Setelah tinggal sekian lama di Kabupaten Banyuwangi, saya melihat banyak hal-hal janggal yang tidak ditemui di daerah lain. Sebut saja banyak orang di Banyuwangi yang masih menggunakan sepeda motor Thunder untuk membeli BBM bersubsidi guna dijual kembali.
Sounds familiar? Tentu, ini modus lama yang sering digunakan. Memang sulit untuk mengatasi hal ini. Tentu saja petugas SPBU tidak bisa mencurigai pemilik motor Thunder atau motor bertangki besar lainnya. Salah-salah, malah jadi cekcok.
Tapi, modus yang sudah kelewat lama dipakai ini nyatanya dari dulu tak ditindak. Maksudnya, praktik ini udah jelas dipakai, in a broad daylight, masak ya nggak bisa diatasi pakek cara apa gitu?
Saya berpikir, apakah orang-orang yang melakukan tindakan ini tidak merasa bersalah? Atau mereka tidak memikirkan dampak dari tindakan mereka? Bagaimana jika mereka diadili oleh negara dan dikenakan sanksi? Sudahkah mereka memikirkan risiko yang akan mereka hadapi?
BBM bersubsidi buat orang tak mampu, bukan buat yang pura-pura tak mampu
Jujur saja, saya merasa prihatin dengan praktik ini. Selain tidak etis, kebiasaan ini juga merugikan negara dan orang lain yang membutuhkan BBM bersubsidi. Padahal kebijakan subsidi BBM seharusnya membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan BBM dengan harga terjangkau. Namun, dengan adanya praktik membeli BBM bersubsidi dengan sepeda motor Thunder yang diisi full tangki, tujuan dari kebijakan tersebut menjadi tidak tercapai.
Oleh karena itu, sudah selayaknya pemerintah dan petugas SPBU dapat melakukan tindakan tegas terhadap praktik membeli BBM bersubsidi dengan sepeda motor Thunder yang diisi full tangki. Pemerintah juga seharusnya memberikan edukasi dan sosialisasi yang lebih efektif tentang pentingnya kebijakan subsidi BBM agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
Jika kedua cara diatas dilakukan dengan benar, idealnya sih dapat menjaga agar kebijakan subsidi BBM sehingga mencapai tujuan yang diharapkan dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Baca halaman selanjutnya
Walau saya akui cara pemburu BBM bersubsidi seperti yang terjadi di Banyuwangi seperti menemukan cara cerdik untuk memanfaatkan program pemerintah untuk keuntungan mereka sendiri. Namun, jika terus dibiarkan, praktik semacam ini hanya akan mengurangi manfaat program subsidi BBM bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bagi mereka yang berusaha mengambil keuntungan dari celah dalam sistem, kita harus mengingatkan mereka bahwa tidak ada yang baik dalam mencuri uang rakyat. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang peduli dengan kesejahteraan bersama, kita harus mematuhi aturan dan tidak mencoba mengambil keuntungan dari program subsidi BBM dengan cara yang tidak jujur.
Solusinya (lumayan) mudah
Lalu, bagaimana solusinya?
Solusinya cukup mudah, mari kita semua menjadi pengawas petugas SPBU dan para pengisi tangki sepeda motor full motor Thunder dengan BBM Bersubsidi yang dijual kembali sebagai bentuk tindakan balas dendam. Sebab kalau kita menunggu hingga teknologi terbaru ditemukan oleh Pertamina, pasti nantinya bakal diakali lagi. Tapi ya jangan dicurigai semua, pahami realitas lapangan saja dulu biar tau modus mereka.
Semoga tidak ada lagi praktik penyelewengan seperti ini. Semoga juga saya tak lagi menemukan praktik jahat ini di Banyuwangi. Masak ya nggak mau cari rezeki yang halal gitu?
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Wisata Banyuwangi Siap Melesat Seperti Bali, Meninggalkan Jember.