Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  Mojok.co

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  (unsplash.com)

Di tengah kondisi ekonomi yang sedang morat-marit, membeli dan mengoleksi buku adalah hal yang mewah. Apalagi untuk kaum mendang-mending seperti saya. Itu mengapa untuk urusan membaca buku, saya dan banyak orang di luar sana  bergantung pada iPusnas.

Bagi yang belum tahu, iPusnas adalah perpustakaan digital yang dikelola oleh Perpustakaan Nasional Indonesia. Secara biaya, iPusnas gratis tanpa uang sepeser pun. Namun, saya harus membayar mahal dengan hal lain berupa kesabaran. Asal tahu saja, aplikasi iPusnas sering eror dan sistem antriannya yang jelek banget.

Selain itu, kesabaran saya juga diuji oleh pengguna iPusnas yang seenaknya saja dan nggak beretika. Salah satunya, banyak pengguna iPusnas yang menimbun buku di rak dengan cara terus menerus memperpanjang masa pinjaman. Tindakan itu membuat orang lain yang sudah antre meminjam buku tidak kunjung mendapat gilirannya. 

Itu mengapa, saya menulis surat terbuka ini. Saya berharap melalui surat terbuka ini mereka sadar dan segera mengubah perilaku mereka. Walau terdengar sederhana, tidak segera mengembalikan buku, apa yang kalian lakukan itu jahat. Bagi segelintir orang, akses buku iPusnas yang gratis adalah satu-satunya hiburan di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang ini. 

Jangan pinjam buku iPusnas kalau tidak pandai mengatur waktu untuk membaca

Dear penimbun buku di iPusnas, tolong tanamkan dalam benak kalian kalau koleksi buku di iPusnas itu milik publik. Bukan koleksi pribadi yang bisa dibaca kapan saja. Saya tahu betul ada modus memperpanjang waktu  pinjaman selama berkali-kali ini. Sebab, hal itu terlihat di riwayat peminjaman. 

Baca halaman selanjutnya: Ada batas waktu …

Ada batas waktu peminjaman itu artinya kalian harus pintar-pintar meluangkan waktu untuk membacanya. Jangan malah terus menerus memperpanjang masa peminjaman hanya karena kalian tidak pandai meluangkan waktu untuk membaca. Kalian yang berbuat bodoh kok orang lain yang harus menderita.  

Sebagai pengguna setia iPusnas, saya berkali-kali harus tabah karena sering nggak kebagian stok buku. Saya yakin betul, tidak hanya saya yang mengalaminya, sudah ada banyak keluhan yang serupa di luar sana. Itu mengapa, melalui surat terbuka ini saya berharap kalian nggak akan lagi memperpanjang masa pinjam buku-buku yang ditimbun di rak itu. Segera berkomitmen atur waktu demi menyelesaikan buku-buku tersebut. Cara lain, relakan buku-buku tersebut dibaca orang lain terlebih dahulu. 

Kita ini sama-sama korban, sebaiknya saling memahami

Sebagai sesama pengguna setia iPusnas, tentunya kita semua ini sama dan setara. Kita adalah manusia-manusia malang yang sedang berhemat dan juga korban dari ketidakbecusan pemerintah dan pengelola iPusnas. Kalian dan saya sama-sama tahu, bagaimana rasanya ingin membaca suatu buku, tapi apa daya dompet tidak mampu memenuhi keinginan tersebut. Itu mengapa, iPusnas adalah sebaik-baiknya tempat untuk melarikan diri.

Oleh karena itu, saya berharap kalian memakai sedikit saja hati nurani kalian semuanya dan nggak lagi meminjam buku yang sama berkali-kali. Tolong kasihanilah pengguna lain yang juga ingin baca buku itu.

Mungkin, kalian bisa memulai merelakan buku-buku di dalam rak itu sejak saat ini, mumpung masih dalam bulan Ramadan. Perbuatan-perbuatan sederhana siapa tahu bisa menjadi amalan baik. Sesuai hukum tabur tuai, perbuatan baik yang dilakukan biasanya akan kembali ke diri kita masing-masing. Siapa tahu, suatu hari nanti kebaikan kecil tersebut kembali pada kalian dalam bentuk yang hampir sama. Misalnya, saat kalian pengin banget baca buku, kebetulan di iPusnas stoknya sisa sebiji, sedangkan jumlah antriannya ribuan orang, kok ya kalian beruntung yang mendapatkan sisa stok buku tersebut di antara ribuan orang yang sedang antri. Siapa tahu kan? 

Penulis: Siti Halwah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Aplikasi iPusnas Terbaru: Niatnya Berbenah Malah Bikin Pembaca Susah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version