Pulesari, Desa Wisata di Sleman yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

Pulesari, Desa Wisata di Sleman yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup Mojok.co

Pulesari, Desa Wisata di Sleman yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup (www.menpan.go.id)

Desa Wisata Pulesari Sleman bisa jadi alternatif wisatawan saat ke Yogyakarta, supaya nggak ke Malioboro melulu. 

Yogyakarta salah satu provinsi dengan kunjungan wisatawan terbanyak di Indonesia. Nggak heran, ketika libur panjang dan libur nasional, Jogja berubah menjadi lokasi yang diserbu para turis. Mungkin kalian yang membaca artikel ini juga termasuk salah satu pelawat yang mengagendakan untuk main ke Yogyakarta. 

Buat kalian yang berencana menyambangi Jogja, sebaiknya jangan cuma main ke Malioboro atau Pantai Parangtritis saja. Di Yogyakarta ada banyak desa wisata yang menawarkan pesona masing-masing. Desa-desa ini tersebar di tiap kota dan kabupaten di Yogyakarta. Jadi nggak ada tuh alasan kejauhan atau akses yang sulit ya.

Dari ratusan desa wisata yang ada di Yogyakarta, ada satu desa wisata yang menurut saya harus dikunjungi paling nggak sekali seumur hidup, yaitu Desa Wisata Pulesari. Terletak di Dusun Pulesari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, desa wisata ini berjarak sekitar 21 km dari Malioboro atau sekitar satu jam perjalanan menggunakan sepeda motor.

Terakhir kali saya mengunjungi desa wisata yang berlokasi di lereng Gunung Merapi bagian barat itu sekitar satu tahun yang lalu bersama rombongan dari kantor. Awalnya saya malas untuk mengikuti acara dari kantor karena biasanya kekanak-kanakan dan agak buang-buang waktu. Tapi, berkat daya pikat Desa Wisata Pulesari, saya jadi bisa menikmati acara tersebut.

Saya juga takjub bagaimana warga lokal atau warga desa terlibat dalam pengelolaannya. Mulai dari MC dan trainer yang memandu acara outbond hingga katering yang menyediakan makan siang bagi para peserta acara, semuanya dikelola oleh warga desa. Selain itu, ada lebih banyak lagi magnet dari Desa Wisata Pulesari yang memukau: 

#1 Tempat outbound luas dan terintegrasi

Desa Wisata Pulesari sangat saya rekomendasikan untuk rombongan yang mau study tour, reuni, selamatan, atau apapun itu. Berbeda dengan desa wisata lain yang tempat outbound-nya minimalis, Desa Wisata Pulesari sangat luas. Satu desa benar-benar dijadikan tempat outbond dan wisata terintegrasi lainnya, bukan hanya di satu lapangan dengan satu pendopo.

Outbound yang tersedia di Desa Wisata Pulesari sebagian besar adalah outbound air. Kebetulan ada aliran sungai yang melintasi desa ini. Di aliran sungai ini terdapat wahana yang nantinya dipakai untuk outbound, seperti jembatan goyang, titian bambu, vertikal web, hujan buatan, hingga tangga air.

Selama kegiatan outbound, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman trekking dan susur sungai. Kabarnya ada pula goa-goa yang bisa dilalui selama susur sungai. Namun, pada kunjungan saya, pendamping nggak membawa kami ke goa-goa tersebut.

Di ujung aliran, akan ada air terjun yang bisa didaki dengan tangga kecil. Walaupun medannya agak menantang, tapi aktivitas ini didampingi oleh warga lokal, kok.

#2 Fasilitas lengkap buat senang-senang

Bukan sekadar tempat outbound, di Desa Wisata Pulesari pun tersedia fasilitas-fasilitas lain yang cukup komplet. Bagi tiap desa wisata, wajib hukumnya untuk memiliki pendopo. Desa Wisata Pulesari punya total sembilan pendopo yang biasanya digunakan untuk ice breaking dan istirahat. Nggak perlu bingung deh kalau outbound-nya bersamaan dengan rombongan lain.

Pengunjung pun bisa sekalian bermalam di Desa Wisata Pulesari Sleman karena tersedia pula homestay. Kalau pengin merasakan pengalaman yang lebih fresh, pengunjung dapat juga mendirikan tenda di camping ground. Di area camping itu juga ada Bundaran Bonfire yang digunakan untuk membakar api unggun.

Berhubung Desa Wisata Pulesari lebih berfokus pada pengalaman main air, sudah pasti pengunjung bakal basah-basahan. Di setiap pendopo terdapat kamar mandi untuk membersihkan diri. Ada pula kamar mandi umum di dekat masjid di sana. Bahkan warga yang rumahnya berada di dekat masjid juga mempersilakan pengunjung untuk numpang mandi tanpa pungutan biaya.

#3 Pengalaman di Desa Wisata Pulesari nggak akan ditemukan di perkotaan

Salah satu alasan wisatawan datang ke Jogja adalah mencari sensasi liburan yang berbeda dari kota asal mereka. Khusus untuk pelancong dari daerah urban, Desa Wisata Pulesari bakal menawarkan pengalaman baru yang khas pedesaan.

Selain merasakan outbound air, pengunjung juga bisa belajar hal-hal baru yang mungkin nggak ada di perkotaan. Di Desa Wisata Pulesari bisa menjajal untuk menanam padi, menabuh gamelan, hingga memasak di pawon tradisional Jawa.

FYI, Desa Wisata Pulesari Sleman ini dikelilingi oleh kebun salak. Saat dalam perjalanan menuju lokasi hingga ketika trekking sungai, pengunjung bakal selalu menjumpai pepohonan salak. Melihat kebun salak saja pastinya bisa menjadi pengalaman baru bagi banyak orang. Akan lebih menarik lagi kalau sedang panen salak. Siapa tahu bisa susur sungai sambil makan salak.

Nah, warga Dusun Pulesari juga memanfaatkan kekayaan alamnya dengan mengolah salak menjadi berbagai macam oleh-oleh, seperti dodol, geplak, enting-enting, wajik, jenang, nastar, bakpia, wingko, hingga sambal yang semuanya berasal dari salak.

Jogja memang nggak pernah kehabisan tempat liburan. Maka, pada liburan selanjutnya, jangan lupa agendakan buat main ke Desa Wisata Pulesari Sleman. 

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Oleh-Oleh Jogja yang Sebaiknya Kalian Pikir Ulang sebelum Membelinya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version