Disuruh Ganti Suami sama Polisi Biringkanaya, Contoh Citra Kepolisian yang Memang Terpuruk

Disuruh Ganti Suami sama Polisi Binangkaya, Contoh Citra Kepolisian yang Memang Terpuruk

Disuruh Ganti Suami sama Polisi Binangkaya, Contoh Citra Kepolisian yang Memang Terpuruk (Pixabay.com)

Ujaran tak simpatik anggota polisi Polsek Biringkanaya adalah nail in the coffin bagi citra kepolisian

Beberapa waktu lalu, akun instagram @undercover.id mengunggah berita yang cukup mencengangkan publik. Berita yang dimaksud adalah postingan tentang seorang ibu yang melaporkan suaminya telah hilang beberapa waktu lalu. Ketika melaporkan hal tersebut, alih-alih mendapatkan solusi, salah satu oknum polisi malah menyarankan dengan bercanda untuk ganti suami baru.

Mau dianggap bercandaan atau nggak, perilaku polisi tersebut memang beneran konyol banget dan jelas keterlaluan. Sebagai penegak hukum, dan memang bertugas untuk memproses laporan dari masyarakat, candaan tersebut memang seharusnya tak dilontarkan. Kepikiran pun harusnya nggak.

Secara tak sadar, polisi tersebut justru mencoreng nama baik instansinya sendiri.

Tak bisa dimungkiri, Kepolisian Indonesia sedang tak dalam posisi yang baik-baik saja. Kasus Sambo seakan-akan menjadi final nail in the coffin, yang bikin kepercayaan rakyat menurun tajam. Kasus terbaru ini, bikin orang-orang yang sudah geram, makin memerah karena naik pitam.

Sosok wanita yang sedang hamil itu, melapor ke polisi, ya untuk meminta bantuan mencari suaminya yang hilang entah ke mana. Dia datang ke Kapolsek Biringkanaya tiga kali. Kedatangan pertama dan kedua, tak ada tanggapan dari pihak polsek itu. Ketiga, baru ada. Tapi, malah disuruh ganti suami. Lah?

Sambaran frasa “ganti baru” itu, jelas nggak bikin terhibur, bisa jadi geram yang ada. 

Logikanya, harusnya kedatangan pertama dan kedua yang tak ditanggapi itu, pihak polsek ya minta maaf. Jika memang ranahnya atau tugas mencari orang hilang bukan pihak situ. Andai begitu. Alih-alih minta maaf, pertemuan ketiga malah diperlakukan dengan sikap yang nggak ramah dan nihil sopan santun begitu. 

Mungkin harus pakai carai ini. Coba oknum polisi tersebut berada di posisi ibu tersebut, gimana perasaannya? Ini tuh problem keluarga. Siapa yang sanggup kehilangan keluarga tercintanya dalam situasi kayak gitu? 

Ini tuh suami. Tulang punggung rumah tangga. Statusnya masih suami sah. Mau ganti baru? Logikanya mana? Ini tak hanya bicara cinta. Tapi, istrinya, sedang dalam masa mengandung, ia sedang hamil. Siapa yang tega melihatnya anaknya lahir tanpa sang ayah tercinta lantaran hilang? 

Betul, dalam unggahan itu, pihak Polsek Biringkanaya kabarnya telah meminta maaf ke Mba Datu atas perbuatan menjijikkan dari anggotanya itu. Tapi, ini tuh bukan semata wayang tentang ucapan minta maaf belaka. Melainkan tentang arti sebuah keseriusan dari pihak kepolisian membantu dan melayani kebutuhan warganya dalam situasi yang amat genting dari kubu korban atau keluarga korban yang tertimpa suatu musibah. 

Pelayanan kurang baik dari aparat kepolisian itu belum sepenuhnya tuntas dari kasus yang sudah-sudah. Ayolah, Pak, jangan tambah dengan kasus-kasus yang lain yang temanya sama: pelayanan buruk. 

Penulis: Zubairi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA #PercumaLaporPolisi Harusnya Diserukan Warga India karena Polisi Indonesia Itu Terbaik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version