Di Bekasi, Ramalan Cuaca Seakan Tak Berguna

Di Bekasi, Ramalan Cuaca Seakan Tak Berguna

Di Bekasi, Ramalan Cuaca Seakan Tak Berguna (Pixabay.com)

Ramalan cuaca di Bekasi itu nggak bisa dipercaya. Perubahan cuaca di tempat ini benar-benar nggak bisa diprediksi

Sore kemarin, saya tidak jadi pergi bermain bersama teman. Bukan karena teman saya membatalkan secara sepihak, tetapi karena di rumahnya hujan besar sehingga harus menjaga rumahnya karena takut banjir.

Jika kalian berpikir rumah saya dan teman saya berada di kota yang berbeda, mungkin itu wajar apabila rumah teman saya hujan besar, tetapi di rumah saya cerah sekali. Sayangnya, rumah saya dan teman saya sama-sama di Bekasi meskipun berbeda kecamatan, saya di Bekasi Timur sedangkan teman saya di Bekasi Barat.

Jujur ini bukan kejadian yang aneh di Bekasi, karena hal tersebut sudah biasa bagi kami, para warga lokal. Kami lebih kaget kalau ramalannya bener, sakti kali kau. Yang lebih ekstrem, saya pernah mengantar teman saya ke terminal Bekasi, di sepanjang jalan hujan lebat. Namun, ketika saya beres mengantar teman saya dan kemudian pergi ke daerah Summarecon Mall Bekasi, di daerah tersebut benar-benar kering padahal jaraknya tidak terlalu jauh.

Bayangin situ udah pake jas hujan lengkap, terus motoran, nggak sampe 50 meter ternyata terang benderang. Situ bakal merasa aneh dan bisa dianggap gila sama pengendara lain.

Hal-hal tersebut yang terkadang membuat saya mempertanyakan fungsi ramalan cuaca bagi orang Bekasi. Meski ramalan fungsinya adalah untuk berjaga-jaga, tapi kemungkinan melesetnya jauh lebih besar. Oleh karena itu, apabila ada muncul notifikasi ramalan cuaca untuk Bekasi, saya langsung tak percaya. Kau pikir aku akan percaya semudah itu, Ngadiyo? Tentu saja tidak,

Perubahan cuaca di Bekasi itu benar-benar drastis. Bisa jadi pagi ini cerah, siang dikit tiba-tiba hujan, atau sebaliknya. Kalau kalian tak percaya tentang perubahan iklim dunia, coba dah hidup di kota ini. Greta Thunberg nggak salah-salah amat, percaya saya.

Dinamika cuaca yang terjadi di Bekasi terkadang membuat saya dan teman-teman saya berkelakar bahwa cuaca di tempat ini nggak peduli musim. Kalau ada yang pengin ujan, kayaknya ya bakal ujan. Bahkan, saya dan kawan-kawan yakin kalau cuaca yang tak menentu ini adalah ulah pawang hujan di proyek pembangunan atau gedung di kota ini. Maklum, banyak sekali pembangunan di kota ini.

Saya agak percaya dengan kelakar tersebut. Soalnya, sempat ada pembangunan jalan di tempat saya yang dilakukan di musim hujan. Anehnya, selama proyek tersebut berlangsung, jarang sekali terjadi hujan. Namun, ketika proyek tersebut berakhir, baru hujan turun keroyokan. Yang mengalami cerita itu nggak hanya saya. Coba tanya teman kalian yang berasal dari kota ini, pasti mereka punya cerita ajaib tentang cuaca kota ini.

Cerita-cerita cuaca tersebut membuat saya mempertanyakan fungsi ramalan cuaca. Bahkan kadang saya berpikir, khusus untuk Bekasi, mending skip saja ramalannya. Selain nggak ngefek, malah nambah-nambahi kerjaan pihak yang bikin ramalan.

Nah, karena hal itulah, saya makin ke sini jadi percaya kelakar orang luar kota ini: bahwa sebenarnya Bekasi itu planet tersendiri, dan ramalan cuaca Bumi nggak akan berlaku di planet ini.

Penulis: Ghifari Laili Rizqy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jangan Cuma Bisa Ngatain Bekasi Kalau Belum Tahu Uniknya Kota ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version