Hidup bersama hewan-hewan melata
Saat itu saya sedang santai sambil mengawasi karyawan. Tiba-tiba saya dikejutkan dengan hewan dengan kepala berbentuk segitiga. Awalnya saya tidak yakin itu hewan apa. Namun, setelah baca-baca, saya jadi tahu kalau itu biawak. Menggunakan bantuan sapu dan cikrak, saya beranikan diri mengusirnya meskipun sedikit terjadi histeria.
Selain Biacil, ada juga sepasang ular cecak yang dikenal sebagai pemangsa cicak. Ia ditemukan istri saya di langit-langit kamar mandi, yang hanya berupa baja ringan tanpa plafon. Ular itu hinggap di pojokan.
Untungnya kami berdua berhasil mengusir ular itu dengan rasa penuh ketakutan. Setelah kami buang, keesokan harinya ada ular yang sama, mungkin pasangannya yang nggak terima.
Pertashop yang penuh “jebakan”
Selain dua hewan berdarah dingin tersebut, Pertashop kami juga sering dikunjungi beberapa hewan berbahaya seperti lipan dan kalajengking. Biasanya mampir di kamar mandi hingga jemuran baju.
Pernah suatu ketika, saya merasa ada sesuatu di dalam celana saya saat sedang jumatan. Saya merogoh celana saya dari bawah dan mendapati adanya kalajengking berukuran sedang. Gokil.
Selain hewan berbahaya, istri saya sering teriak karena merasa jijik dengan cacing besar dan kaki seribu yang menjadi tamu sehari-hari. Sebagai suami yang baik dan sayang istri, saya mengusirnya dengan sigap. Masalahnya, hewan-hewan itu hampir setiap hari. Mungkin karena betah.
Yah, walaupun geli dengan lipan, saya harus jadi suami yang ikut histeris. Mengingat istri sangat histeris, saya juga harus ikutan. Demi terjaganya stabilitas rumah tangga, lur.
Pesan untuk ibu
Itulah curhatan saya dan istri selama menjalankan amanah menjalankan bisnis keluarga yang meresahkan ini. Semoga ibu saya membaca tulisan ini supaya mengerti betapa “mengerikan” hidup di Pertashop dan tidak memaksa kami lagi.
Apalagi saat ini istri saya sedang hamil besar. Saya jadi berpikir bagaimana jadinya kalau anak saya lahir dan hidup di tempat tidak layak huni ini. hmm, amit-amit jabang bayi.
Penulis: Muhammad Arif Prayoga
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri