Pesan untuk ISI Jogja
Sejak kampus ini mengalami perubahan kebijakan, banyak mahasiswa dari berbagai latar belakang bisa masuk dan bergabung. Kuota penerimaannya juga bertambah banyak hingga 4 kali lipat jumlahnya, termasuk di program studi saya. Di saat yang sama, ISI Jogja belum siap mencetak generasi yang mampu mengisi kekosongan di industri dan berkontribusi bagi dunia kerja. Sangat sedikit yang benar-benar diserap dunia kerja. Jadinya oversupply.
Saya hanya bisa iba sama mereka yang berekspektasi tinggi, berharap masuk ISI Jogja bisa jadi pelaku seni yang hebat dan mudah mencari uang. Padahal pada kenyataannya, kampus yang terletak di Sewon Bantul ini turut berkontribusi mencetak banyak pengangguran dan lulusan yang profesinya menyeberang dari koridor keilmuan.
Saya tetap bangga jadi lulusan ISI, tapi juga berharap semakin gencarnya penguatan hardskill, softskill dan mendorong mereka untuk bereksplorasi ke lintas bidang. Supaya kelak, lulusannya bisa turut menciptakan lapangan pekerjaan untuk adik-adik almamaternya, bukan menambah angka pengangguran begitu dan melestarikan mata rantai kemiskinan.
Penulis: Lintang Pramudia Swara
Editor: Rizky Prasetya

















