Hal-hal Menarik yang Ada di Desa Pujotirto Kebumen, Salah Satunya Pohon Jenitri yang Bikin Warga Kaya Raya

Hal-hal Menarik yang Ada di Desa Pujotirto Kebumen, Salah Satunya Pohon Jenitri yang Bikin Warga Kaya Raya

Hal-hal Menarik yang Ada di Desa Pujotirto Kebumen, Salah Satunya Pohon Jenitri yang Bikin Warga Kaya Raya (unsplash.com)

Meski letaknya di pelosok dan berada di puncak perbukitan, siapa sangka Desa Pujotirto Kebumen menyimpan hal-hal menarik. Salah satunya pohon jenitri.

Kabupaten Kebumen sebenarnya bukan kabupaten yang terkenal-terkenal amat. Kalau ada orang yang tahu itu gara-gara statusnya sebagai salah satu kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Atau paling mentok orang tahu Kebumen karena Pantai Menganti.

Nggak heran sih mengingat Kebumen memang nggak semegah Semarang, Kudus, bahkan Wonosobo yang jadi tetangganya. Wilayah Kebumen juga panas dan sepi, jadi ya kurang dilirik. Tapi di balik semua hal negatif soal tempat ini, ada satu yang menarik. Adalah Desa Pujotirto, desa paling timur dan terjauh dari pusat Kecamatan Karangsambung Kebumen. Ada banyak hal menarik di sini, salah satunya pohon jenitri yang bikin warga desa kaya raya.

Perjalanan ke Desa Pujotirto Kebumen serasa naik ke puncak gunung

Desa Pujotirto berlokasi di Kecamatan Karangsambung, Kebumen, yang mana berbatasan dengan Kecamatan Alian dan Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo. Oleh karena itulah desa ini menjadi salah satu perbatasan Kabupaten Kebumen.

Lokasinya juga di pucuk perbukitan. Jadi jangan heran kalau di desa ini hawanya dingin dan banyak batu besar, hutan, kebun pinus, air terjun, sampai binatang buas. Aksesnya juga cukup nggilani. Motor dan mobil sebenarnya bisa sampai ke desa ini, tapi kalau belum paham medan jalannya, siap-siap saja bakal kerepotan.

Akses menuju Desa Pujotirto Kebumen ada banyak. Bisa lewat tanjakan Munggang yang bisa ditempuh dari Desa Kaligowong, Wadaslintang. Bisa dari arah Kecamatan Padureso, atau dari arah Kecamatan Karangsambung dan Desa Plumbon.

Dari semua jalur menuju Desa Pujotirto, ada dua kesamaannya. Pertama, jalannya menanjak dan penarangannya minim. Jadi, kalau mau ke sini malam-malam, lampu kendaraan kalian harus benar-benar terang dan kondisi kendaraan prima. Jalan ke desa ini juga nggak jauh-jauh dari jurang, kelokan, pepohonan, dan hutan. Ada rumah warga dan perkampungan sih di sepanjang perjalanan, tapi ya nggak banyak.

Kedua, beberapa titik jalan menuju desa ini juga rusak dan sempit. Saking sempitnya cuma muat satu mobil, lho. Terus kalau ada dua mobil dari arah berlawanan, salah satu harus mengalah dengan cara minggir atau mundur. Percayalah, mundur dan minggir di tanjakan yang rusak, gelap, dengan jurang di sekeliling bukan perkara sepele.

Tapi banyak kok mobil yang akhirnya bisa sampai ke Desa Pujotirto Kebumen. Nggak melulu mobil pribadi, mobil gede macam pick up dan truk juga banyak yang bisa sampai ke desa ini.

Pohon jenitri penyelamat warga

Meskipun akses jalannya ekstrem dan letaknya di puncak, warga Desa Pujotirto Kebumen jauh dari kesan miskin dan tertinggal. Asal kalian tahu ya, desa ini malah terkenal gara-gara warganya yang kaya raya. Mobil dan motor trail jadi kendaraan sehari-hari mereka.

Salah satu kunci kesuksesan warga Pujotirto adalah pohon jenitri. Pohon ini jadi jadi salah satu komoditas utama warga Pujotirto dan kebunnya ada di mana-mana. Bahkan di pinggir jalan kita bisa melihat pohon ini dengan mudah.

Yang diambil dari pohon jenitri adalah bijinya. Biji jenitri akan dikeringkan dan biasanya diekspor ke India atau Tiongkok. Kalau kalian suka nonton film India macam Mahabharata, kalian pasti pernah melihat aktornya memakai kalung jenitri.

Penghasilan dari jenitri nggak main-main, lho. Bahkan saat booming sekitar tahun 2013 sampai 2017, penghasilan warga di sini tembus ratusan juta rupiah berkat pohon jenitri. Tapi sekarang jenitri sudah nggak seheboh itu. Warga Desa Pujotirto Kebumen juga sudah banyak yang beralih ke bisnis lain seperti properti dan travel. Tapi masih ada kok warga desa yang menjual jenitri walau nggak sebanyak dulu.

Cocok dikunjungi kalian yang suka alam dan sejarah

Karena letaknya di puncak, tentu saja pemandangan Desa Pujotirto Kebumen nggak main-main. Kalau kata Gen Z, sih, hidden gem.

Di sini banyak bukit, misalnya Bukit Indrakila dan Bukit Munggang. Dari beberapa spot bukit yang ada di desa ini, kita bisa menikmati suasana Wadaslintang dari atas. Bukit yang ada di desa ini juga cocok untuk tracking santai, hitung-hitung olahraga dan persiapan naik gunung.

Malahan di Bukit Indrakila, warga secara rutin juga mengadakan Tradisi Megunungan yang diadakan beberapa saat sebelum musim panen jenitri. Tradisinya sederhana tapi bermakna. Warga desa biasanya akan membawa tumpeng dan berdoa di Bukit Indrakila. Setelah berdoa, tumpeng nantinya akan dimakan beramai-ramai.

Desa kecil ini juga menyimpan peninggalan peradaban kuno yang bernama Situs Prasejarah Talang Pati. Konon, situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan letaknya cukup tersembunyi. Jadi memang perlu keberanian untuk mencapai situs ini. Sayangnya situs ini memang kurang diulik dan diteliti, jadi mungkin butuh waktu lebih lama sampai punya pamor yang tinggi.

Desa Pujotirto Kebumen memang desa yang jauh dari kata terkenal. Aksesnya aja sulit, jadi jarang orang luar yang berkunjung ke sini. Tapi di balik itu semua, desa ini menyimpan banyak hal tak terduga. Masa ada situs peradaban kuno di sini? Terus ada pohon yang bikin warga desa kaya raya pula. Kalau kalian penasaran, coba deh main ke sini. Kebumen nggak melulu soal Pantai Menganti, kok.

Penulis: Arzha Ali Rahmat
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Ketika Identitas Sudah Tidak Penting Lagi, Kota Kebumen Lebih Memilih untuk Beralih dan Meniru Jogja yang Salah Urus.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version