Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dosa Pacaran Melulu yang Diurusin, Dosa Buang Sampah Sembarangan Juga, dong!

Dwi Susilowati oleh Dwi Susilowati
4 Desember 2020
A A
Dosa Pacaran Melulu yang Diurusin, Dosa Buang Sampah Sembarangan Juga, dong! Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tren berhijrah memang lagi hits beberapa tahun belakangan. Banyak bermunculan ukhti dan akhi baru dengan kehidupan yang sarat nuansa islami. Akan tetapi, bukan milenial namanya kalau nggak ada kontroversi pada setiap hal yang berhubungan dengan yang lagi “viral” begini.

Baru-baru ini ada beberapa artis yang awalnya berhijab, memutuskan banting setir dan melepas hijabnya. Ada alasan-alasan personal yang sebetulnya nggak perlu kita urus, tapi malah diurusin mati-matian sama warganet. Salah satunya dengan menceramahi si artis dengan ayat-ayat suci dan dalil-dalil yang bertentangan dengan keputusannya melalui kolom komentar. Apa sih faedahnya ikut campur? Padahal dia lebih tahu keputusannya daripada judgement netizen saleh-salihah seperti Anda.

Kadang saya berpikir: perlu nggak sih memberi petuah dengan embel-embel “hanya sekadar mengingatkan” apalagi di kolom komentar yang notabene bisa dilihat semua orang? Toh saya yakin, hal semacam itu nggak membuat hati si artis tersentuh dan memilih kembali ke jalan yang akhi-ukhti sarankan, tapi malah risih lantaran merasa digurui dan dihakimi.

Belum lagi jika kita hitung dengan gerakan Indonesia anti pacaran. “Halal dulu, baru pacaran.” begitu katanya. Dengan tambahan: “Nikah muda nggak masalah, rezeki sudah ada yang ngatur. Pacaran setelah menikah akan membuatmu bergelimang pahala.” dan kalimat-kalimat manis lainnya. Kemudian memandang buruk orang-orang yang berpacaran karena itu termasuk zina. Zina, tempatnya cuma di neraka jahanam. Mampus!

Daripada mengutuk dua sejoli yang lagi mabuk asmara karena nggak sesuai syariat agama, lebih baik kita introspeksi cara kita memandang isu-isu lingkungan. Bukankah dosa itu nggak cuma soal pacaran? Lagi pula hal itu terlalu personal dan kayaknya sedikit nggak sopan karena itu urusan seseorang dengan Tuhan dan keyakinannya.

Bukannya membela siapa-siapa, tapi bukankah lebih baik jika syiar agama berisi gerakan yang lebih berguna secara kolektif, misalnya mendakwahkan anti buang sampah sembarangan.

Apalagi akhir-akhir ini, sampah jadi persoalan yang sulit. Pemerintah dibuat pening bukan main untuk mencari solusinya. Kesadaran orang-orang terhadap dampak buruk buang sampah sembarangan pun masih sangat rendah.

Dilansir dari IDN Times, jumlah sampah nasional 2020 mencapai 67,8 juta ton. Bayangkan, betapa sampah telah menjelma menjadi monster-monster busuk yang siap menimbulkan penyakit, lalu menjangkiti masyarakat kan? Apakah menurutmu ini nggak mengerikan?

Baca Juga:

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

5 Dosa Shopee yang Merugikan Seller, Lama-lama Bikin Bangkrut!

Wahai akhi dan ukhti, bukankah buang sampah sembarangan juga termasuk dosa besar? Kita tahu kan bahwa buang sampah sembarangan itu bisa merugikan orang lain. Mulai dari menyebabkan penyakit, bikin banjir, hingga menyebabkan ketidakseimbangan alam. Bayangkan, kamu nggak cuma zalim pada satu individu, tapi pada seluruh umat manusia!

Selain membuat Tuhan murka dengan kelakuan manusia yang jorok, buang sampah sembarangan juga merusak lingkungan. Air sungai jadi keruh, got tersumbat, laut jadi nggak indah karena dipenuhi oleh sampah. Banyak hewan mati karena nggak kuat melihat kelakuan manusia yang menjijikkan.

Bicara soal sampah, berhubung kehidupan kita sekarang ada dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia maya, maka sampah juga nggak cuma bertebaran di dunia nyata, di dunia maya juga demikian. Banyak sampah menumpuk. Sampah-sampah itu menjelma jadi komentar-komentar dengan ujaran kebencian atau penghakiman.

Sadar nggak sih kalau komentar pedas itu bak virus menular yang bisa memengaruhi orang untuk berkomentar hal yang sama? Lalu terjadilah bullying. Yang awalnya hanya satu komentar, akan jadi berbondong-bondong. Akibatnya, tentu membuat korban nggak nyaman, depresi, bahkan bunuh diri. Hanya dengan satu komentar pedas, kamu bisa jadi pembunuh. Mengerikan, bukan?

Nah gimana kalau kita bareng-bareng gencar berdakwah pada umat Islam khususnya, dan seluruh masyarakat umumnya, untuk buang sampah pada tempatnya, sekaligus nggak buang sampah di akun media sosial orang lain tanpa tanggung jawab. Pasti lebih bermanfaat.

Kita bakal jadi pahlawan dalam menyelamatkan planet kecil bernama bumi dan menghormati pilihan personal orang lain sambil nggak merasa benar sendiri. Saya yakin, Allah juga akan senang, tersenyum melihat manusia bisa menjaga kebersihan. Barangkali, Allah juga akan berbelas kasih dan berpikiran untuk nggak memberikan bencana besar karena melihat makhluk ciptaanNya dengan tulus merawat dan menjaga lingkungannya dari sampah. Sangat menyenangkan, bukan?

Lebih menantang mana, jadi hero nikah muda atau jadi hero untuk misi penyelamatan planet bumi? Hehehe…

BACA JUGA @NKR_Internet: Alternatif Negara Fiktif Buat Kita yang Lelah dengan Drama Capres di Indonesia dan tulisan lainnya dari Dwi Susilowati.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2020 oleh

Tags: buang sampah sembarangandosa
Dwi Susilowati

Dwi Susilowati

Gadis 21 tahun yang belum kenal dirinya sendiri.

ArtikelTerkait

nyampah

Mari Menyudahi Nyampah dari Dalam Mobil: Itu Sama Sekali Tidak Etis, Lur

11 Juli 2019
7 Dosa Besar Optik yang Bikin Pelanggan Minggat

7 Dosa Besar Optik yang Bikin Pelanggan Minggat

7 Desember 2023
Seakan Rabun, Beberapa Tempat Ini Sering Dianggap Tempat Sampah oleh Orang Goblok Terminal Mojok

Seakan Rabun, Beberapa Tempat Ini Sering Dianggap Tempat Sampah oleh Orang Goblok

19 Januari 2021
5 Dosa Makan Rendang yang Jarang Disadari Orang Terminal Mojok.co

5 Dosa Makan Rendang yang Jarang Disadari Orang

24 Februari 2022
5 Dosa Penikmat Kopi yang Sebaiknya Dihentikan Terminal Mojok

5 Dosa Penikmat Kopi yang Sebaiknya Dihentikan

2 Januari 2022
5 Dosa Penjual Mi Ayam yang Jarang Disadari Pembeli

5 Dosa Penjual Mi Ayam yang Jarang Disadari Pembeli

4 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.