

ArtikelTerkait

4 Pesan Twenty Five Twenty One buat Anak Muda Zaman Sekarang

Na Hee Do dan Back Yi Jin Twenty Five Twenty One: Inspirasi Anak Muda Zaman Sekarang

8 Maret 2022
3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

1 Januari 2024
Aegyo Skill Persuasi ala Idol K-Pop yang Bisa Kamu Coba ke Teman, Keluarga, dan Pacar terminal mojok

Aegyo: Skill Persuasi ala Idol K-Pop yang Bisa Kamu Coba ke Teman, Keluarga, dan Pacar

2 Agustus 2021
7 Drama Korea yang Tayang Januari 2022 terminal mojok.co

7 Drama Korea yang Tayang Januari 2022

10 Januari 2022
Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

4 April 2024
7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang

7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang

23 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.