Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Wisata Jogja Menyimpan Sisi Gelap yang Perlu Segera Diperbaiki

Helena Yovita Junijanto oleh Helena Yovita Junijanto
8 Desember 2024
A A
Desa Wisata Jogja Menyimpan Sisi Gelap yang Perlu Segera Diperbaiki Mojok.co

Desa Wisata Jogja Menyimpan Sisi Gelap yang Perlu Segera Diperbaiki (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Desa wisata di Jogja (baca: Yogyakarta atau DIY) tumbuh subur. Menurut catatan Jadesta DIY, setidaknya ada 203 desa wisata yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Adapun sebanyak 100 desa wisata berstatus rintisan, 45 desa wisata berkembang,  42 desa wisata maju, dan 16 desa wisata mandiri. Perkembangan desa wisata yang pesat tidak lepas dari pemerintah setempat. 

Sebagai seseorang yang mengikuti perkembangan desa-desa wisata di Jogja, jelas angka itu menyenangkan. Namun, saya menyayangkan satu hal. Kebanyakan dari desa wisata itu tidak memunculkan esensi penting dari konsep desa wisata. Seharusnya, desa wisata itu bergerak atas dasar komunitas yang mana merupakan penduduk desa. Merekalah yang saling berinteraksi di bawah pengelolaan desa dan punya kesadaran penuh memberdayakan potensi kepariwisataan desa mereka. 

Idealnya, konsep dari pengembangan desa wisata mengacu pada unsur 3A yaitu atraksi sebagai daya tarik utama desa wisata, amenitas sebagai fasilitas pendukung dari desa wisata dan akses wisatawan yang hendak ke desa wisata tersebut. Namun, tidak dapat dipungkiri, desa wisata di Yogyakarta kebanyakan masih menyimpang dari konsep desa wisata yang ideal 

Desa wisata Jogja melenceng dari konsep ideal

Ancaman utama dari desa wisata yang tidak bergerak berdasar konsep 3A adalah melencengnya atau bahkan terkikisnya keaslian budaya lokal. Desa wisata seharusnya dikemas dengan interaksi dan keterlibatan tradisi dan budaya masyarakat di dalamnya. Namun, prakteknya, interaksi dan keterlibatan masyarakat lokal pada desa wisata yang justru dihilangkan dan diabaikan.

Pengabaian ini berujung pada kekeliruan warga dan orang pada umumnya dalam memaknai desa wisata. Kebanyakan hanya memandang desa wisata sebagai suatu tempat rekreasi dan tempat hiburan. Ujung-ujungnya, konsep desa wisata malah menjadi petaka pada desa itu sendiri dalam berbagai bentuk, misal over tourism dan sampah. 

Persoalan itu bisa kita lihat pada salah satu desa wisata ternama, Ledok Sambi. Desa wisata yang berada di sisi utara Jogja ini memang ramai dikunjungi wisatawan. Namun, menurut hemat saya, Ledok Sambi bukanlah desa wisata yang ideal. Seperti kebanyakn desa wisata lain, Ledok Sambi malah lebih banuak melibatkan unsur rekreasi bersama keluarga. Di sana memang seru, ada flying fox, permainan tembak-tembakan, dan lain sebagainya. Namun, bukan begitu desa wisata yang ideal.

Akan tetapi, saya juga tidak bisa menyalahkan warga maupun pengelola di balik desa wisata Ledok Sambi. Sebab, Dinas Pariwisata DIY pun tidak memiliki aturan tegas mengenai pemanfaatan desa wisata. Kurangnya aturan yang tegas dan pengelolaan yang kurang optimal membuat desa wisata menjadi suatu yang melenceng dari konsep desa wisata.

Baca halaman selanjutnya: persoalan yang …

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2024 oleh

Tags: desa wisatadesa wisata jogjaJogjawisata jogja
Helena Yovita Junijanto

Helena Yovita Junijanto

Alumnus UGM 2024, Dosen Universitas Terbuka, Peneliti dan Penulis

ArtikelTerkait

Bukan Jogja, Bukan Surabaya, apalagi Jember, Sebenar-benarnya Kota Pelajar Adalah Malang!

Bukan Jogja, Bukan Surabaya, apalagi Jember, Sebenar-benarnya Kota Pelajar Adalah Malang!

6 Maret 2024
Kecamatan Kalasan Memang Nanggung, Terlalu Cupu untuk Jogja, tapi Terlalu Modern untuk Klaten  

Kisah Kalasan: Desa Suci, Mantan Kabupaten, Wahyu Kraton, dan Kini Jadi Jaminan Ayam Goreng yang Enak

21 April 2025
Wahana Uji Nyali Tersebut Bernama Jalan Magelang!

Wahana Uji Nyali Tersebut Bernama Jalan Magelang!

7 Agustus 2023
ereveld makam korban perang belanda jogja sulitnya cari makam kuburan mojok

Alasan Makam di Kampung Saya Tidak Bisa Menerima Jenazah dari Luar Kampung

14 Oktober 2020
Terminal Jombor Jogja, Terminal Murah Primadona Pelajar yang Kini Berkawan Sepi

Terminal Jombor Jogja, Terminal Murah Primadona Pelajar yang Kini Berkawan Sepi

27 Februari 2024
Jogja Library Center, Hidden Gem-nya Jalan Malioboro terminal mojok

Jogja Library Center: Hidden Gem-nya Jalan Malioboro

19 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.